GridHype.ID - Berita duka di Tanah Air seakan terus berdatangan.
Kali ini, Indonesia kembali kehilangan seorang mantan menteri era Orde Baru, Harmoko.
MantanMenteri Penerangan Harmoko meninggal dunia pada hari Minggu (4/7/2021) pada pukul 20.22 WIB.
Melansir dari Tribunnews.com, Harmoko mengehembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, dalam usia 82 tahun.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bapak H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto.
Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah.
Aamiin," demikian kabar yang dikutip dari Tribunnews.com (4/7/2021).
Melansir dari Kompas.com, jenazah mantan Menteri Penerangan ini rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021) siang ini.
"Insya Allah jenazah akan diberangkatkan dari RSPAD ke TMP Kalibata jam 11.00," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Ace menyebut, pihak keluarga akan berangkat dari rumah duka menuju RSPAD Gatot Soebroto pada pukul 09.00 WIB.
Semasa hidupnya, Harmoko tercatat pernah menduduki sejumah jabatan, mulai dari menteri penerangan, ketua umum Golkar, hingga menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Harmoko sempat menjadi jurnalis di sejumlah media massa hingga akhirnya menggagas berdirinya surat kabar Pos Kota.
Menambahkan dari Tribunnews.com, Harmoko pernah menjabat sebagai menteri penerangan selama beberapa periode pada masa Orde Baru.
Baca Juga: Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Covid-19, Inilah Profil Lengkap Jane Shalimar
Harmoko tiga kali menjabat sebagai menteri penerangan era pemerintahan Orde Baru secara berturut-turut, mulai tahun 1983 hingga 1997.
Harmoko juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI pada masa pemerintahan BJ Habibie.
Harmoko juga dikenal sebagai sosok wartawan di eranya.
Pria kelahiran Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939 ini pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebelum kemudian diangkat menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto.
(*)