GridHype.id- Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan metode pemeriksaan payudara yang dapat dilakukan sendiri guna mengenali perubahan fisik yang terjadi pada payudara.
Metode ini dapat dilakukan oleh siapapun dengan cara meraba dan melihat payudara sendiri.
Hal tersebut berguna untuk memahami adanya perubahan yang mungkin saja berkaitan dengan kanker payudara.
Dengan kata lain, SADARI dilakukan untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu yang kiranya membahayakan.
Meskipun payudara memang cenderung mengalami perubahan yang disebabkan oleh masa mestruasi dan monopouse, kita juga perlu memahami
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dapat dilakukan setidaknya satu bulan sekali.
Pemeriksaan tersebut paling tepat dilakukan seminggu setelah periode mestruasi selesai.
Pada saat menstruasi kadar hormon terjadi fluktuasi yang menyebabkan perubahan, misalnya menjadi lebih kencang.
Oleh karenanya, pemeriksaan payudara sendiri tidak disarankan saat sedang menstruasi.
Dilansir dari alodokter.com, pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan dengan berdiri di depan cermin dengan langkah-langkah berikut:
- Perhatikan payudara. Pada umumnya ukuran payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang kiri.
- Biarkanlah lengan lurus ke bawah. Perhatikan bentuk, ukuran, permukaan warna kulit, dan bentuk puting. Perhatikan ada perubahan atau tidak.
- Letakkan tangan di pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot data. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya.
- Membungkuk di depan kaca agar payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah terjadi perubahan.
- Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara termasuk di bagian bawah.
- Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari putting. Tempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar putting, lalu tekan perlahan dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar.
Busa sabun dapat membantu untuk mendeteksi benjolan yang mungkin muncul.
Selain saat mandi, pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan cara berbaring.
Saat berbaring, payudara akan melebar sehingga lebih mudah untuk medeteksi benjolan.
Apabila menemukan benjolan pada payudara, tidak disarankan untuk panik.
Tidak semua benjolan di payudara merupakan tanda tumor atau kanker payudara.
Dilansir dari alodokter.com, hanya ada 1 kasus kanker dari 10 kasus penemuan benjolan di payudara.
Namun jika gejala yang dirasakan lebih membahayakan, ada baiknya melakukan pemeriksaan langsung ke dokter untuk mendeteksi penyakit sebenarnya.
(*)