Empat Mitos Tempat Wisata di Indonesia yang Bikin Bertanya-tanya, Jangan Nekat Melanggar Jika Tak Mau Celaka

Minggu, 25 Juli 2021 | 16:00
Pixabay

Pantai di Pulau Bali

GridHype.id- Berbagai tempat wisata di Indonesia kerap menyimpan banyak misteri yang tak terduga.

Tak jarang beberapa tempat wisata alam mengandung mitos tertentu yang cukup membuat pengunjung ketar-ketir.

Sejumlah mitos tersebut berkaitan dengan adat istidat lokasi setempat.

Mulai dari mitos yang membawa kabar baik seperti mendatangkan jodoh, hingga larangan untuk melakukan berbagai hal dengan konsekuensi yang cukup mengerikan.

Dilansir dari Kompas.com (25/7/2021), berikut beberapa lokasi wisata di Indonesia yang lekat dengan mitos:

Bali

Pulau Dewata, Bali adalah salah satu primadona di Indonesia.

Tak hanya penduduk asli Indonesia, wisatawan mancanegara juga berbondong-bondong mendatangi pulau indah tersebut.

Mitos mengenai sesaji atau sajen pastinya telah terdengar luar di masyarakat.

Sajen tersebut diketahui tak boleh diinjak atau dilangkahi.

Umumnya, sajen dibuat dari janur dan dipenuhi dengan berbagai bunga, aneka buah, dan jajanan.

Sajen tersebut memiliki nilai spiritual dan dihormati di oleh masyarakat setempat yang didominasi agama Hindu.

Baca Juga: 7 Tempat Paling Menyeramkan di Dunia yang Punya Cerita Mistis, Salah Satunya Ada di Bali

Canang sari adalah upakara atau perlengkapan keagamaan umat Hindu untuk ritual persembahyangan setiap harinya.

Sajen yang biasanya tampak di setiap sudut Bali adalah canang sari.

Bentuknya bulat atau kotak dengan isi daun dan bunga warna-warni.

Masyarakat setempat percaya bahwa Canang Sari adalah makanan yang disediakan untuk Buta Kala, roh halus yang menjadi penunggu pulau Bali.

Pada wisatawan diimbau untuk menghormati Canang Sari dengan tidak menginjak, menendang, atau melangkahi sajen terutama dengan sengaja.

Jika dilanggar, hal tersebut diketahui bakal membawa malapetaka.

Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo adalah salah satu danau yang terletak pada gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Masyarakat percaya bahwa air di danau tersebut adalah air suci.

Hingga saat ini, air suci dari Ranu Kumbolo masih digunakan untuk prosesi ritual suci keagamaan masyarakat daerah setempat.

Kepercayaan tersebut menyebabkan adanya aturan-aturan ketat yang harus dipatuhi oleh para pendatang.

Baca Juga: Tragisnya Kisah Juanita, Gadis yang Dimumikan di Gunung Ampato Demi Ritual Suku Inca

Salah satunya adalah larangan untuk mandi dan mencuci di danau tersebut.

Selain itu, pendatang juga tidak diperbolehkan berkegiatan dengan jarak dekat dari bibir danau.

Larangan tersebut juga dibuat untuk keselamata para pendaki.

Suhu air yang tidak bisa diprediksi bisa menyebabkan kram dan gangguan tubuh lainnya.

Baduy Dalam

Baduy Dalam adalah desa adat di Indonesia yang mash memegang teguh adat istiadatnya.

Para pengunjung yang datang harus menaati berbagai aturan yang ditetapkan oleh warga setempat.

Saat berkunjung, wisatawan tak diperbolehkan untuk mengabadikan momen dengan foto atau video.

Selain itu, ada pula larangan untuk menggunakan sabun, shampoo, dan pasta gigi.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Wilayah Bebas Covid-19 di Indonesia, Suku Baduy Nyatakan Nol Kasus Corona

Larangan tersebut tertera di gerbang masuk Baduy yaitu Desa Ciboleger.

Sanksi yang bakal diterima juga sangat tegas.

Bagi siapapun yang melanggar, akan mendapatkan sanksi dari penjaga desa.

Hukuman tersebut diketahui sangat mengerikan dan mampu membahayakan diri.

Pantai Parangtritis, Yogyakarta

Menjadi salah satu destinasi wisata andalan, siapa yang tidak mengenal Pantai Parangtritis.

Daya tariknya berkaitan dengan mitos yang beredar bahwa wisatawan tak diperbolehkan memakai pakaian berwarna hijau.

Sebagai bagian dari Pantai Selatan, Parangtritis dipercaya sebagai area kekuasaan tokoh mitos Nyi Roro Kidul.

Konon, wisatwan yang berkunjung dengan mengenakan pakaian hijau akan terseret ombak suruhan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga: Mengerikan, Hiu Putih Besar Ala Film 'Jaws' Menyerang Manusia, Pantai California Ditutup

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya