GridHype.id- Kasus Covid-19 di berbagai negara kini masih menjadi fokus di dunia kesehatan.
Lebih dari satu tahun lamanya virus tersebut telah menginfeksi jutaan orang di dunia.
Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa setidaknya ada lebih dari 24 negara yang mengalami lonjakan tajam kasus Covid-19.
Parahnya, Indonesia menjadi salah satu di antara negara tersebut.
Kenyataan pahit itu disampaikan oleh Juru Bicara Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan pers yang digelar pada Selasa (13/7/2021).
“Saya perlu memberitahu bahwa pada saat ini menurut WHO hampir lebih dari 24 negara di dunia sedang mengaami kenaikan kasus Covid-19 yang sangat tajam,” ujarnya dikutip dari Kompas.com (13/7/2021).
Lebih lanjut, Wiku Adisasmito dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia termasuk di dalamnya.
“Untuk itu, Indonesia sebagai salah satu di antaranya saat ini mencoba mengoptimalkan berbagai interventsi,” tambahnya.
Intervensi yang dilakukan secara bersamaan memiliki tujuan untuk meminimalisasi penularan virus corona yang merajalela.
Upaya tersebut sudah sedang dijalankan, yaitu dengan memerhatikan kemuncula varian baru, pengendalian mobilitas, pembatasan aktivitas masyarakat, dan perceatan vaksinasi.
Baca Juga: Tak Perlu Risau Berlebih Hadapi Covid-19, Tiga Rempah Nusantara Ini Ampuh Tingkatkan Imunitas Tubuh
Juru Bicara Satgas itu juga mengatakan bahwa kasus Covid-19 masih meningkat seiring Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM).
Oleh karena itu, kenaikan kasus tersebut masih terus mejadi evaluasi pemerintah.
Hasil evaluasi yang telah dilakukan adalah rencana perluasan pelaksanaan PPKM Darurat.
Nantinya PPKM Darurat akan dilakukan ke luar Jawa dan Bali.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan mempercepat pelaksanaan testing, tracing, dan vaksinasi Covid-19.
Posko yang terbentuk dari berbagai unsur di masyarakat dinilai dapat membantu tercapainya target program PPKM.
“Inilah yang membantu menjamin target dan program pemerintah terlaksana sampai ke hulu. Baik memenuhi target testing per hari sesuai kondisi daerah, kemudian menargetkan tracing kepada lebih dari 15 kontak erat kasus terkonfirmasi,” ujarnya.
Imbauan terkait pelaksaan isolasi dan karantina juga akan diperketat.
Selain itu, perawatan pasien juga akan lebih disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala.
“Melakukan himbauan pelaksanaan karantina dan isolaso dengan entry dan hasil tes yang ketat, dan perawatan pasien sesuaui tingkat keparahan gejala,” imbuhnya.
(*)