Kerap Diolok-olok Gegara Fisiknya Berbeda, Gadis yang Dulu Dijuluki sebagai Monster Kini Berubah Drastis Menjadi Primadona Kaum Pria

Rabu, 04 Agustus 2021 | 12:00
pixabay

Ilustrasi wanita

GridHype.ID -Tindakan perundungan atau bullyingmemang masih sering terjadi di sekitar lingkungan kita.

Baik di lingkungan sekitar rumah, sekolah maupun kantor, tindakan tersebut sering kita temukan.

Padahal, perundungan merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

Melansir dari Wikipedia, penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian (bahasa Inggris: bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.

Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.

Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.

Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan siber.

Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

Sementara itu, seorang gadis berikut ini telah mengalami tindakan yang tak mengenakan tersebut sejak dirinya masih kecil.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung Shandy Aulia Boyong 15 Pengacara Sekligus Buat Selesaikan Kasus Penghinaan Terhadap Anaknya Sampai Sang Pelaku Kelabakan

Melansir dari GridPop.ID, hal tersebut dialami seorang gadis kecil asal India bernama Pooja Ganatra ini.

Lahir dengan anugerah dan penampilan yang berbeda dari warga India pada umumnya, Pooja kecil harus terima nasib jadi olok-olokan temannya.

Karena penampilannya yang mencolok, Pooja pun menjadi bahan olok-olokan temannya di sekolah.

Mengutip Grid Health via GridPop.ID(7/4/2019), Pooja dianugerahi mata biru, kulit putih kenyal dengan bintik-bintik layaknya bule dan rambut berwarna merah.

Lahir di Mumbai, namun warga di sana mengatakan Pooja lebih mirip anak dari ras Eropa.

Padahal ayah dan ibu Pooja memang benar asli orang India.

Dan Pooja memang tidak memiliki seorang pun yang mirip dengannya.

Ayah Pooja, Rajesh memiliki kulit yang lebih gelap sementara ibunya, Hemaxi, memiliki kulit yang sedikit lebih terang dari rata-rata orang India dan memiliki beberapa bintik-bintik.

Mirror
Mirror

Pooja dan ibunya

Di awal masa sekolahnya, Pooja kerap diejek oleh teman-teman sekelasnya bahkan dijuluki ‘monster’ karena penampilannya yang berbeda.

Meski berusaha cuek dari ejekan tersebut, namun tak jarang dirinya pulang ke rumah dalam keadaan tertekan hingga membuatnya menangis.

Baca Juga: Ogah Dibilang Mirip Ayahnya, Curhat Meisya Anak Kiwil yang Mengaku Kerap Dibully

"Ketika ibu melahirkanku, seluruh keluarga terkejut karena aku tidak terlihat seperti anak mereka.

Ketika itu aku berusia 3 tahun dan bintik-bintik di wajah sangat jelas," ujar Pooja dikutip dari Giadinh.

Pooja lantas berpikir dirinya bisa 'berbeda' karena mungkin nenek moyangnya orang Eropa lantaran India pernah dijajah Inggris lebih dari 100 tahun.

"Aku ingin mendapatkan tes DNA suatu hari nanti untuk menemukan lebih banyak tentang leluhurku karena aku tidak tahu apa-apa tentang itu.

Nenekku meninggal ketika ibuku masih sangat muda, jadi aku tidak pernah bisa bertanya tentang hal itu tapi aku sangat ingin tahu," sambungnya seperti dilansir dari Mirror.

Namun lambat laun Pooja kini sudah tumbuh menjadi perempuan dewasa.

Ia tumbuh menjadi wanita cantik bermata biru yag mempesona.

Kolase GT
Kolase GT

Penampilan Pooja Ganatra setelah dewasa

Julukan 'Monster' yang didapatnya saat kecil hilang, Ugly Duck Become Swan yang kini telah jadi primadona kaum lelaki.

"Aku bangga melihat diriku sekarang.

Aku tahu bagaimana mencintai diri sendiri, memakai pakaian yang indah dan selalu tersenyum cerah," ujar gadis muda yang sudah berusia 26 tahun itu.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Tindakan Bullying Hingga Kekerasan Seksual Semasa Remaja, Aktor Korea Jisoo Tulis Permintaan Maaf untuk Korban-korbannya: Saya Tersiksa

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : wikipedia, GridPop.ID

Baca Lainnya