GridHype.ID - Masa pandemi ini kita banyak menghabiskan waktu di rumah.
Kamar tidurpun sekarang jadi tempat untuk mengisi kembali energi di tengah kondisi tak menentu ini.
Memiliki kamar yang nyaman karena tidak bisa beraktivitas di luar rumah menjadi impian banyak orang.
Namun jangan salah kaprah, ternyata menaruh barang-barang ini di kamar bukannya bikin estetik tapi malah bikin kualitas tidurmu menurun loh.
Kira-kira apa sajakah barang tersebut?
Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya berikut ini.
Wajib jadi perhatian mulai dari sekarang ya!
Barang yang Tidak Dianjurkan Ada di Kamar
1. Bantal
Melansir dari Nakita.ID, menaruh bantal terlalu banyak di dalam kamar ternyata tidak membuat estetik.
Meski sudah ditata dengan rapi namun terlalu banyak bantal ternyata malah menimbulkan efek sumpek lho.
Ahli interior bahkan menyarankan agar cukup meletakkan 3 bantal saja.
2. Dekorasi dinding
Dekorasi dinding juga banyak menjadi pilihan banyak orang ketika ingin menghias kamar mereka.
Namun, hal ini justru salah kaprah.
Terlebih, bagi anda yang memilih banyak memajang kutipan frasa di dekorasi dinding kamar tidur, ternyata hal itu bisa menurunkan kualitas istirahat.
"Ketika semua orang memiliki kutipan atau frasa di atas (kepala tempat tidur), otak kita jadi kewalahan membaca informasi dan tidak dapat fokus pada motif penting di rumah," imbuh Wallace.
Baca Juga: Empat Makanan Ini Punya Kandungan Tinggi Vitamin B1, Ampuh Seimbangkan Daya Tahan Tubuh Saat Pandemi
Wallace menyarankan supaya dinding kamar tidur memiliki dekorasi sederhana dengan hanya meletakkan cermin, sedikit foto atau barang sentimental.
3. Televisi di kamar tidur
Banyak orang meletakkan televisi di kamar tidur supaya bisa menonton televisi sambil beristirahat.
Namun, Kebiasaan ini justru bisa menurunkan kualitas istirahat.
"Bagi sebagian orang, menonton televisi di tempat tidur menyebabkan malam yang gelisah dan tidak dapat tidur," ungkap Wallace.
Lantas bagaimana jikalau sudah menyingkirkan barang-barang itu tapi masih insomnia?
Melansir dari Kompas.com ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Pertama adalah olahraga ringan secara teratur, seperti berenang atau berjalan karena dapat membantu meredakan beberapa ketegangan yang menumpuk sepanjang hari.
Baca Juga: Tampil Bugar dan Awet Muda Meski di Rumah, Hindari 5 Kebiasaan Ini Biar Kita Enggak Cepat Tua
Kedua, mengurangi konsumsi kafein dalam teh, kopi, atau minuman energi, terutama di malam hari bisa menjadi cara mengatasi insomnia.
Ketiga, jangan merokok karena rokok mengandung nikotin yang mana adalah stimulan.
Keempat, jangan makan atau minum tepat sebelum tidur.
Resiko Penyakit dari Kamar Mandi di Dalam Kamar
Secara teknis dan teoritis, ilmu arsitektur sejatinya tidak pernah mempermasalahkan kehadiran kamar mandi pribadi di dalam kamar tidur.
Asal, kita membuatnya sesuai aturan.
"Saya percaya ada beberapa prinsip (tentang kamar mandi di kamar tidur) yang menyangkut maintenance bangunan.
Kalau dari sisi desain, arsitektur, kamar mandi memang memiliki risiko rembes," jelas Indra Zaka Permana, arsitek prinsipal dari PrivateLaboratory.net.
Menurutnya, baik atau tidak letak kamar mandi pribadi tersebut, justru ditentukan oleh kesiapan kita akan risiko jika tidak terdesain dengan baik, yaitu kelembapan ruang yang tinggi.
"Karena ada penggunaan air di situ, pemakaian cenderung tidak kontinu, air lebih banyak. Apalagi sifat (kamar mandi) untuk menyimpan air," lanjut Zaka.
Kelembapan yang tercipta, terang saja akan membuat kamar mandi lebih rentan berlumut jika kita tidak memerhatikan prosedur perawatan yang ideal.
Belum lagi, kalau kita memilih menggunakan bak air ketimbang shower atau tangki luar ruang sebagai tempat penampungan air.
Jentik nyamuk bisa berkembang liar dan membahayakan kesehatan.
Terkecuali, jika para pemilik kamar bersedia rajin menguras.
"(Kamar mandi dalam) akan menyebabkan pengaruh kelembapan yang tinggi di dalam ruangan.
Baca Juga: 4 Dampak Kecemasan Berlebih Pada Tubuh di Tengah Pandemi, Salah Satunya Imunitas Terancam
Untuk itu, apakah (mau) itu dibiarkan lembap begitu saja, atau ada pengolahan aliran udara, sehingga tetap ada udara yang masuk.
Kalau kita biarkan, mungkin akan ada lumut, atau sarang laba-laba, atau juga bau, karena ada bakteri anaerob yang tumbuh," imbuh Zaka.
Walau lembap dan ada dampak negatif kecil lain, kamar mandi di dalam kamar tidur tetaplah menawarkan beberapa kemudahan.
Misal, lahan bangunan akan menjadi efektif dan efisien karena tidak membutuhkan space tersendiri di luar ruangan.
Kemudian, kita yang terbiasa buang air tengah malam, tidak perlu jauh-jauh membuka pintu kamar tidur, melainkan hanya beranjak beberapa langkah.
Walau lebih praktis dan lebih bersifat pribadi, sebuah penelitian yang diublikasikan pada Journal of Breathe menyebutkan bahwa kemungkinan kebocoran, dinding lembap, keran air rusak, atau perabotan yang berkarat dalam kamar mandi dapat menimbulkan penyakit paru-paru basah.
Namun tidak bisa dipaksakan, pemilihan kamar mandi di dalam kamar tidur ini tergantung tiap masing-masing individu.
Baca Juga: Pelajar Wajib Tahu, Begini Cara Menghemat Kuota untuk Pembelajaran Online di Google Meet
(*)