Rela Beli Cuitan Pertama Bos Twitter Seharga Rp41,8 Miliar, Pengusaha Ini Ungkap Alasannya

Sabtu, 27 Maret 2021 | 07:45
Youtube/Wired

Jack Dorsey, CEO Twitter

GridHype.ID - Seorang pengusaha Malaysia berani membeli cuitan pertama bos Twitter, Jack Dorsey.

Tak tanggung-tanggung ia rela merogoh kocek hingga puluhan miliar untuk cuitan tersebut.

Melansir dari Kompas.co, Sina Estavi mengungkapkan, membeli kicauan pertama itu senilai 2,9 juta dollar AS Rp 41,8 miliar) adalah investasi yang bagus.

"Ini adalah potongan sejarah manusia di dunia digital.

Baca Juga: Tuding Kaesang Pangarep Merebut Gebetan Kakaknya, Akun Twitter Ini Malah Kena Semprot Netizen

Siapa yang tahu berapa harganya 50 tahun kemudian," ucap Estavi.

Si pebisnis kemudian membandingkan pembelian cuitan pertama Jack Dorsey dengan Mona Lisa, mahakarya seniman Italia Leonardo da Vinci.

Sebelumnya pakar sepakat, twit pertama dari pendiri Twitter itu merupakan aset yang bernilai tinggi.

Pada 21 Maret 2006, Dorsey mempublikasikan kicauan pertamanya, just setting up my twttr (baru saja membuat twittr-ku).

Oleh Dorsey, kicauan itu kemudian dilelang untuk yayasan yang bernama Give Directly's Africa Response.

Estavi, seorang direktur eksekutif di perusahaan mata uang kripto bernama Bridge Oracle, membelinya seharga 2,9 juta dollar AS.

Dilansir BBC Kamis (25/3/2021), Estavi membelinya menggunakan ether, mata uang kripto yang menandingi bitcoin.

Baca Juga: Bongkar Isi Chat WA Grup Keluarga, Cuitan Kaesang Pangarep Jadi Sorotan: Itu Pak Jokowi?

Pengusaha berusia 29 tahun itu menuturkan, baik investor dan koleganya begitu senang atas pembelian tersebut.

"Mereka tahu nilai dan bagaimana harganya di masa depan, serta betapa besar dampaknya untuk media sosial," paparnya.

Terlalu mahal? Meski nominal yang dikeluarkan Estavi membuat dahi mengernyit, pakar menyakan investasi itu sangatlah cerdik.

Cathy Hackl, pakar media sosial menerangkan membeli twit pertama Twitter seperti mendapatkan koleksi buku langka.

"Twitter sebenarnya sudah merupakan bentuk baru dari telekomunikasi, dengan twit tersebut menegskannya," papar Hackl.

Kicauan itu dijual melalui platform daring bernama Valuables, dikembangkan perusahaan asal AS bernama Cent.

Salah satu pendiri Cent, Cameron Hejazi, mengatakan tweet tersebut merupakan barang termahal yang pernah mereka lelang.

Baca Juga: Digadang-gadang akan Bangun Tempat Peluncuran Roket SpaceX di Indonesia, Pemerintah Tawarkan Pulau Biak untuk Elon Musk

"Saya terkejut namun tidak kaget. Nilai aset ini begitu tinggi.

Ditambah lagi, kami senang uangnya untuk hal baik," paparnya.

Sebelumnya diketahui cuitan pertama CEO Twitter Jack Dorsey, yang juga menjadi tweet pertama di platform itu, terjual seharga 2,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 41,47 miliar (kurs Rp 14.300) dalam bentuk Non Fungible Token (NFT).

Lalu kira-kira apa itu NFT?

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, teknologi NFT adalah merupakan bagian dari teknologi blockchain.

NFT adalah sebuah duplikasi resmi yang menyerupai sebuah aset yang asli, sehingga karya-karya seni atau karya teknologi dapat diedarkan dan dijual secara resmi.

“Namun, barang aslinya hanya satu saja dan disimpan oleh si pencipta,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3/2021).

Kemudian pelelangan dilakukan secara terbuka dan karyanya akan ditukarkan atau dibeli dengan aset kripto (cryptocurrency).

Baca Juga: Geser Posisi Jeff Bezof Jadi Orang Terkaya di Dunia, Nilai Saham Tesla Milik Elon Musk Meroket Tajam

Setelah itu, si pembeli akan tercatat sebagai pemilik dengan sebuah sertifikasi yang resmi, dimana karya tersebut juga telah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (Haki).

"Karena menggunakan sistem blockchain, NFT mengadopsi sifat efisien, sehingga penjualan karya lewat NFT bisa terjadi secara fantastis, seperti apa yang dilakukan oleh Jack Dorsey dan Elon Musk," tutur Oscar.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : kompas, Twitter

Baca Lainnya