Sang Suami Tak Sadarkan Diri Usai Dinyatakan Positif Covid-19, Perempuan Ini Wara-wiri Datangi 5 RS Demi Minta Pertolongan

Rabu, 30 Juni 2021 | 21:45
Freepok

Ilustrasi pasien Covid-19

GridHype.ID - Belakangan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat tajam.

Akibatnya berbagai fasilitas kesehatan di berbagai daerah kewalahan dengan lonjakan kasus yang ada.

Di Jakarta, sebanyak 93 persen dari total tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 sudah terisi berdasarkan data per Selasa (29/6/2021).

Sementara 87 persen tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) juga telah digunakan.

Baca Juga: Sempat Membaik Pasca Dinyatakan Positif Covid-19, Jane Shalimar Dikabarkan Kembali Kritis, Dr GD: Ada Perluasan Awan dan Infiltrat di Kedua Paru-parunya Jane

Terbaru, kasus Covid-19 aktif di Ibu Kota sampai saat ini menyentuh angka 65.923, di mana penderitanya harus menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri.

F merupakan salah satu pasien yang sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, yakni di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Istri F, SH, bercerita kepada Kompas.com sulitnya mencarikan ruang perawatan bagi F.

F sempat ditolak empat RS sebelum diterima di RSUD Pasar Rebo. Empat RS itu seluruhnya berada di wilayah Depok.

"Padahal saya sampai mohon agar dibantu," lanjut SH. Bermula pada Selasa (15/6/2021) lalu, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu memiliki gejala Covid-19.

"Dia demam gitu. Pahit mulutnya sama sempat hilang penciuman," tutur SH.

F kemudian memutuskan untuk melakukan tes usap PCR. Empat hari berselang, F dinyatakan positif Covid-19.

"Saya minta pertolongan pertama dulu, karena kan F hilang kesadaran," ujar SH.

Baca Juga: Permukaan Air Sungai Gangga Naik, Ratusan Mayat Pasien Covid-19 Bermunculan

SH kemudian mencari RS rujukan untuk F. Namun, tidak semudah yang dikira. F ditolak oleh empat RS.

"Dari siang saya ke IGD ke IGD, bawa F.

Sampai malam, pukul 12.00 WIB, baru RSUD Pasar Rebo yang bisa tangani," kata SH.

Kini, F masih dalam perawatan di RSUD Pasar Rebo.

"Masih di IGD, sudah ada tindakan nunggu ruang HCU-nya, lagi disterilkan dulu," ujar SH.

"Terus F ada infeksi di saluran gitu. Makanya sekarang lagi dicek semua," lanjut SH.

SH menuturkan, F kini sudah dalam kondisi sadar, tetapi masih linglung.

Baca Juga: Tak Perlu Cemas Berlebihan, Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Terpapar Virus Corona

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan, pemerintah daerah (pemda) bila perlu membuka rumah sakit lapangan untuk mengatasi penumpukan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Jabodetabek.

Nadia mengatakan, hingga saat ini belum ada pemda yang mengaktifkan rumah sakit lapangan.

Oleh karenanya, ia mengatakan, semua RS rujukan Covid-19 harus mengurai penumpukan pasien dengan menambah jumlah tempat tidur sebanyak 40 persen dari kapasitas yang ada dengan sistem konversi."RSUD bila perlu didedikasikan full untuk Covid-19 sementara dan RS sekitarnya dapat menangani kondisi ini terlebih dahulu," ujarnya.

Nadia juga mengatakan, pemda juga dapat menambah ruang isolasi agar pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit adalah pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis.

"Kalau kita lihat Bekasi itu stadion olahraganya dilakukan juga di sana (isolasi), kemudian potensi seperti asrama haji itu juga bisa dilakukan, tapi ini tetap harus ada penambahan untuk ruang isolasi dan penambahan tempat tidur perawatan kasus berat atau ini dengan mengonversi 40 persen," tuturnya.

Baca Juga: Bak Sudah Muak dengan Tingkah Selebriti yang Endorse Covid-19, Jerinx SID Kini Sindir Pedas Raffi Ahmad dan Nagita Slavina: Bukannya Mereka Kaya Banget, Ya?

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, saat ini penanganan Covid-19 tidak hanya di hilir, tetapi diperlukan pengetatan protokol kesehatan di hulu.

"Pakailah masker yang benar, bahkan bila perlu dua lapis, masker kain dan masker medis, tidak dulu keluar rumah dan batasi mobilitas," pungkasnya.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya