Covid Belum Usai, WHO Justru Peringatkan Serangan Virus Marburg yang Jadi Ancaman Bahaya

Jumat, 13 Agustus 2021 | 16:15
kompas.com

virus marburg

GridHype.id- Pandemi covid-19 sampai saat ini belum bisa dikatakan usai.

Masih banya negara di dunia yang berjuang melawan ganasnya infeksi virus corona ini.

Belum usai permasalahan global ini, WHO justru memberi peringatan mengenai adanya virus baru.

Virus ini disebut denggan nama virus Marburg yang dianggap menular dan dapat menyebabkan gejala seperti demam berdarah.

Dilansir dari Kompas.com (12/8/2021), laman resmi WHO menuliskan bahwa Marburg ini berasal dari family yang sama dengan virus Ebola.

Virus mengerikan ini pertama kali menyebabkan wabah pada tahun 1967 di Marburg dan Frankfurt, Jerman dan Beograd, Serbia.

Wabah ini berkaitan dengan pekerjaan laboratorium yang menggunakan monyet hijau Afrika yang diimpor dari Uganda.

Penularan kepada manusia dapat terjadi karena kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Seseorang yang terinfeksi virus ini dapat menularkannya melalui kontak langsung dengan darah.

Tak hanya itu, kontak dengan sekresi, organ atau cairan tubuh lain juga bisa menularkannya.

Baca Juga: Sama-sama Jadi Sumber Penyakit, Ini Perbedaan Infeksi Virus dan Bakteri

Gejala

Gejala infeksi virus Marburg diawali dengan demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah.

Pasien yang terinfeksi virus ini juga dapat mengalami diare kronis.

Perut akan terasa kram, mual, dan muntah pada hari ketiga setelah infeksi.

Diare bisa bertahan selama satu minggu.

Pada fase ini, mata pasien akan terlihat cekung dengan wajah tanpa ekspresi.

Rasa lesu yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu gejala yang mengiringi infeksi virus Marburg.

Pasien juga mungkin dapat mengalami ruam tanpa gatal saat hari kedua dan hari ketujuh setelah timbul gejala.

Gejala berat bisa saja dirasakan setelah tujuh hari infeksi.

Pendarahan bisa saja terjadi di hidung, gusi, dan area vagina.

Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Tahu, Minuman Sejuta Umat Ini Ternyata Ampuh Kurangi Infeksi Covid-19 Meski Belum Terima Vaksin

Selama fase penyakit yang parah, pasien dapat mengalami demam tinggi.

Virus yang menjangkit dapat memengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan perubahan emosi.

Penderita kemungkinan akan merasa kebingungan dan lekas marah.

Pada fase akhir yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, pasien akan mengalami orchitis atau radang testis.

Pada kasus yang fatal, kematian bisa saja terjadi antara hari kedelapan dan kesembilan hari setelah awal terjadinya penyakit.

Kondisi parah tersebut biasanya diawali dengan kehilangan darah yang parah.

Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal, Kenali Dampak Covid-19 pada Penderita Kanker Payudara

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya