Masa Pandemi Jadi Makin Sering Bersih-bersih, Namun Benarkan Jika Terlalu Sering Malah Menggangu Sistem Kekebalan Tubuh?

Minggu, 11 Juli 2021 | 13:45
pexels.com

Ajaibnya Kegiatan Bersih-bersih Rumah, Bisa Usir Stres di Kala Pandemi

GridHype.ID - Di tengah situasi pandemi ini kebersihan diri tentu jadi hal yang belakangan sangat diperhatikan.

Penyebaran virus Covid-19 yang begitu mudah membuat kita sadar akan betapa pentingnya kebersihan.

Kita makin sering bersih-bersih rumah maupun badan kita.

Terkadang lantaran ketakutan pada penyebaran virus kita menjadi berlebihan dalam hal bersih-bersih.

Baca Juga: Kartika Putri Bagikan Kabar Duka, Sang Ibunda Meninggal Dunia karena Covid-19 dan Sempat Alami Serangan Jantung: Mohon Dimaafkan...

Benarkah demikian? Belum lama ini, para peneliti di Inggris telah menerbitkan sebuah makalah yang secara sistematis menolak gagasan bahwa terlalu bersih justru akan merugikan.

Graham Rook, penulis utama dan ahli mikrobiologi University College London mengatakan, selama lebih dari 20 tahun telah ada narasi publik bahwa praktik kebersihan tangan dan kebersihan rumah, yang dimaksudkan untuk menghentikan paparan patogen penyebab penyakit, juga dapat menghalangi paparan organisme baik yang menguntungkan.

"Dalam makalah ini, kami berupaya untuk mendamaikan konflik yang tampak antara kebutuhan akan kebersihan dan kebersihan untuk menjaga kita bebas dari patogen, dan kebutuhan input mikroba untuk mengisi usus kita dan mengatur sistem kekebalan dan metabolisme kita," ujar Rook.

Para peneliti menekankan, bahwa mikroba sangat penting bagi kita.

Seluruh tubuh kita, termasuk usus, kulit, dan paru-paru membutuhkan mikroba untuk membuat tubuh tetap bekerja secara efektif.

Hipotesis kebersihan, secara khusus terkait dengan paparan anak usia dini terhadap mikroba tertentu yang telah berevolusi bersama manusia untuk membantu mengembangkan sistem kekebalan yang kuat – terutama dalam hal alergi dan gangguan kekebalan lainnya.

Baca Juga: Pentingnya Penyaluran Bantuan Sosial dari Pemerintah bagi Masyarakat yang Terdampak Pandemi Covid-19 di Tengah Kebijakan PPKM Darurat

Peneliti menekankan, melakukan kebiasaan seperti tidak mencuci tangan sebelum makan tidak akan membantumu mengembangkan sistem kekebalan yang lebih baik, melainkan akan meningkatkan risikomu mengalami gastroenteritis.

Namun, peneliti mencatat, bahwa ada sabun tertentu yang mungkin dapat membiakkan mikroba yang lebih keras, jadi sebaiknya gunakan sabun biasa.

Dalam makalah baru – yang merupakan tinjauan literatur sebelumnya – tim peneliti memaparkan empat hal penting terkait kebersihan dan sistem kekebalan.

1. Anak-anak mengembangkan sistem kekebalan sendiri

Bayi dan anak-anak mengembangkan sistem mikrobial kecil mereka sendiri, yang pertama dibiakkan oleh ibu mereka, dan kemudian sebagian besar oleh anggota keluarga dan lingkungan mereka.

Mikroba dari individu bercampur, menciptakan mikrobioma rumah tangga tertentu yang sebagian besar dimiliki oleh mereka yang tinggal bersama, termasuk hewan peliharaan.

"Paparan ibu kita, anggota keluarga, lingkungan alam, dan vaksin dapat memberikan semua masukan mikroba yang kita butuhkan," kata Rook.

Baca Juga: Tak Kuasa Tahan Kesedihan, Kartika Putri Bagikan Kabar Duka Kepergian Sang Ibunda yang Meninggal Dunia Lantaran Covid-19, Satu Hal ini yang Disesalkan Istri Habib Usman

2. Vaksin membantu menyiapkan sistem kekebalan

Vaksin sebenarnya secara mengejutkan sangat baik dalam mempersiapkan sistem kekebalan kita untuk hal-hal lain, dengan cara yang sama dengan penyakit yang berpotensi mematikan.

"Pada 1980-an, mulai dilaporkan bahwa vaksinasi dengan vaksin campak hidup di Afrika mengurangi kematian anak secara keseluruhan ke tingkat yang tidak dapat dijelaskan oleh kejadian campak itu sendiri," tulis tim tersebut.

"Efek vaksin yang tidak spesifik, mirip dengan manfaat kelangsungan hidup nonspesifik yang terlihat setelah pemulihan dari infeksi terkait."

3. Paparan di lingkungan luar rumah

Paparan di luar lingkungan rumah penting untuk membantu kita mengembangkan sistem kekebalan yang kuat.

Tapi tidak ada yang membersihkan alam luar, dan tim peneliti mencatat bahwa profil bakteri di alam benar-benar berbeda dengan yang Anda temukan di dalam ruangan.

"Mengekspos anak-anak pada keanekaragaman hayati dari lingkungan alam di taman bermain sekolah mengakibatkan peningkatan biomarker darah perifer dari imunoregulasi," tulis tim dalam makalah mereka.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Terus Meningkat Meski PPKM Darurat Sudah Berjalan Selama Satu Minggu, Epidemiolog: Kita Ini kan Enggak Pernah Siap

"Jadi pertimbangan evolusioner dan epidemiologis mengarah pada pandangan, bahwa anak-anak membutuhkan paparan mikrobiota lingkungan alam daripada mikrobiota bangunan modern yang tidak alami."

4. Target pembersihan

Tim peneliti menduga bahwa ketika ada masalah kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan yang bersih, mungkin bukan penghilangan organisme yang menyebabkan masalah kesehatan, tapi kemungkinan akibat produk pembersih keras yang digunakan.

Baca Juga: Viral Video Mencekam Petugas Makamkan 118 Jenazah, Antrean Ambulans Bergilir Bawa 4 Pasien Covid-19

Tim peneliti menyarankan, bahwa dengan menargetkan pembersihan dapat membantu membatasi masalah semacam ini, serta paparan terhadap jenis mikroba yang mungkin membuat kita sakit.

"Jadi membersihkan rumah itu baik, dan menjaga kebersihan pribadi itu baik, tetapi seperti yang dijelaskan dalam beberapa detail sebelumnya, untuk mencegah penyebaran infeksi, pembersihan harus ditargetkan ke tangan dan permukaan yang paling sering terlibat dalam penularan infeksi," kata Rook.

"Dengan menargetkan praktik pembersihan, kita juga membatasi paparan langsung anak-anak terhadap bahan pembersih."

Penelitian ini telah diterbitkan dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber kompas