GridHype.ID - Belakangan ini, masyarakat tengah ramai membicarakan peraturan PPKM Level 4 yaitu makan di tempat 20 menit.
Beberapa netizen menyambut aturan makan di tempat 20 menit dengan positif karena roda ekonomi masyarakat akhirnya kembali berputar.
Namun, ada juga yang mengkritik peraturan makan di tempat 20 menit itu.
Mereka berpendapat jika 20 menit merupakan durasi makan yang terlalu singkat.
Bahkan, durasi tersebut membuat pengunjung terpaksa harus makan terburu-buru.
Batasan waktu itu dianggap menyulitkan baik bagi pengunjung maupun pedagang.
Melansir Kompas.com, sejumlah warganet bahkan menyamakannya dengan perlombaan.
Menjadikannya olok-olok dengan berbagai meme yang bertebaran di Twitter maupun Instagram.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Kembali Keluarkan Aturan Baru! Catat Syarat Perjalanan Orang Dalam Negeri
Faktanya, waktu ideal untuk makan memang hanya dibutuhkan hingga 20 menit untuk merasa kenyang begitu kita mulai makan.
Zane Andrews, Profesor fisiologi dan ahli saraf di Monash University mengatakan aktivitas makan kita butuh proses untuk mengenali rasa dan teksturnya sehingga sampai pada kesimpulan apakah kita suka makanan tersebut atau tidak.
Setelah makanan sampai ke perut dan usus, barulah otak melepaskan hormon tertentu dan memberitahu tubuh bahwa kita sudah kenyang.
"Makanan itu perlu dikunyah, masuk ke usus dan diproses sedikit. Anda harus mulai menyerap glukosa dari makanan dan itu terjadi secara umum dengan cepat, tapi waktunya antara lima dan 20 menit," terangnya seperti dikutip dari laman Huffinton Post Australia.
Lonjakan glukosa dan insulin kemudian memberikan umpan balik yang sampai ke otak sehingga memberi perintah tubuh untuk berhenti makan.
Terlepas aturan yang berlaku di era pandemi ini, bukan berarti kita harus membatasi aktivitas makan hanya selama 20 menit saja. Andrews mengatakan tidak ada konsekuensi negatif evolusioner dari makan berlebihan.
Memang ada konsekuensi fisiologis yakni menjadi gemuk.
Namun Andrews menilai makan berlebihan sangat berkaitan dengan ekspektasi budaya dan norma sosial.
Ahli saraf ini menjelaskan, ada neuron di otak yang memerintahkan manusia untuk makan tapi praktiknya amat sangat jarang terjadi.
"Sebagai manusia, kita sangat jarang makan karena otak kita menyuruh kita makan kecuali benar-benar saat kita kelaparan," jelasnya.
Kebanyakan orang makan karena jadwal rutin, acara sosial dan berbagai aspek budaya dan asosiasi lainnya.
Menurutnya, banyak orang mengesampingkan isyarat kenyang dari otak berdasarkan ekspektasi budaya atau norma sosial yang diikutinya.
Cara agar kita lebih cepat merasa kenyang
Ada beberapa orang yang merasa durasi 20 menit terlalu lama agar proses makannya sempurna.
Zane Andrews punya saran ilmiah agar kira bisa merasa kenyang lebih cepat.
"Dalam hal memberi sinyal hormon kenyang, tampaknya protein adalah kunci untuk mendapatkan respons hormon untuk memberi tahu bahwa Anda sudah kenyang," katanya.
Hal ini, tambahnya, ada kaitannya dengan jumlah protein yang dibutuhkan tubuh.
Ia mengatakan, kita perlu makan sejumlah protein, dan akan terus makan sampai berhasil memenuhi jumlah tersebut.
Sayangnya, orang lebih banyak makan karbohidrat dan lemak sedangkan proteinnya sangat minim sehingga tidak jua merasa kenyang.
Oleh sebab itu, kombinasi yang baik dari protein, lemak dan karbohidrat penting agar tubuh cepat merasa kenyang.
Hal ini bisa diwujudkan tanpa harus menunggu hingga 20 menit lamanya.
(*)