Jadi Cinta Pertama Sampai Temani Ratu Elizabeth Hingga Akhir Hidupnya, Sosok Pangeran Philip 'Disembah Bak Tuhan' oleh Suku Pedalaman Ini

Sabtu, 10 April 2021 | 21:00
Berada dalam kehidupan kerajaan, justru membuat pernikahan keduanya semakin menantang dan seringkali

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philips.

GridHype.ID - Kabar duka kini tengah menyelimuti Kerajaan Inggris.

Pasalnya pada Jumat (9/4/2021), suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip dikabarkan meninggal dunia.

Pangeran Philip meninggal dunia pada usia 99 tahun.

Dilansir dari GridStar.ID, Semasa hidupnya, Pangeran Philip dikenal begitu setia dengan kerajaan.

Baca Juga: Inggris Berduka, ini Kronologi Meninggalnya Pangeran Philip, Dirawat Selama Sebulan dan Sempat Membaik Hingga Akhirnya Hembuskan Napas Terakhir di Kastil Windsor

Ia setia menjadi pendamping Ratu Elizabeth selama lebih dari 73 tahun.

Pangeran Philip lahir pada 10 Juni 1921 di Pulau Corfu Yunani.

Ia merupakan keturunan dari keluarga kerajaan Yunani dan Denmark.

Ibunya adalah Putri Alice dari Battenberg dan ayahnya adalah Pangeran Andrew dari Yunani dan Denmark.

Baca Juga: Bongkar Kehidupannya, Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Tampil di Acara Oprah Winfrey

Pangeran Philip lahir pada 10 Juni 1921 di Pulau Corfu Yunani.

Ia merupakan keturunan dari keluarga kerajaan Yunani dan Denmark.

Ibunya adalah Putri Alice dari Battenberg dan ayahnya adalah Pangeran Andrew dari Yunani dan Denmark.

Baca Juga: 4 Hal yang Wajib Dipatuhi Pewaris Tahta Kerajaan Inggris, Ternyata Pantang Main Game Satu Ini

Di tahun 1939, saat usianya 18 tahun, Philip bergabung dengan Angkatan Laut Inggris, dan bertugas di Pasukan Inggris selama Perang Dunia II.

Pangeran Philip dan Elizabeth sebenarnya adalah sepupu jauh.

Mereka pertama kali bertemu di sebuah pernikahan saat usia Philip saat itu baru 9 tahun.

Baca Juga: Dipersunting Keluarga Ningrat, Tabiat Istri Pangeran Harry Dibongkar oleh Rekan Kerja, Ternyata Begini Sikap Meghan Markle

Mereka kemudian bertemu kembali di tahun 1939, dan mulai bertukar surat dan saling jatuh cinta.

Dalam sebuah film dokumenter di tahun 2014 mengenai "The Majestic Life of Queen Elizabeth II" muncul beberapa hal yang dipikirkan sang putri saat bertemu dengan sang calon suami pertama kalinya.

Sejarawan dan penulis biografi, Robert Lacy mengatakan, "Salah satu hal yang paling luar biasa tentang Ratu adalah bahwa dia jatuh cinta dan menikah dengan pria yang pertama dia temui,"

Baca Juga: Rela Lepas Gelar Bangsawan Demi Wanita yang Dicintai, Pangeran Harry Dikabarkan Alami Kesulitan Hidup Tinggal di LA

Saat Elizabeth bertemu dengan calon pasangan masa depannya, Pangeran Philip adalah seorang Angkatan Laut.

"Dia (Elizabeth) bertemu Pangeran Philip dari Yunani, pada tahun 1939, ketika dia adalah seorang kadet angkatan laut gagah di perguruan tinggi Angkatan Laut Darmount.

Di tahun 1946, keduanya diam-diam bertunangan, ia menunggu usia Elizabeth menginjak 21 tahun untuk mengadakan pertunangan formal di tahun 1947.

Baca Juga: Mulai dari Setrika Tali Sepatu Sampai Kentang Diukur Sebelum Disajikan, Berikut 10 Aturan Konyol Kerajaan Inggris!

Philip kemudian mengubah namanya menjadi Mountbatten sebelum menikah dengan Elizabeth pada 20 November 1947.

Mereka menggelar pernikahan tersebut di Westminster Abbey.

Elizabeth mengungkapkan perlakuan sang suami yang begitu manis terhadapnya.

Baca Juga: Camilla Parker Ogah Tempati Istana Megah Seharga Rp841 Miliar Milik Pangeran Charles, Rupanya Ada Alasan Mengerikan ini Dibaliknya

"Philip adalah seorang malaikat. Kami berperilaku seolah-olah kami telah menjadi milik satu sama lain selama bertahun-tahun," tulis Elizabeth kepada orang tuanya.

