GridHype.ID - Tak terasa sebentar lagi, bulan Ramadhan 2021 atau 1422 Hijriah akan segera tiba.
Itu artinya,seluruh umat muslim akan menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Lalu kapan bulan Ramadhan 2021atau 1422 Hijriah akan datang?
Melansir dari Kompas.com, rencananya, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada 12 April 2021.
Seperti yang diketahui, hasil sidang isbat ini akan memutuskan kapan 1 Ramadan 1422 H dimulai.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/3/2021) malam.
"Untuk Isbat awal Ramadan 1442 H pada tanggal 12 April 2021 M," kata Kamaruddin.
Sementara itu, untuk Isbat awal Syawal 1442 H akan dilaksanakan pada 11 Mei 2021 M.
Adapun, Isbat awal Zulhijah 1442 H pada 10 Juli 2021 M.
Sama seperti tahun sebelumnya, bulan Ramadhan 2021 harus dijalankan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Kondisi ini pun akan membatasi kegiatan ibadah selama bulan puasa, seperti melakukan salat tarawih di rumah alih-alih di masjid untuk memutuskan rantai penularan Covid-19.
Selain itu, kita disarankan untuk melakukan perlindungan ekstra supaya terhindar dari infeksi Covid-19.
Baca Juga: Usai Divaksin Seorang Satpam Malah Positif Covid-19, Alami Deman Tinggi yang Berujung pada Kematian
Beragam cara untuk meningkatkan imunitas bisa kita lakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga, dan istirahat cukup.
Namun, apa yang harus dilakukan apabila kita terinfeksi Covid-19 di bulan puasa nanti?
Melansir Kompas.com pada Jumat (24/04/2020), WHO telah memberikan pendoman berpuasa di tengah kondisi pandemi.
Bagi orang yang merasa sehat, mereka bisa berpuasa seperti biasa dengan tetap menjaga imunitas tubuh.
Namun, bagi orang yang terinfeksi Covid-19, WHO menyarankan untuk memerhatikan ketentuan agama dan berkonsultasi dengan dokter.
Di samping itu, WHO juga menyebutkan bahwa hingga pengumuman itu dirilis pada 18 April 2020, belum ada penelitian tentang puasa dan risiko terinfeksi Covid-19.
Sedangkan melansir Grid.ID pada Sabtu (25/04/2020), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya menyatakan bahwa orang yang sakit karena terinfeksi Covid-19 boleh tidak berpuasa jika itu dianjurkan oleh dokter.
Hanya saja, MUI Kota Surabaya menyarankan untuk melakukan puasa pengganti di lain waktu ketika sudah sembuh.
Ketua Umum MUI Kota Surabaya, Muhammad Munif, hal itu sesuai dengan fiqih umum.
Adapun orang-orang yang sehat tetap diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sesuai dengan apa yang telah diperintahkan.
"Intinya tergantung saran dan anjuran dari dokter, kalau dokter sudah menyarankan tidak boleh puasa, ya jangan puasa dan wajib qadha nanti" pungkas Muhammad Munif yang dikutip dari Grid.ID.
Selain itu, WHO juga menegaskan agar kita tetap memerhatikan protokol kesehatan yang telah diberlakukan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan.
Sebagian artikel telah tayang di Grid.ID dengan judul "Apakah Orang yang Terinfeksi Covid-19 saat Bulan Ramadhan Tetap Diperbolehkan untuk Berpuasa? Ini Jawaban WHO dan MUI"
(*)