Virus Corona Varian Delta Disebut Mampu Menular Hanya karena Berpapasan, Begini Jawaban Kemenkes

Jumat, 25 Juni 2021 | 07:00
Covid-19.go.id

Covid-19

GridHype.id- Virus corona yang pertama kali ditemukan di India diketahui lebih berbahaya karena memiliki tingkat penularan beberapa kali lebih cepat.

Virus corona varian Delta atau B.1.617 baru-baru ini diberitakan mampu menular hanya karena berpapasan.

Ungkapan tersebut pertama kali beredar melalui pemberitaan di Australia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi angkat bicara.

Dilansir dari Kompas.com (23/6/2021), penularan covid-19 lewat kontak kilat seperti berpapasan perlu melalui kajian lebih lanjut.

Meski demikian, Nadia menegaskan bahwa virus corona varian tersebut memang memiliki tingkat penularan yang lebih cepat.

Baca Juga: Khawatir dengan Vaksinasi Covid-19? Lakukan 5 Hal Ampuh Ini untuk Cegah Efek Sampingnya

“Kalau ini perlu studi lebih lanjut ya, karena saat ini penularan Covid-19 banyak terjadi akibat mobilitas yang tinggi saat Lebaran,” ujarnya.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ahli Edpidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

Varian Delta memang lebih cepat menular bahkan memiliki kemampuan reproduksi 6 hingga 8 kali.

“Nah sekarang varian Delta, varian itu bisa sampai 8, minimal 6, artinya dari satu orang bisa menularkan ke enam atau delapan orang itu karena efektif banget,” tuturnya.

Terkait penularannya yang terjadi karena berpapasan, Dicky mengatakan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena perilaku masyarakat Australia yang kurang patuh dalam menggunakan masker.

“Karena berpapasan artinya sering kali berpapasan sambil bicara atau sambil ngobrol di telepon atau batuk bicara keras, itu cukup,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Percaya Covid-19, Nasib Lelaki Nekat Tantang Pegang Mayat yang Terjangkit Virus Corona Berakhir Memilukan

“Ketika kita berpapasan terhirup itu bisa terpapar kaua dia sama-sama tidak pakai masker ditambah varian Delta,” tambahnya.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Dicky mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

Hal itu harus diterapkan untuk menurunkan risiko penularan virus corona.

Kebiasaan menggunakan masker cukup berpengaruh bagi penyebaran virus corona.

Meski demikian, Dicky mengatakan bahwa salah satu negara bagian yang memiliki tingkat pengendalian paling bagus sulit untuk menerapkan kebiasaan memakai masker.

“Di sini, Australia, jangankan (negara bagian) New South Wales, Queensland yang paling bagus saja pengendaliannya kebiasaan orang memakai maskernya itu rendah banget, kurang dari 10 persen yang memakai masker dan itu yang membuat risiko itu besar,” ungkapnya.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com