Bikin Rakyatnya Jadi Tertekan Secara Psikologis, Pemerintah Jepang Minta China Hentikan Penggunaan Tes Anal Untuk Deteksi Covid-19

Kamis, 04 Maret 2021 | 06:00
BBC.com

Sebabkan 'Tekanan Psikologis', Pemerintah Jepang Minta China Hentikan Penggunaan Tes Anal Untuk Deteksi Covid-19 Pada Rakyatnya

GridHype.ID - China diketahui kini menggunakan tes anal untuk mendeteksi covid-19 sebagai alternatif lain dari tes melalui hidung/tenggorokan.

Melansir dari BBC.com, Jepang telah meminta China untuk berhenti melakukan tes anal untuk Covid-19 pada warganya ketika mereka memasuki negara itu.

"Beberapa mengeluh bahwa prosedur tersebut menyebabkan mereka merasakan 'tekanan psikologis'," kata para pejabat.

Baca Juga: WHO Keluarkan Peringatan Jika Covid-19 Bisa Menjadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemi, Benarkah Virus Corona Tidak Bisa Hilang?

China, yang sebagian besar mengendalikan virus, mulai melakukan tes melalui anus pada Januari lalu.

Pekan lalu, mereka membantah telah mewajibkan diplomat AS menjalani tes semacam itu setelah media AS melaporkan beberapa di antaranya mengeluhkan prosedur tersebut.

"Beberapa orang Jepang melapor ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap dubur, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato.

Baca Juga: Bisa Menginfeksi Mata, Ini Dia 3 Gejala Virus Corona yang Perlu Diketahui

"Tidak diketahui berapa banyak warga Jepang yang menerima tes semacam itu," tambahnya.

Tes tersebut digunakan pada beberapa dari mereka yang dikarantina atau memasuki China.

Ia juga mengatakan penggunaannya belum dikonfirmasi di tempat lain di dunia.

"China sejauh ini belum menanggapi permintaan tersebut," katanya usai menginformasikan bahwa pemerintah Jepang telah mengajukan permintaan tersebut melalui kedutaan besar di Beijing.

Beberapa kota di Cina telah memperkenalkantes anal, di mana para ahli lokal mengklaim mereka dapat 'meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi'.

Baca Juga: Pilih Karantina di Ruang Bawah Tanah Karena Positif Covid19, Pasutri ini Justru Ditemukan Meregang Nyawa Oleh Sang Anak yang Masih Berusia 11 Tahun

Pada saat peluncurannya, media pemerintah melaporkan bahwa tes tersebut telah menjadi 'kontroversial di antara para ahli' dan bahwa tes tersebut jauh kurang efisien daripada tes pada saluran pernapasan bagian atas.

"Tes yang ada (tes oral) lebih disukai karena mereka yakin kebanyakan orang tertular virus secara oral," kata mereka.

Tes anal dilakukan dengan memasukkan kapas 3-5 cm (1,2-2,0 inci) ke dalam anus dan memutarnya dengan lembut.

Baca Juga: Masyarakat Taiwan Gelar Festival Kembang Api, Tradisi Untuk Hilangkan Wabah Penyakit Meski Penyebaran Covid-19 di Sana Tergolong Rendah

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : BBC.com

Baca Lainnya