GridHype.ID - Tahun 2020 lalu, WHO merilis sebuah data terkait kanker payudara.
Dalam rilisan tersebut disebut jika1 dari 4 kasus kanker baru yang terjadi pada wanita adalah kanker payudara.
Bahkan 1 dari 6 kejadian meninggal karena kanker, disebabkan karena kanker payudara.
Data tersebut menunjukkan bahwa kanker yang satu ini harus mendapatkan perhatian lebih agar karena potensi terjadinya yang cukup tinggi.
Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, dr. Iskandar menyebutkan bahwa kanker ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, berikut ini 6 di antaranya.
Usia
“Memang usia semakin bertambah, semakin besar risiko kita.
Data yang ada pada kita di Indonesia, umumnya 40-50 tahun itu kasus yang paling banyak untuk kanker payudara, kita sudah lihat di berbagai rumah sakit,” ungkap dr. Iskandar.
Data tersebut di dapatkan dari beberapa rumah sakit dan di rangkum dari kasus yang ditangani dan ditemukan.
Paparan radiasi
“Jadi pasien-pasien yang sudah pernah terkena radiasi di daerah dada, itu risiko terbentuknya kanker cukup besar,” sambungnya.
Hormonal
“Misalnya adalah ketika ia dapet atau menstruasinya itu cepat, misalnya di bawah 12 tahun sudah menstruasi, umumnya kan di atas 12 tahun,” jelas dr. Iskandar.
Bukan hanya itu, faktor hormonal ini juga bisa ditandai dengan menopause yang terlamabat atau terjadi di atas 56 tahun.
Pasalnya, dua hal tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut terpapar hormon estrogen dalam waktu yang cukup lama.
Punya anak pertama di atas 35 tahun
“Faktor lain adalah bila dia punya anak pada usia 35 tahun, jadi anak pertamanya pada usia 35 tahun, hati-hati,” sambungnya.
Tak hanya itu, faktor kanker payudara lainnya adalah pada wanita yang tidak pernah hamil, potensinya akan meningkat.
Baca Juga: Kerap Kali Berakhir di temat Sampah, Bonggol Pisang Ternyata Ampuh Tangkal Kanker Payudara
Genetik
Faktor yang satu ini tidak bisa dipungkiri memang menjadi faktor yang cukup besar dalam terjadinya kanker payudara pada seseorang.
Bahkan, dr. Iskandar dalam kesempatan yang sama menyebutkan bahwa potensi terjadinya kanker payudara akan meningkat 4 kali lebih besar ketika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.
“Kalau ibunya positif, dia kemungkinan juga kena. 4 kali lipat daripada orang yang keluarganya tidak mengidap kanker payudara,” tegas dr. Iskandar.
Obesitas
“Dan paling penting juga pola hidup kita ya, umumnya sekarang kan kita banyak duduk dan aktivitas fisiknya kurang. Nah, akibatnya obesitas meningkat,” ungkapnya.
Obesitas diketahui sebagai gerbang dari berbagai penyakit, termasuk potensi terjadinya kanker payudara karena adanya peningkatan hormon estrogen.
(*)