Jangan Disepelekan, Pasien Covid-19 yang Isolasi di Rumah Segera Dibawa ke Rumah Sakit untuk Ditangani Jika Alami 2 Tanda Bahaya ini

Jumat, 30 Juli 2021 | 10:00
Pixabay

(Ilustrasi) seseorang yang melakukan isolasi mandiri.

GridHype.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah banyak.

Fasilitas kesehatan yang terbatas, membuat sejumlah pasien Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri.

Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah kebanyakan yang memiliki gejala ringan.

Dilansir dari Kompas.com, Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito yang mengingatkan isolasi mandiri (isoman) pasien Covid-19 tak bisa dilakukan sembaragan.

Artinya, hanya pasien dengan gejala ringan dan tanpa penyakit bawaan yang boleh melakukan isoman.

"Pastikan anda adalah pasien tanpa gejala atau gejala ringan, berusia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid," kata Wiku, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/7/2021).

Selain itu, Wiku Adisasmito menuturkan, tempat atau lokasi isoman harus memadai.

Hal ini untuk menghindari kontak antara yang sakit dengan anggota keluarga lain yang tinggal serumah.

Kemudian, selama masa isolasi harus dipastikan pasien makan makanan bergizi, minum obat, dan mengecek temperatur serta saturasi oksigen secara berkala.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Tahu Kapan Selesai, Nikita Mirzani Takut Mati Sampai Sudah Siapkan Warisan untuk Anak-anaknya

Sementara pasien diimbau tidak isoman jika mengalami gejala sedang, berat, berusia di atas 45 tahun, memiliki komorbid, dan atau tidak memiliki tempat tinggal yang memadai.

Pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah juga tetap waspada dan memperhatikan hal ini.

Melansir dari laman Kompas.com, pasien Covid-19 yang isolasi mandiri harus segera di bawa ke rumah sakit ketika mengalami 2 ciri ini.

Ciri-ciri Pasien Isolasi Mandiri yang Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit

Sebagian besar pasien covis-19 yang menjalani isolasi mandiri, bisasanya akan sembuh dalam waktu 10 hingga 14 hari.

Bahkan waktu tersebut bisa lebih singkat.

Namun, dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, ada pasien yang menjalani isolasi mandiri justru meninggal dunia tanpa adanya tindakan medis atau perawatan.

Agar hal tersebut tidak terulang, alangkah baiknya bagikamu yang mungkin saat ini menjalani isolasi mandiri, atau sanak keluarga atau tetanggakamu sedang menjalani isoman, sebaiknya perhatikan 2 ciri-ciri ini.

Dr. Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar IDI, mengatakan pasien isoman yang meninggal biasanya mengalami pemburukan sehingga seharusnya sudah ditangani dokter di rumah sakit.

"Banyak keluarga tidak mengerti bahwa kondisi pasien memburuk, misalnya saja saturasi rendah," jelasnya dalam diskusi virtual bertajuk Dukungan Good Doctor untuk Program Vaksinasi Nasional dan Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis (22/07/2021).

Untuk mencegah kondisi tersebut, ia menjabarkan dua tanda bahaya yang harus disadari pendamping pasien isoman.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Bikin Negara ini Keder, Larang Bepergian Hingga Bakal Beri Hukuman pada Rakyatnya Jika Melanggar

1. Gejala bertambah berat

Pasien isoman hendaknya menyadari jika terjadi peningkatan gejala yang dirasakan.

Jika berbagai keluhannya bertambah berat, ini bisa menjadi tanda pemburukan.

Beberapa hal yang mungkin dialami seperti gangguan pernapasan, pnemonia, radang tenggorokan, napas cepat, bernapas pendek-pendek dan frekuensi napas tidak normal.

Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit, selain dari itu menandakan adanya gangguan.

Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.

2. Kulit membiru pertanda sianosis

Tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis alias kulit yang membiru pada pasien isoman.

Bibir dan ujung tangan yang membiru menjadi salah satu indikasinya.

Hal ini juga dibarengi dengan sesak, dada tertekan dan rasa sakit yang bertambah.

Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Selain mengenai ciri-ciri pasien isoman yang harus segera di bawa ke rumah sakit, lokasi atau ruangan bekas isolasi mandiri sebaiknya jangan langsung dibersihkan.

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com