Keluarga Cendana Bagikan Ribuan Paket Sembako Untuk Mengenang 100 Tahun Soeharto, Isi dan Tulisan di Dalamnya Jadi Sorotan

Kamis, 10 Juni 2021 | 18:15
Kolase Tribunsolo

peringatan 100 tahun soeharto

Gridhype.id-Beberapa waktu lalu keluarga cendana membagikan ribuan paket sembaku dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran Soeharto.

Hal tersebut diketahui dari seorang juru kunci Astana Giribangun, Sukirno yang mengatakan jika keluarga cendana membagikan setidaknya 2.000 paket sembako.

"Peringatan 100 tahun Soeharto keluarga menyiapkan sekitar 2.000 paket sembako yang dibagikan di Jakarta, kalau di sini mendapat jatah 500 paket," jelasnyaseperti dikutip dariTribunSolo.com, Kamis (10/6/2021).

Lebih lanjut lagi Sukirno menjelaskan jika paket sembako tersebut berisi kebutuhan bahan pokok masyarakat seperti beras hingga mie instan.

Baca Juga: Disebut Tinggalkan Harta Warisan Hingga Triliunan, Berikut 5 Kerajaan Bisnis Keluarga Cendana yang Bikin Kekayaannya Tak Habis 7 Turunan

"Isi paket sembako ada 5 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 botol kecap kecil, 1 kaleng sarden, dan 8 bungkus mie instan," paparnya.

Sebelumnya, di tempat peristirahatan terakhir Jenderal Besar di Astana Giribangun, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Cendana bagi-bagi sembako.

Dari informasi yang dihimpun dari tribunsolo.com, sebelum membagi-bagikan sembako ada doa bersama yang diikuti warga sekitar.

Tampak dalam paket sembako berwarna putih bergambar angka 100 Tahun dan foto fenomenal Soeharto dari samping kanan siluet.

Tribun solo
Tribun solo

Sembako peringatan 100 tahun soeharto

Baca Juga: Sang Kakek Berkuasa 32 Tahun di Indonesia, ini Dia Cucu Soeharto Calon Pewaris Kekayaan Keluarga Cendana

Di bagian atas foto ada bintang 5 warna kuning dan bendera Merah Putih.

Hanya saja perwakilan Keluarga Cendana tak terlihat di lokasi yang berada di lereng Gunung Lawu.

Juru Kunci Astana Giribangun, Sukirno mengatakan tidak ada acara khusus yang digelar mengenang 100 tahun kelahiran Soeharto.

"Hanya digelar doa bersama dan pembagian 500 paket sembako," kata dia.

Dia mengungkapkan, doa bersama dilaksanakan pagi, mulai pukul 09.30 hingga 10.30 WIB yang diikuti 100 orang.

Doa bersama hanya diikuti Forum Mujalasah Mursyid dan Masyayikh Thoriqoh Mu'tabaroh, karyawan serta peziarah.

"Doa bersama diikuti perkumpulan ulama besar dari berbagai daerah, selain itu juga diikuti oleh karyawan sini," jelasnya seperti dikutip dari Tribun Solo

"Setelahnya ada pembagian 500 paket sembako dari Keluarga Cendana," aku dia.Dia juga mengkonformasi, dalam peringatan di Astana Giribangun tidak diikuti Keluarga Cendana.

"Keluarga hari ini tidak ke sini, dan belum ada rencana mau ke sini," jelas dia.

Baca Juga: Tommy Soeharto Gugat Pemerintah RI RPp56 Miliar, Lantaran Tak Terima Bangunan Miliknya Digusur Untuk Jalan Tol

Acara di Kalitan Solo

Sementara dalam rangka mengenang 100 tahun Jenderal Besar Soeharto, Keluarga Cendana menggelar serangkaian acara dipusatkan di Kota Solo dan Karanganyar.

Ya, hari ini 8 Juni 2021 tepat seabad atau 100 tahun lahirnya sosok Presiden ke-II Republik Indonesia, Soeharto.

Di Solo yang merupakan kota kelahiran Tien Soeharto, menggelar tahlilan dan doa bersama di Masjid Nurul Iman, Dalem Kalitan, Timuran, Kecamatan Banjarsari.

Dari pengamatan TribunSolo.com, masjid dipenuhi jemaah yang mengenakan pakaian serba putih.

Di bagian depan mimbar ada yang mencuri perhatian, yakni spanduk berukuran besar mendiang Soeharto tengah berdoa.

Selain itu ada tulisan "Peringatan 100 Tahun Kelahiran Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia Seabad Pak Harto 8 Juni 1921-8 Juni 2021.

Ada yang menarik selain itu yakni tulisan di bawahnya.

"Suatu Hari Nanti Kalian Rindu Masa-masa Kita Dulu, Swasembada Pangan, Kurs Dolar yang Stabil dan Keamanan Terjamin".

Baca Juga: Gemar Blusukan Hingga Tidur di Rumah Warga, Aksi Soeharto Bikin Pejabat Daerah Ketar-Ketir

Tribunsolo
Tribunsolo

Sembako mengenang Soeharto

Panitia sekaligus Ketua Takmir Masjid Nurul Iman, Zainal Abidin mengatakan, hari ini ada acara tahlilan hingga doa bersama untuk mengenang 100 tahun Soeharto.

Sementara untuk tulisan poster merupakan permintaan Keluarga Cendana.“Untuk tulisan yang dicantumkan di poster berasal dari salah satu permintaan keluarga, tapi yang mendesign adalah dari takmir,” kata dia kepada TribunSolo.com.

“Alasan spesifiknya kurang tahu, dari takmir hanya membuatkan poster,” tambahnya.

Meskipun demikian, pihak penyelenggara dari takmir mengaku tulisan tersebut mengandung arti yang mendalam di era pandemi saat ini.

“Bisa jadi mengenang, kan memang zaman kejayaan Soeharto pada zaman itu kondisi ekonomi di tahun 90-an sangat stabil,” katanya.

“Berbeda dengan sekarang tahu sendiri, ekonomi sangat memprihatinkan, sehingga ada kerinduan zaman itu,” tambahnya.

Zainal mengaku masa-masa Presiden Soeharto nilai rupiah dan dollar stabil sehingga kondisi perekonomian di Indonesia terjamin.“Pokoknya dulu (zaman Suharto) serba nyaman, murah, swsembada pangan pun stabil,” katanya.

“Bedalah dengan tahun sekarang, apalagi pandemi covid-19,” jelasnya. (*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi