Vaksinasi Berbayar Ditunda, Epidemiolog Sebut Tak Berarti Jika Tidak Dibarengi Revisi Peraturan

Rabu, 14 Juli 2021 | 08:00
Freepik

Ilustrasi vaksin Covid-19

GridHype.id- Vaksinasi saat ini mejadi salah satu program pemerintah yang tengah begitu digencarkan.

Baru-baru ini terdengar kabar bahwa pelaksanaan vaksinasi bakal tersedia untuk individu atau dapat disebut sebagai vaksinasi berbayar.

Meski demikian, hal itu rupanya mengalami penundaan.

Baca Juga:Masih Bingung Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 melalui Situs PeduliLindungi? Ayo Ikuti Langkah-langkah Berikut

Penundaan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 individu atau berbayar menuai berbagai komentar.

Salah satu Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono juga turut angkat bicara.

Ia menuturkan bahwa penundaan tersebut tidak ada artinya jika tidak dibarengi dngan revisi peraturan.

“Penudaan itu tidak berarti apa-apa, selama peraturannya tidak diubah, itu kan artinya masih membuka peluang bagi vaksin berbayar,” ujarnya dikutip dari Kompas.com (12/7/2021).

Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada peluang untuk vaksinasi berbayar.

“Jadi sekarang harus diubah permenkesnya itu, tidak ada peluang untuk vaksin berbayar,” tambahnya.

Bahkan Pandu menyebut vaksinasi berbayar dan vaksinasi gotong-royong yang diadakan oleh perusahaan ada baiknya untuk dihilangkan.

Baca Juga:Menkes Sebut Virus Corona Tak Separah TBC dan HIV, Budi Gunadi Sadikin: yang Bahaya Penularannya

Ia menjelaskan bahwa kontribusi pihak swasta dapat diberikan dengan cara memberikan sumbangan kepada pemerintah dalam program vaksinasi gratis.

Pandu menegaskan bahwa upaya untuk membantu pemerintah dalam hal vaksinasi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya tanpa mengambil keuntungan.

“Kalau swasta mau bantu, bantu yang bener, bukan untuk kepentingan mereka, kan egois hanya untuk karyawan saja,” ujarnya.

Selebihnya, Pandu juga mengatakan bahwa herd imumunity di Indonesia akan tercapai jika vaksinasi telah 100 persen.

Memperbanyak sentra vaksinasi dianggap penting untuk dapat lebih cepat mencapai herd immunity.

Sebelumnya diketahui bahwa PT Kimia Farma (Persero) Tbk memutuskan untuk menunda pelaksanaan vaksinasi individu atau vaksinasi berbayar.

Padahal program tersebut telah dicanangkan bakal terlaksana pada 12 Juli 2021.

Sekretaris Kimia Farma Ganti Winarno Putra menyebut penundaan tersebut dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi gotong Royong individu yang semula dimulai hari ini Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” ujarnya.

Penundaan tersebut tak lain karena adanya respons dari berbagai pihak atas pelaksaan vaksinasi indivisu.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas.com