Jangan Mau Ditipu Pedagang Nakal, Hindari Beli Masker Medis yang Miliki Ciri Ini, Bukannya Sehat Tubuh Malah Gampang Terkena Virus

Minggu, 22 Agustus 2021 | 05:30
suara.com

Aneka masker yang dapat digunakan kembali di saat menghadapi pandemi Covid-19 ini.

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 belum juga usai.

Masyarakat dunia masih harus berjuang guna mencegah penyebaran virus ini.

Bahkan setiap harinya juga ada saja orang yang terkena Covid 19.

Maka itu sebisa mungkin kita harus menjaga tubuh kita dari virus tersebut.

Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan menggunakan masker medis ketika sedang beraktivitas di luar.

Seperti yang kita ketahui harga masker medis beragam mulai dari 20 ribu hingga 100 ribu.

Namun, jika kamu ingin membeli masker medis baiknya berhati-hati.

Bahkan jangan sampai kamu beli masker medis dengan ciri ini, sebab masker medis tersebut palsu dan malah bikin tubuh jadi mudah terkena virus.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Inilah Sederet Vitamin yang Bisa Kamu Konsumsi untuk Cegah Virus Corona

Jangan Lagi Beli Masker Medis dengan Ciri Ini

Ternyata, tak sedikit pedagang masker medis yang justru menjual barang palsu!

Padahal penggunaan masker diketahui termasuk protokol kesehatan yang paling peting dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Hal ini pun sempat dibahas dalam artikel berjudul "How well do face masks protect against coronavirus?" yang dilansir dari Mayo Clinic (13/2/2021).

Dalam kanal kesehatan tersebut, diungkapkan bahwa masker yang dikombinasikan dengan mencuci tangan dan menjaga jarak dapat memperlambat penularan Covid-19.

Dengan syarat, masker harus digunakan dengan baik dan benar, harus pas di atas hidung, mulut, dan dagu, tanpa celah.

Namun berbicara mengenai masker, baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap adanya peredaran masker medis palsu di pasaran.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian khusus masyarakat, sebab alih-alih terhindar Covid-19 penggunaan masker palsu justru dapat berisiko pada diri kita sendiri.

Karenanya masyarakat diimbau untuk mulai teliti lagi dalam menggunakan masker untuk mencegah Covid-19.

Baca Juga: Hanya Berbekal HP, Kamu Sudah Bisa Mendaftar Vaksin Covid-19 dari Rumah, Begini Caranya

Dilansir dari Kompas.com (4/4/2021), terkait peredaran masker medis ini diungkap oleh Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kemenkes, Arianti Anaya.

Masker yang lulus pengujian itulah yang mendapat izin edar dan dikategorikan sebagai masker alat kesehatan, baik masker bedah maupun masker N95/KN95.

"Yang disebut sebagai tidak sesuai dengan peruntukannya adalah misalnya masker itu sebenarnya bukan masker alat kesehatan, tapi diklaim sebagai masker alat kesehatan. Ini akan ditindaklanjuti karena tentunya ini akan menyesatkan masyarakat," kata Arianti seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu masker nonmedis umumnya digunakan untuk sejumlah keperluan seperti di industri pengecatan, pertambangan, atau perminyakan yang biasanya digunakan untuk mencegah gangguan inhalasi terhadap polusi.

"Tentunya, yang pasti masker nonmedis ini tidak memiliki izin edar dari Kemenkes karena tidak memenuhi standar uji sebagai alat kesehatan," ujarnya.

Arianti mengatakan saat ini terdapat 996 masker yang mendapat izin edar dari Kemenkes.

Untuk menindaklanjuti peredaran masker ilegal atau yang tak sesuai dengan peruntukannya, Kemenkes telah bekerja sama dengan aparat hukum.

Arianti mengatakan, pihaknya bahkan sudah melakukan penyitaan terhadap masker yang terbukti tak punya izin edar tetapi diklaim sebagai masker medis.

Baca Juga: Parno Jika Positif Covid-19 dan Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit, Pemuda Ini Meregang Nyawa di Kamar Kosnya Usai Mengalami Batuk Berbulan-bulan

"Jika tenaga kesehatan atau masyarakat menemukan masker yang dicurigai tidak memenuhi standar maka diminta untuk segera (adukan). Kami punya jalur e-watch alkes itu bisa melalui pengaduan dan atau melalui Halo Kemkes 1500567," jelasnya.

Cara Mencuci Masker Kain Menurut Ahli Kesehatan

Selain mengetahui ciri masker medis palsu, perhatikan pula menegnai pencucian masker kain.

Pakar kesehatan darutat Peter Favini mengatakan, masker kain yang kita gunakan harus benar-benar bersih.

Hal ini karena kita enggak tahu bakteri apa yang bersentuhan dengan masker tersebut.

"Pastikan masker kain yang akan kita pakai benar-benar bersih untuk meminimalisir bakteri yang masuk ke hidung atau mulut kita," ucapnya.

Itu sebabnya, Favini menyarankan kita untuk punya masker kain dalam jumlah banyak agar kita bisa mencucinya tiap kali selesai memakainya.

Masker sendiri wajib diganti setiap empat jam sekali.

Selain itu, mencuci masker kain juga enggak bisa sembarangan, lo.

Baca Juga: Kompas Gramedia, Kalbe dan BKKBN Gelar Sentra Vaksinasi Covid-19, Guna Rayakan Kemerdekaan RI ke-76

Pakar penyakit menular Daniel Griffin mengatakan, masker kain bisa kita cuci bersama dengan pakaian lainnya.

Kita juga enggak perlu menggunakan sabun cuci khusus bakteri untuk membersihkan masker kain.

"Detergen dan sabun antibakteri belum terbukti memiliki manfaat tambahan dalam membasmi virus dan bakteri," ucapnya.

"Pembersihan secara teratur, terutama setelah sekali penggunaan atau ketika masker terlihat kotor dan lembab adalah hal terpenting," ucap Daniel.

Selain itu, proses pengeringan usai mencuci masker juga harus kita perhatikan.

Masker harus dijemur di sinar matahari langsung lebih dari sejam supaya bisa mengurangi virus hingga 90 persen.

Saat cuaca sedang hujan atau mendung, Saselovers bisa menggunakan mesin pengering dengan pengaturan suhu tertinggi.

Kalau enggak punya mesin pengering, Saselovers bisa mengeringkan masker menggunakan oven bersih selama 20 menit dengan suhu 70 derajat celcius.

Baca Juga: 2 Kelompok Ini Disebut Rentan Terkena Covid Meski Sudah Divaksin, Ini Kata WHO

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Sajian Sedap