Di tahun 1952, Elizabeth mendapatkan tanggung jawab besar karena sang ayah meninggal dunia.

Elizabeth menjadi Ratu Inggris di usianya yang menginjak 25 tahun.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, 4 Barang Ini Selalu Dibawa Kate Middleton Saat Pergi, Apa Saja?

Pangeran Philip pun harus mengubah perannya yang selalu mendukung Elizabeth dalam menjalankan tugas resminya.

Tak hanya menemani Ratu Elizabeth, Pangeran Philip juga meninggalkan banyak kisah.

Dilansir dari Intisari Online, Salah satunya adalah pengalamannya dianggap sebagai Tuhan oleh sebuah kelompok suku pedalaman.

Baca Juga: Tak Sebabas Anak Kecil Lainnya, Anak Anak Calon Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Harus Taati 8 Aturan Ketat Berikut ini

Menukil Daily Star, Pangeran Philip dianggap oleh Tuhan oleh Penduduk Desa di Younanen, Vanuatu.

Mereka percaya bahwa mendiang Duke of Edinburg adalah putra dewa gunung setempat yang menikahi wanita yang kuat.

Kemudian mereka memanjatkan doa kepadanya sejak tahun 1960-an, dan menganggapnya sebagai Tuhan.

Baca Juga: Pilih Hengkang dari Kerajaannya yang Nyaman, Terungkap! Pangeran Harry dan Meghan Markle Sempat Diduga Iri pada Perlakuan yang Didapat Pangeran William & Kate Middleton, Benarkah?

Mendiangan Pangeran Philip pun disembah sebagai Tuhan, oleh suku di Pasifik itu selama lebih dari 50 tahun.

Kepercayaan ini juga membuat penduduk desa setempat percaya dan berdoa kepadanya.

Mereka berdoa pada Pangeran Philip setiap hari, untuk meminta berkah pada tanaman serta membawa foto Pangeran Philip untuk obyek pemujaan.

Tangkapan Layar/Daily Star
Tangkapan Layar/Daily Star

Penduduk desa Younen dari Vanuatu menyembah Pangeran Philip sebagai Tuhan.

Penduduk desa mulai memuja Pangeran Philip pada 1960-an setelah melihat foto dirinya dan istrinya Ratu.

Baca Juga: Tampak Selalu Memukau dengan Rambut Tergerainya, Terungkap Alasan Memilukan Mengapa Kate Middleton Tak Pernah Ingin Mengikat Rambutnya

Mereka mengaitkan pasangan itu dengan legenda Vanuatu tentang putra dewa gunung berkulit pucat, yang melakukan perjalanan melintasi lautan untuk menemukan wanita kaya dan berkuasa untuk dinikahi.

Desa dengan bangga memajang beberapa foto Philip, termasuk yang diambil pada tahun 1980.

Younanen pernah kunjungan dewa mereka pada tahun 1974.

Baca Juga: Kembali Berhembus Isu Keretakan Rumah Tangga, Kate Middleton Kepergok Tak Kenakan Cicin Pertunangan Peninggalan Putri Diana, Ada Apa?

Ketika Philip dan Ratu melakukan perjalanan ke Vanuatu dalam kunjungan kenegaraan ketika sebagian dimiliki oleh Inggris dan dikenal sebagai New Hebrides.

Tetapi mereka berharap Pangeran Philip akan kembali mengunjunginya.

"Pangeran Philip penting bagi kami karena nenek moyang kami memberi tahu kami bahwa sebagian dari keyakinan kami ada di Inggris," kata kepala desa Jack Malia kepada Reuters pada 2017, ketika Philip mengumumkan pengunduran dirinya dari tugas publik.

Baca Juga: Bawa Serta Ketiga Anaknya, Pangeran William Dan Kate Middlton Dipuji Karena Pakai Penerbangan Murah Cuma Rp 1 Juta

"Jika dia datang suatu hari nanti rakyat tidak akan miskin, tidak akan ada penyakit, tidak ada hutang dan kebun akan tumbuh subur," jelas Malia.

"Pangeran Philip telah mengatakan suatu hari dia akan datang dan mengunjungi kami," katanya.

"Kami masih percaya bahwa dia akan datang tetapi jika dia tidak datang, foto-foto yang saya pegang itu tidak ada artinya, tambahnya

Baca Juga: Tampak Selalu Memukau dengan Rambut Tergerainya, Terungkap Alasan Memilukan Mengapa Kate Middleton Tak Pernah Ingin Mengikat Rambutnya

Desa itu tidak ditandai di peta dan terletak agak jauh dari pemukiman lain, jadi kecil kemungkinan penduduknya telah menerima berita duka tentang kematian Philip.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari Online, GridStar.ID