GridHype.ID- Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merasa bahwa pengembangan vaksin Nusantara seolah dihalang-halangi.
Vaksin yang telah ditetapkan dalam nota kesepahaman bersama antara Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat (AD) tersebut memang diketahui hanya untuk riset.
Vaksin tersebut dinilai tidak mampu digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 atau dikomersilkan.
Bahkan Terawan mengaku heran dengan hal tersebut, pasalnya Vaksin Nusantara ini tidak memiliki jejak yang buruk.
Dirinya mengatakan bahwa Vaksin Nusantara aman digunakan dan belum muncul adanya tanda-tanda bahaya pada penggunaannya.
“Masa mengeluarkan aturan untuk menghalangi, untuk apa? Kecuali vaksin ini menimbulkan kematian, penderitaan dan sebagainya,” ujar Terawan dikutip dari Kompas.com Sabtu(19/6/2021).
Terawan juga memberikan kesaksian bahwa dirinya bersama sang istri dan anak yang sudah disuntik Vaksin Nusantara tidak merasakan adanya efek yang buruk.
“Saya sendiri sudah merasakan dan anak, istri saya. Artinya apa, saya sudah siap melakukannya dan yakin. Ini menurut saya, sebuah hal yang keyakinan kita bahwa vaksin itu aman,” ujar Terawan.
Terawan juga menyinggung hasil uji klinis fase I yang menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda penularan virus setelah orang divaksinasi Vaksin Nusantara.
Baca Juga: Alami Lumpuh Pascavaksinasi, Guru di Sukabumi: Saya Sulit Bicara
“Saya dapat laporan dari Dokter Yeti selaku penguji, itu dalam 6 bulan memang sangat safety, tidak ada yang tertular dari semua hasil pasien uji klinis III,” ungkapnya.
Dengan berbagai fakta yang diungkapnya tersebut, Terawan lantas meminta dukungan kepada Komisi VII untuk mengizinkan pelaksanaan uji klinis Vaksin Nusantara dilanjutkan.
Selain itu, Terawan juga mengatakan bahwa vaksin yang dielu-elukan ini tidak membutuhkan anggaran dari negara untuk proses pengembangannya.
Pasalnya, ia melihat bahwa Komisi VII bersedia turut serta memberi iuran.
“Saya tidak perlu anggaran, karena saya lihat, Komisi VII saja sudah pada mau urunan. Itu besar sekali. Saya enggak butuh anggaran dari negara,” tegasnya.
Baginya, saat ini yang dibutuhkan adalah peran pemerintah untuk menyetujui Vaksin Nusantara ini.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Membludak hingga Duduk Lesehan, Wisma Atlet Siapkan 2.000 Unit Tempat Tidur Tambahan
“Yang saya butuhkan adalah good will, political will. Apa yang mau dilakukan, wong ndak keluar anggaran kok,” ujarnya.
Hal tersebut diungkapkan secara mantap oleh Terawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang digelar pada Rabu (16/6/2021).
Pada rapat tersebut, Terawan juga sempat mendemontrasikan cara meracik Vaksin Nusantara di hadapan Komisi VII DPR.
Bahkan dirinya juga tak segan menyebut bahwa dirinya seolah tengah memperagakan cara memasak.
Hal tersebut dilakukannya agar semua orang tahu proses pembuatan Vaksin Nusantara.
Bahkan mantan Menkes itu juga mengatakan bahwa setiap orang mampu membuat Vaksin Nusantara sendiri.
(*)