GridHype.id- Konflik antara Israel dan Palestina belum berakhir hingga kini, hal tersebut masih terus menjadi pemberitaan.
Baru-baru ini, beberapa pakar tengah menyoroti buramnya jalur Gaza di Google Earth.
Area yang buram dan terlihat kabur tersebut berpengaruh bagi pemerolehan data khususnya oleh jurnalis dan analis.
Jalur Gaza yang menjadi tempat terpadat itu tampak buram berbeda dengan wilayah lain di sekitarnya.
Sebagian wilayah di Israel dan Palestina muncul di Google Earth dengan citra satelit beresolusi rendah, padahal perusahaan citra satelit memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding itu.
Baca Juga: Biden Obral Janji akan Bangun Ulang Gaza yang Luluh Lantak Akibat Konflik Israel-Palestina
Jurnalis dan analis merasa kesulitan untuk mendeteksi bangunan dan kejadian pada beberapa kasus.
Padahal diketahui bahwa citra satelit merupakan elemen penting bagi jalanannya pelaporan konflik.
Kebutuhan tampilan beresolusi tinggi memang sangat dibutuhkan, di sisi lain terdapat kekhawatiran.
Citra satelit dengan resolusi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan terganggunya keamanan daerah tersebut.
Dikutip dari Tribunnews, para penyidik berusaha memastikan lokasi tembakan rudal dan bangunan yang menjadi sasaran di Gaza dan Israel menggunakan satelit.
Buramnya tampilan jalur Gaza di Google Earth dinilai berkaitan dengan sesuatu hal yang disengaja.
Pembatasan citra satelit untuk wilayah Israel dan Palestina diketahui pernah dibatasi oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Pembatasan tersebut tercantum dalam undang-undang Amerika Serikat yang dibuat pada 1997.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kepentingan dan keamanan negara Israel.
Pada Juli 2020, undang-undang pembatasan citra satelit tersebt telah dicabut.
Kini pemerintah Amerika Serikat telah memperbolehkan penyediaan citra beresolusi tinggi di Jalur Gaza.
(*)