GridHype.ID - Kanker payudara adalah kondisi ketika sel payudara tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor ganas di payudara.
Sama seperti jenis kanker lainnya, keparahan kanker payudara juga bisa dilihat dari stadiumnya.
Sementara itu, kanker payudara hingga kini masih menjadi momok mengerikan bagi kaum hawa.
Pasalnya, kanker payudara lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Meski demikian, ada juga loh laki-laki yang mengidap kanker payudara.
Alasan lain mengapa para perempuan takut terhadap kanker payudara, karena penyakit kronis tersebut bisa mengancam jiwa penderitanya.
Karena hal tersebut, kanker payudara menjadi perhatian tiga mahasiswa UGM yang memanfaatkan tanaman bunga telang sebagai obat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dari penyakit ini.
Dikutip dari laman resmi UGM via Tribunnews.com, salah satu peneliti, Azzahra Asysifa mengatakan, bunga telang mengandung flavonoid seperti kaempferol dan quercentin yang berpotensi digunakan sebagai antikanker.
Mahasiswi FKKMK ini bersama dengan dua rekannya, yakni Achmad Ilham Nurgina (FKKMK) dan Andiny Aguningtyas (Farmasi) lalu melakukan penelitian pada bunga yang memiliki nama latin Clitoria ternatea ini.
Ketiganya melakukan riset bagaimana ekstrak flavonoid dalam bunga telang dapat membunuh sel-sel kanker dan menghambat kecepatan migrasi dari sel kanker payudara.
Baca Juga: Tiga Bahan Ini Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Perhatikan Barangkali Ada di Rumah
Penelitian dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian eksakta (PKM-PE) UGM 2019 di bawah bimbingan Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes.
Azzahra mengatakan mereka melakukan penelitian diawali dari rasa prihatin terhadap penderita kanker payudara.
Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di lebih dari 100 negara.
Pada tahun 2018 terdapat kurang lebih 2,1 juta kasus baru kanker payudara.
“Bahkan, para ilmuwan memprediksi tahun 2050 kejadian kanker payudara akan meningkat mencapai 3,2 juta kasus baru per tahunnya,” tuturnya.
Hal tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, terutama bagi para wanita.
Meskipun saat ini terdapat berbagai metode pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan lainnya, namun cara tersebut menimbulkan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien.
Oleh sebab itu, saat ini banyak dikembangkan terapi tertarget yang dapat mentarget kelainan di tingkat genetik atau molekular sehingga tidak berbahaya bagi sel-sel normal.
Mereka mulai meneliti dengan menarget gen BCL-2 dan VEGF. Gen-gen tersebut merupakan beberapa gen yang berperan dalam perkembangan dan migrasi dari sel kanker payudara.
“Hasil dari penelitian tersebut harapannya dapat menjadi tonggak pengembangan terapi tertarget yang dapat menggantikan kemoterapi yang mulai ditinggalkan akibat efek samping yang terlalu besar dengan memanfaatkan kekayaan hayati berupa tanaman herbal,” katanya.
Baca Juga: Resep Sederhana Sup Wortel dan Jahe, Ampuh Tangkal Kanker Payudara
Mengutip dari Wikipedia, bunga atau kembang telang memiliki nama lain Clitoria ternatea.
Bunga telang adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan.
Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, tetapi sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
Sejak dulu tumbuhan ini ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias karena bunganya yang cantik berwarna biru terang atau ungu.
Di berbagai tempat Asia Tenggara, bunga telang biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional juga modern serta pewarna makanan.
Di Malaysia, ekstrak mahkota bunganya dipakai untuk mewarnai ketan.
Di Thailand, minuman penyegar berwarna biru dari ekstraknya dinamakan nam dok anchan.
Terdapat varietas dengan mahkota bunga berwarna putih.
Di Indonesia bunga telang dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau minuman, seperti wedang telang dan nasi telang.
(*)