Bel Gereja Menggema di Seantero Eropa di Hari Kematiannya, Sosok Muhammad Al Fatih yang Berhasil Taklukan Konstantinopel

Rabu, 21 April 2021 | 03:00
Quora

Sulten Mehmed II Sang Penakluk

GridHype.ID - Dunia mengenal sosok Mehmed sebagai Mehmed sang penakluk.

Julukan itu tak terlepas dari keberhasilannya menaklukkan Konstantinopel.

Mehmed II sendiri adalah Sultan Ottoman Turki yang berkuasa pada Agustus 1444 hingga September 1446, kemudian berkuasa kembali Februari 1451 sampai Mei 1481.

Di usia yang sangat muda yakni ke-21 tahun, Mehmed berhasil menaklukkan Konstantinopel (kini kota Istanbul) dan menyudahi Kekaisaran Byzantium atau Kekaisaran Roma Timur.

Baca Juga: 6 Kutukan yang Melegenda dalam Sejarah, Hingga Kini Masih Banyak Dipercaya

Dia dianggap sebagai pahlawan di Turki modern dengan di Istanbul.

Karena jasanya, bahkan sampai ada kawasan yang dinamai sepeti Distrik Fatih, Masjid Fatih, maupun Jembatan Fatih Sultan Mehmed.

Berikut biografi Sultan Mehmed yang kekuasaannya bisa mencakup Bosnia di Eropa.

1. Masa Kecil dan Awal Berkuasa

Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne yang kemudian jadi ibu kota Ottoman.

Ayahnya adalah Sultan Murad II dan ibunya Huma Valide Hatun.

Saat usianya baru berusia 11 tahun, Mehmed II dikirim oleh ayahnya ke Amasya dan menjabat sebagai gubernur di sana untuk mendapatkan pengalaman.

Baca Juga: Mengintip Potret Masa Kecil 12 Orang Paling Kejam dalam Sejarah Manusia, Terlahir Lucu dan Menggemaskan

Setelah Murad II mencapai kesepakatan dengan Karamanids di Anatolia pada Agustus 1444, dia turun takhta dan memberi kesempatan kepada putranya untuk naik.

Saat awal dia berkuasa, dia memimpin pasukan dan mengalahkan pasukan Hongaria di bawah pimpinan ksatria bernama John Hunyadi yang merusak Perjanjian Szeged.

Saat itu pasukan Hongaria menyerang karena terpengaruh Kardinal Julian Cesarini, utusan Paus Martinus V, meyakinkan raja melakukan serangan tidak berbahaya.

Mehmed kemudian turun takhta setelah pada September 1446 dan digantikan ayahnya setelah dipaksa Perdana Menteri Candarli Halil Pasa.

2. Penaklukan Konstantinopel

Jean-Joseph-Benjamin Constant, Augustins Museum

Lukisan cat minyak karya Jean-Joseph-Benjamin Constant Sultan Mehmet II memasuki kawasan Konstantinopel 29 Mei 1453.

Setelah kembali berkuasa pada 1451, Mehmed II sudah mendedikasikan dirinya untuk memperkuat angkatan laut Ottoman dan merebut Konstantinopel.

Dua tahun kemudian, Mehmed II pun melancarkan pengepungan berkekuatan 80.000-200.000, kumpulan artileri, hingga 320 kapal perang.

Baca Juga: Meski Hanya Simpanan, 4 Wanita ini Berhasil Sejarah Dunia Bak Seorang Ratu, Namun Sayang Akhir Hidupnya Berujung Tragis

Pada 6 April 1453, Pengepungan Konstantinopel pun dimulai dan berlangsung selama 53 hari hingga Mehmed menang di 29 Mei 1453.

Meski mendapat bantuan dari pembelot Ottoman hingga Vatikan, Kaisar Constantine XI yang hanya memimpin 10.000 pasukan dan 26 kapal tak kuasa membendung Ottoman.

Setelah Konstantinopel jatuh ke tangannya, Mehmed II pun mengklaim titel Kaisar berdasarkan Kekaisaran Romawi (Qayser-i-Rum).

Setelah Konstantinopel, Mehmed II mengarahkan pasukannya ke Provinsi Morea di Peloponnesos pada 1461 dan Kekaisaran Trebizond setahun berselang.

3. Menciptakan Pemerintahan Terpusat

Galeri Nasional, London

Sebuah potret Sultan Mehmed II, yang menyerang Konstantinopel pada Mei 1453

Setelah melakukan banyak penaklukan di Serbia, Albania, hingga Crimea, Ottoman mulai mengonsolidasikan kerajaannya dengan membentuk pemerintahan.

Divan (pengadilan kerajaan) berisi para pejabat yang hanya setia kepada dia dan membolehkannya menggunakan otoritas dan kekuasaan yang besar.

Baca Juga: 73 Tahun Hidup Bersama, Rupanya Pernikahan Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip Sempat Ditentang Seluruh Keluarga

Begitu Mehmed II membentuk pemerintahan terpusat, secara hati-hati dia menunjuk para pejabat yang bisa membantunya menerapkan agendanya.

Dia mendelegasikan wewenang dan fungsi pemerintahan yang besar kepada para pembesarnya sebagai bagian dari kebijakan agar pemerintahannya tidak terlalu absolut.

4. Kematian

Pada 1481, Mehmed II bergerak bersama pasukan Ottoman.

Namun saat berada di Maltepe yang merupakan bagian dari Istanbul, dia jatuh sakit.

Setelah dirawat selama beberapa hari, Mehmed II meninggal pada 3 Mei 1481 saat dia berusia 49 tahun, dan dimakamkan di Kompleks Masjid Fatih.

Kematian Mehmed II disambut sukacita di Eropa pada saat itu, di mana perayaan dan bel gereja dibunyikan.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Api Abadi Mrapen yang Melegenda Se-penjuru Indonesia Padam, Penyebabnya Masih Terus Dikaji

"Elang Agung sudah meninggal," begitulah kabar yang terdengar di Venezia.

Iliad karya Homer termasuk di antara buku-buku di perpustakaannya, dan peta dunia kuno Ptolemeus diyakini sebagai salah satu permata koleksinya.

Dalam kehidupan singkat hanya dalam 49 tahun, sang penakluk berhasil meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dan warisannya masih hidup sampai sekarang; dia berhasil mengubah ceritanya dari penghinaan menjadi kebesaran.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : intisari

Baca Lainnya