GridHype.ID - Suami Aurel Hermansyah, Atta Halilintar kembali terinfeksi virus corona.
Ini merupakan infeksi Covid-19 yang kedua kalinya yang dialami Atta Halilintar.
Tentu saja kabar Atta Halilintar terinfeksi ini mengejutkan banyak pihak.
Semenjak menjadi suami istri, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah kerap membagikan aktivitas harian mereka.
Namun kini Aurel Hermansyah harus pisah ranjang dengan sang suami.
Dilansir dari GridHits.ID, Atta Halilintar pun mengaku merasakan hal mengejutkan ini pada tubuhnya.
Hal tersebut Atta Halilintar ungkapkan di salah satu konten video di kanal Youtube pribadinya (25/4/2021).
Terlihat dari video itu, Atta yang tengah jalani isolasi mandiri didatangi oleh dokter untuk pemeriksaan rutin.
Lalu, Atta Halilintar akhirnya menceritakan apa saja yang ia rasakan selama positif covid-19 pada sang dokter.
"Kemaren hidungnya tersumbat, jadi kayak meler," ucap Atta Halilintar pada salah satu seorang dokter yang menggunakan APD (alat pelindung diri).
Lebih lanjut, Atta Halilintar mengaku jika beberapa hari sebelumnya ia juga merasakan gejala yang cukup membuatnya khawatir.
Atta menyebutkan jika saat tidur, terkadang ia merasa dadanya seperti diinjak oleh orang.
"Sama kayak ini dok, kalau aku tidur, satu hari pertama, jadi sebelum aku di swab itu aku pernah ngerasa dada aku kayak diinjek orang," ucap Atta Halilintar.
"Dua hari lalu juga kayak diinjek, begitu tarik nafas hilang," sambungnya.
Sang dokter menjelaskan, jika apa yang dirasakan oleh Atta Halilintar tersebut bisa jadi merupakan salah satu gejala paparan virus covid-19.
"Kalau itu salah satu gejala juga dok?" tanya Atta Halilintar penasaran.
"Bisa jadi itu sebagai gejala," jawab sang dokter.
Diketahui selama melakukan isolasi mandiri, Atta Halilintar tidak melakukan ibadah puasa.
Terlihat Atta Halilintar sebenarnya sudah tak sabar menjalani ibadah puasa, namun harus tertunda karena kondisi kesehatannya yang sedang tak baik.
Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman angkat bicara terkait kasus yang menimpa sang YouTuber ini.
Dilansir dari Kompas.com, Dicky Budiman menyampaikan, kasus reinfeksi bukanlah hal yang aneh dan memang bisa terjadi.
Selain itu menurutnya reinfeksi pada umumnya bergejala sedang, meski demikian ia menuturkan reinfeksi bisa pula menimbulkan kematian.
“Pertama harus dipahami reinfeksi secara definisi adalah terjadinya infeksi kedua setelah penderita ini pernah terinfeksi covid dibuktikan dengan hasil laboratorium,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Minggu (25/4/2021).
Ia mengatakan penetapan diagnosa reinfeksi sebetulnya tidaklah mudah, apalagi tak semua orang tahu dirinya pernah terinfeksi atau tidak.
Selain itu, kasus reinfeksi menurutnya sebetulnya juga seharusnya dilakukan adanya genom sequencing.
Hal ini diperlukan karena masih banyak perkara reinfeksi yang belum diketahui.
“Nah kalau bicara reinfeksi penyebabnya adalah ditentukan antara lain karna viral load yang tinggi karena ia ke tempat ramai, mudik dan sebagainya, jadi paparan tinggi akhirnya terinfeksi lagi,” ujar dia.
Selain itu adanya varian baru juga bisa saja menurunkan efikasi antibodi yang sebelumnya telah terbentuk pada infeksi yang pertama.
Selain itu, faktor ketiga penyebab terjadinya reinfeksi adalah adanya gangguan sistem imunitas tubuh seperti pada penderita kanker atau mereka yang tengah menerima imunosupresi.
“Sehingga artinya walau kita sudah pernah terinfeksi bukan perarti aman, tidak,” ujar dia.
(*)