GridHype.ID- Kanker payudara adalah penyakit kronis yang paling ditakuti semua orang di seluruh dunia.
Bukan tanpa sebab, pasalnya kanker payudara dapat menyerang siapa saja di berbagai kalangan.
Selain itu kanker payudara juga bisa mengancam nyawa penderitanya.
Melansir dari Kompas.com, kanker payudara adalah kondisi ketika sel payudara tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor ganas di payudara.
Kondisi medis ini layak diwaspadai karena tumor ganas di payudara dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan mengancam jiwa.
Kanker payudara terutama menyerang wanita, tapi pria tetap saja bisa mengalaminya.
Melansir dari Tribunnews.com, dr Andi Siswandi, Sp.B dari Rumah Sakit DKT mengatakan kanker payudara adalah kanker yang bisa menyerang pria maupun wanita.
Penyebab kanker payudara adalah hormonal dan genetik atau keturunan.
"Maksud dari faktor keturunan itu adalah ibu, ayah, kakek, atau neneknya ada yang mengalami kanker payudara.
Keturunannya juga berisiko mengalami kanker payudara," kata dr Andi dalam webinar yang tayang di Tribun TV Lampung, Rabu 16 Juni 2021.
Baca Juga: Cewek Wajib Tahu! Praktikan 5 Tips Gaya Hidup Ini Biar Jauh dari Kanker Payudara
Selain itu kanker payudara bisa juga disebabkan faktor pekerjaan.
Misalnya pekerjaannya sehari-hari berada didekat bahan kimia, yang membuatnya terpapar dan menghirup bahan kimia tersebut terus menerus.
"Kanker payudara dapat juga disebabkan faktor makan makanan cepat saji dan gorengan," jelasnya.
"Apalagi kalau gorengan itu digoreng dengan minyak yang sudah digunakan berkali-kali hingga minyak itu hitam," imbuhnya.
Lanjutnya, gejala kanker payudara berawal adanya benjolan di payudaranya dan setiap stadium besarnya benjolan berbeda.
"Stadium 1 benjolannya kurang dari 1 cm, stadium 2 benjolannya lebih dari 2 cm dan kurang dari 5 cm, stadium 3 benjolannya lebih dari 5 cm," beber dr Andi.
dr Andi menuturkan jika sudah stadium 4 akan ada benjolan serta sudah menyebar ke organ lain.
"Paling sering menyebar ke paru-paru. Sehingga akan timbul gejala batuk dan sesak nafas," terangnya.
"Selain itu pada stadium 3 dan 4 juga ada gejala luka yang tak kunjung sembuh, dari puting susu sudah keluar darah, dan kulit payudara berubah menjadi seperti kulit jeruk," tambahnya.
Baca Juga: 6 Langkah Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Ayo Lakukan Setiap Bulan
dr Andi mengakui kebanyakan penderita kanker payudara belum mau periksa ke dokter kalau masih stadium 1 atau 2.
Kata dr Andi, alasannya karena malu dengan dokternya, apalagi kalau dokternya laki-laki.
"Kebanyakan malu mau datang kedokter. Biasanya baru mau ke dokter kalau kanker payudaranya sudah stadiumnya sudah 3 atau 4," ucapnya.
dr Andi menjelaskan pengobatan kanker payudara tergantung stadiumnya, apabila masih stadium 1 dan 2, dokter hanya akan mengangkat benjolannya lalu dikemoterapi atau kemoterapi yang dikombinasi dengan radiasi.
"Kalau sudah stadium 3 dan 4 tergantung besar benjolannya.
Kalau benjolannya besar, isalnya besarnya sampai 20cm maka dikecilkan dahulu benjolannya dengan kemoterapi dan radiasi.
Kalau sudah kecil, baru diangkat payudaranya.
Selain itu ada juga pengobatan selanjutnya yakni terapi hormonal," tutupnya.
(*)