GridHype.ID - Tidur memiliki manfaat yang baik buat tubuh.
Memiliki jam tidur yang baik atau cukup memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Dilansir Kompas.com, mulai dari menjaga berat badan agar tetap ideal, menurunkan risiko stres, hingga menjaga suasana hati menjadi lebih baik.
Sayangnya, sebagian orang tidak terlalu memerhatikan waktu tidur.
Padahal, tidak memenuhi waktu tidur yang cukup dapat merugikan kesehatan.
Idealnya, orang-orang akan tidur lebih awal di malam hari dan bangun di pagi hari.
Waktu tersebut cocok dengan kecenderungan biologis manusia yang menyesuaikan pola tidur dengan waktu terbit-terbenam matahari.
Maka tak heran, secara alami kita akan merasa lebih mengantuk setelah matahari terbenam.
Kebutuhan jam tidur yang baik cenderung beragam tergantung usia.
Semakin bertambah usia seseorang maka kebutuhan waktu tidur semakin berkurang.
Seorang bayi mungkin membutuhkan hingga 17 jam tidur setiap hari, sementara orang dewasa membutuhkan waktu 7 jam setiap malam.
Berikut adalah rekomendasi jam tidur yang baik menurut National Sleep Foundation sesuai dengan kelompok usia:
- Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam setiap hari.
- Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam setiap hari.
- Balita (1-2 tahun): 11-14 jam setiap hari.
- Prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam setiap hari.
- Usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam setiap hari.
Baca Juga: Pernah Mengalami Bangun Tidur Seakan Tersentak Kaget, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi
- Dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam setiap hari.
- Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam setiap hari.
- Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam setiap hari.
Meski setiap orang harus memenuhi waktu idealnya masing-masing.
Baca Juga: Masih Sering Menguap Padahal Waktu Tidur Cukup? Ketahui 4 Alasannya!
Tapi sayangnya, tak sedikit dari kita yang kebanyakan tidur.
Perlu diketahui sama halnya dengan kekurangan tidur, kebanyakan tidur juga ternyata sangat berisiko tinggi pada kesehatan tubuh.
Dilansir dari GridHealth.ID, sebuah studi menemukan bahwa kebanyakan tidur atau terbiasa tidur lebih dari 9 jam ternyata membuat risiko terkena penyakit stroke semakin besar.
Baca Juga: Kewalahan Sangking Banyaknya, Karyawan Nagita Slavina Kebingungan Pilih Baju Mana yang Diambil
Studi yang diterbitkan di laman n.neurology.org (28/01/2020) itu menyebutkan risiko tersebut bisa terjadi karena kebanyakan tidur bisa meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan juga peningkatan lingkar pinggang.
Kedua hal tersebut diketahui merupakan faktor risiko penyakit stroke.
Dalam studi itu, disebutkan orang yang tidur siang secara teratur selama lebih dari 90 menit sehari, 25% lebih rentan terkena stroke di kemudian hari.
Baca Juga: Susah Tidur? Tenang, Coba Makan Nasi atau 4 Makanan yang Ampuh Bikin Cepat Ngantuk
Fakta tersebut dibandingkan dengan orang yang tidur siang hanya sekitar 30 menit.
Sementara itu, orang-orang yang tidak tidur sama sekali tidak memiliki kemungkinan terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang tidur siang hingga 30 menit.
Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa nappers (tidur siang) dan sleeper (tidur) yang lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan pada kadar kolesterol mereka dan mengakibatkan peningkatan lingkar pinggang.
Tidur kelewat panjang di malam hari dan tidur siang mungkin menunjukkan gaya hidup tidak aktif secara keseluruhan, yang juga terkait dengan peningkatan risiko stroke.
Penelitian ini dillakukan dengan melibatkan 31.750 orang dari China dengan usia rata-rata 62 tahun.
Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat stroke ketika penelitian dimulai.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Setiap Bangun Tidur yang Bisa Memicu Kanker, Yakin Maih Mau Dilakukan?
Para peneliti mengikuti orang-orang selama enam tahun, di mana total 1.557 kasus stroke dilaporkan.
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam pada malam hari adalah 23 % lebih rentan terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidur selama tujuh jam atau kurang di malam hari.
Studi ini menemukan bahwa orang yang tidur lama memiliki kemungkinan 85 % terserang stroke dibandingkan orang yang tidur dalam jumlah sedang.
Melihat temuan ini tentu harus menjadi perhatian khusus bagi kita, apalagi orang dewasa yang terbiasa tidur lebih dari 9 jam.
(*)