Meski Ada Larangan Pulang Kampung Stasiun Pasar Senen Banjir Antrean, Pemudik: Cuma Mau Silaturahmi Bukan Rekreasi

Minggu, 02 Mei 2021 | 12:15
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penumpang menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Gridhype.Id- Stasiun Pasar Senen mulai dipadati penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman.

Para penumpang memilih mudik lebih awal untuk menghindari adanya pembatasan keluar masuk wilayah.

Larangan mudik sudah ditetapkan oleh pemerintah dan akan diterapkan mulai 6 Mei 2021.

Hal tersebut menjadi alasan para penumpang melakukan perjalanan lebih awal agar tetap dapat pulang ke kampung halaman.

Dilansir dari Kompas TV, Stasiun Pasar Senen memberangkatkan 20 kereta api pada 2 Mei 2021.

Baca Juga: Masih Banyak yang Bingung, Apakah Kita Diperbolehkan untuk Mudik Lebaran 2021? Yuk Simak Penjelasan Berikut

Sebanyak 6000 tiket terjual pada Sabtu (1/5/2021), meskipun angka tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan hari Jumat, tapi kepadatan pengunjung masih tetap terjadi.

Kereta pertama telah diberangkatkan pada pukul 06.30 WIB dengan tujuan Purwosari.

Pemberangkatan selanjutnya adalah menuju Surabaya dan Yogyakarta.

Penjagaan di area stasiun terus dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan.

Calon penumpang diimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Meskipun demikian, masih terdapat beberapa titik kerumunan yang sulit untuk dihindari.

Antrean terjadi di beberapa titik, yaitu peron dan tempat pemeriksaan GeNose serta Rapid Antigen.

mudikBaca Juga: Jangan Sampai Gigit Jari, Catat! Syarat Bepergian Sebelum dan Sesudah Larangan Mudik Lebaran

Seperti diketahui bahwa surat pemeriksaan GeNose atau Rapid Antigen merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perjalanan ke luar daerah.

Calon penumpang kereta api lebih memilih melakukan pemeriksaan GeNose dibandingkan dengan Rapid Antigen.

Hal tersebut dikarenakan biaya pemeriksaan Genose lebih terjangkau yaitu kisaran Rp30.000,00.

“Calon penumpang mayoritas memilih untuk memeriksakan diri di loket Genose karena biayanya lebih terjangkau.” Tutur Abel selaku reporter Kompas TV.

“Tadi saya sempat bertanya pada salah seorang calon penumpang terkait alasan mudik di tengah situasi pandemi seperti ini. Ia menjelaskan bahwa kepulangannya kali ini hanyalah untuk bersilaturahmi, bukan untuk melakukan perjalanan wisata.” Kata Abel menjelaskan.

Sebagai upaya mensukseskan program pemerintah terkait penanganan Covid-19, pihak PT. KAI tidak akan melayani penjualan tiket pada 6 Mei mendatang.

Dengan demikian, diharapkan peraturan ini dapat turut serta menekan laju persebaran Covid-19 di Indonesia.

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas TV

Baca Lainnya