Jadi Perdana Menteri Malaysia Tersingkat, Profil Muhyiddin Yassin yang Pilih Mundur Bersama Kabinetnya

Selasa, 17 Agustus 2021 | 17:45
Via Serambinews.com

Tan Sri Muhyiddin Yassin

GridHype.ID - Di hari pelantik rona bahagia menghiasi wajahMuhyiddin Yassin saat dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia, pada 1 Maret 2020.

Tepat sekitar pukul 10.30 waktu setempat, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah melantiknya, usai pertemuan dengan seluruh anggota parlemen yang memegang mayoritas di lembaga legislatif.

Namun tak ada yang menyangka kebahagiaan itu hanya berlangsung singkat.

Tepatnya, 17 bulan berselang, Muhyiddin harus menelan pahit.

Bagaimana tidak, dia harus melepas jabatannya setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.

Upaya untuk meminta dukungan oposisi pun tak membuahkan hasil, bahkan sudah didesak mundur oleh sekutu dan raja pada akhir Juli.

Akhirnya, Muhyiddin mundur sebagai PM Malaysia pada Senin (16/8/2021) dengan berlabel perdana menteri tersingkat di "Negeri Jiran".

Profil Muhyiddin Yassin

Mengutip Kompas Tren pada 1 Maret 2020, Muhyiddin lahir pada 15 Mei 1947 di Muar, negara bagian Johor, Malaysia.

Baca Juga: Vaksinasi Jauh lebih Lambat, Perdana Menteri Korea Selatan Sebut Mereka akan Capai Herd Immunity Pada Musim Gugur

Muhyiddin adalah putra ulama terkemuka, Muhammad Yassin Muhammad.

Saat mengenyam pendidikan tinggi, Muhyiddin kuliah di Universitas Malaya lalu lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Studi Melayu.

Setelah lulus ia bekerja di berbagai perusahaan milik negara.

Naik turun karier politik Muhyiddin Yassin

Perjalanan karier politik Muhyiddin dimulai pada 1970. Kala itu ia menjabat sebagai Asisten Sekretaris Negara Johor.

Selanjutnya, Muhyiddin diangkat menjadi Asisten Pejabat Distrik Muar pada 1974.

Empat tahun berselang, ia menjadi anggota parlemen untuk Pagoh, Johor, melalui partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO).

Karier politiknya terus menanjak pada 1981 saat diangkat sebagai Sekretaris Parlemen dari Kementerian Luar Negeri.

Setahun berikutnya Muhyiddin menjabat Wakil Menteri Wilayah Federal.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Bakal Kirimkan Kepala Intelijen Mossad Menghadap Joe Biden, Singgung Kesepakatan Nuklir Iran

Melansir Kompas Tren pada 29 Februari 2020, Muhyiddin juga sempat mengemban sejumlah jabatan penting di UMNO, termasuk sebagai wakil presiden selama 1993-1996 dan 2000-2007.

Namun, ia dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Presiden UMNO pada 2016, karena pendiriannya yang teguh dan berani demi kepentingan terbaik partai.

Muhyiddin juga pernah menjabat Menteri Besar (Ketua Menteri) Johor selama 1986-1995 di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad.

Pada periode-periode selanjutnya Muhyiddin menempati pos kabinet pemerintah, yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Menteri Pertanian dan Industri, dan Menteri Internasional Perdagangan dan Industri.

Pada masa kepimimpinan Najib Razak, ia sempat menempati jabatan sebagai Menteri Pendidikan.

Muhyiddin pun pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (2009-2015).

Pada 2015 kariernya sebagai Wakil PM Malaysia berakhir karena dipecat.

Ia diberhentikan tak lama setelah secara terbuka meminta Najib menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan dana perusahaan pengelola investasi dana negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Ia kemudian mendirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mahathir pada 2016, sekaligus ditunjuk sebagai presiden partai.

Puncak karier politik Muhyiddin adalah ketika menjadi PM Malaysia ke-18, tetapi kekuasaannya hanya berlangsung 17 bulan.

Baca Juga: Diduga Jadi Penyebab Ledakan Besar di Lebanon, Ternyata Begini Bahayanya Amonium Nitrat

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya