GridHype.ID - Kipas angin menjadi senjata andalan kebanyakan orang untuk menyejukkan ruangan.
Tak hanya itu, kipas angin juga sangat membantu kala tubuh sedang gerah-gerahnya akibat cuaca yang terik.
Namun, siapa sangka jika kipas angin juga bisa membawa petaka jika digunakan berlebihan secara terus-menerus.
Melansir Nakita.ID,pemakaian kipas angin pernah membuat seorang pria beberapa tahun lalu kehilangan nyawanya.
Seorang pria Thailand dilaporkan meninggal dunia. Penyebabnya karena hipotermia.
Mengutip Halodoc.com, hipotermia merupakankondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat Celsius.
Diketahui, dirinya tidur dengan menggunakan tiga kipas angin sekaligus.
Pria berumur 44 tahun ini menginap di rumah kerabatnya malam itu.
Menyadari bahwa suplai udara dan ventilasinya kurang baik, ia memutuskan untuk menyalakan tiga kipas angin yang anginnya langsung tertiup ke tubuhnya.
Sayangnya, Sobthawee Boonkua tak memperhatikan suhu yang ada di sekitarnya dan juga suhu tubuhnya saat itu.
Hingga keesokan harinya, Sobthawee ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar kerabatnya tersebut.
Saudara laki-laki Sobthawee menyatakan bahwa sebelumnya, saudaranya dalam keadaan fisik yang baik.
Dilansir dari odditycentral, banyak yang tidak percaya bahwa kematian Sobthawee disebabkan karena kipas angin.
Pria 44 tahun itu meninggal akibat Hipotermia, karena suhu yang cenderung menurun drastis sehingga suhu tubuh Sobthawee yang tadinya panas kaget.
Ini bukan kali pertama peristiwa meninggal dunia akibat kipas angin.
Di Korea Selatan, pernah terjadi kejadian serupa.
Jika Anda masih bingung apa hubungan kematian Sobthawee dengan kebiasaannya tidur menggunakan kipas angin, begini penjelasannya.
Baca Juga: 3 Pantangan Makanan bagi Penderita Kanker Payudara yang Wajib Dihindari
"Fan death" sebenarnya sudah umum bahkan sering terjadi.
Kematian yang disebabkan pemakaian kipas angin saat tidur ini dikarenakan suhu ruangan tertutup, tidak seimbang dengan angin yang keluar melalui aliran listrik pada kipas angin.
Dilansir dari theatlantic.com, jika tubuh terpapar kipas angin listrik atau AC terlalu lama, hal itu menyebabkan tubuh kehilangan air, dan menyebabkan hipotermia.
Jika tubuh terkena angin langsung dari kipas angin, hal ini bisa mengakibatkan kematian akibat peningkatan konsentrasi saturasi karbon dioksida dan penurunan konsentrasi oksigen.
Risikonya lebih tinggi untuk lansia dan pasien dengan masalah pernafasan.
Jadi, Anda harus berhati-hati dalam penggunaan kipas angin atau AC saat tidur.
Pastikan udara di ruangan seimbang, dan beri celah udara seperti ventilasi agar suhu luar ruangan tetap bisa seimbang dengan suhu ruangan.
(*)