Pernah Jadi Orang Nomor Satu di Amerika Serikat, Obama Bongkar Masa Kecilnya yang Pernah Daratkan Bogem Mentah pada Temen SMP-nya, Ini Penyebabnya

Senin, 01 Maret 2021 | 06:45
Twitter @BarackObama

Barack Obama

GridHype.ID - Masa lalu Barack Obama dibongkar dalam sebuah acara bincang-bincang.

Sosok yang dikenal bersahaja ini, mengisahkan jika ia pernah meninju teman main basketnya hingga hidungnya patah karena menghina secara rasial.

Obama remaja meninjunya saat ia dihina secara rasial selama berada di ruang ganti sekolah.

Pria yang sekarang telah berusia 59 tahun itu untuk pertama kalinya bercerita di publik tentang pengalaman masa remajanya dalam program podcast bersama bintang rock Bruce Springsteen pada Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Tampil dengn Gaya Monokromatik, Busana Michelle Obama Tuai Pujian Saat Inagurasi Joe Biden

"Dengar, ketika aku sekolah dulu, aku memiliki teman. Kita bermain basket bersama," kata Obama membuka cerita, seperti dilansir New York Post pada Rabu (24/2/2021).

Persiden ke-44 AS ini memberitahu penyanyi "Glory Days" tersebut dalam obrolan tentang "Renegades: Born in the USA."

"Pada suatu hari, kami berkelahi dan dia memanggilku 'ac...n'," kata Obama.

"Itu salah satu hal yang dia bahkan mungkin tidak tahu apa itu, 'ac...n'," ucapnya.

Apa yang dia tahu kemudian adalah saya dapat melukainya dengan ia mengatakan itu," ujar Obama.

"Saya ingat, saya meninju wajahnya dan hidungnya patah. Lalu, kami berada di ruang ganti...saya menjelaskan ke dia.

Saya mengatakan, 'Jangan pernah lagi panggil aku seperti itu'," cerita Obama.

Setelah mendengar cerita Obama, Springsteen menimpali, "Bagus."

Baca Juga: Ucapan Romantis Barack Obama Untuk Sang Istri Tercinta yang Berulang Tahun

Mantan orang nomor satu negara Paman Sam ini menyebutkan insiden itu secara singkat dalam memoarnya 1995, "Dreams of My Father".

Meski telah ditulis di memoar, New York Post menyebutkan bahwa insiden itu untuk pertama kalinya dibicarakan langsung oleh Obama di depan umum.

Dalam buku itu, Obama menggambarkan ketegangan rasial yang meningkat di Hawaii dan menemukan penghiburan di lapangan basket sebelum mendapatkan hinaan rasial juga.

“Aku marah saat itu, karena dia anak laki-laki pertama di kelas 7, yang memanggilku ac...n," ujar Obama.

Sementara itu, mata anak tersebut terlihat terkejut dan berkata,

"Kenapa kamu melakukan itu?" ketika saya membuat hidungnya berdarah.

Dalam podcast yang berpusat pada politik, keluarga, dan ras, Obama menyebut penggunaan ujaran kebencian rasial sebagai upaya seseorang untuk mendapatkan "status di atas yang lain".

Baca Juga: Blak-blakan, Michelle Obama Lancarkan Sindaran Pedas pada Trump: Sebarkan Kebohongan untuk Menang

“Saya mungkin miskin. Saya mungkin cuek. Saya mungkin jahat.

Saya mungkin jelek. Saya mungkin tidak menyukai diri saya sendiri. Saya mungkin tidak bahagia.

Namun, apa yang Anda tahu, yang bukan saya?” kata Obama kepada Springsteen.

"Saya bukan Anda," tandasnya.

Menurut Obama, tidak sedikit dasar psikologi manusia yang "digunakan" secara kelembagaan untuk “membenarkan orang yang tidak manusiawi, memanfaatkan mereka, menipu mereka, mencuri dari mereka, membunuh mereka, memerkosa mereka".

“Apa pun itu, pada akhirnya ucapan rasial benar-benar menjatuhkan.

Dalam beberapa kasus sesederhana yang Anda tahu, 'Saya takut, saya tidak berarti dan tidak penting'.

Hal ini adalah hal yang akan memberi saya beberapa kepentingan,” terang Obama.

Baca Juga: Ariel NOAH Bongkar Kelakuan Masa Kecilnya yang Doyan Gelut, Mulai Kapok Usai Dikeroyok Lima Anak Sekaligus

Indonesia jadi alasan Obama terlihat selalu tenang dan tidak stres

Indonesia mempunyai tempat khusus bagi mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang hadir sebagai pembicara di Singapura.

Dalam acara bertajuk "In Conversation with President Barack Obama", dia menyinggung latar belakangnya yang pernah tinggal di Indonesia sebagai resep mengapa dia terlihat tenang dan tidak stres.

Melansir dari Kontan.co.id, Oleh moderator Nicholas Fang, Obama ditanya mengenai problematik yang dia hadapi saat menjabat di Gedung Putih 2009 sampai 2017 lalu.

Saat itu, suami Michelle Obama tersebut menyebut 800.000 lapangan kerja yang hilang enam bulan sebelum dia menjadi orang nomor satu AS.

Total, dia mengalkulasi ada sekitar delapan juta lapangan kerja lenyap. Belum lagi dia mewarisi Perang Irak dan Afghanistan.

Namun, semua masalah itu bisa dia hadapi dengan tenang sehingga menarik minat Fang untuk menanyakan apa resepnya.

“Itu karena latar belakang saya yang bercampur Hawaii dan Indonesia.” ucap Obama yang disambut gelak tawa hadirin.

Baca Juga: Mengintip Potret Masa Kecil 12 Orang Paling Kejam dalam Sejarah Manusia, Terlahir Lucu dan Menggemaskan

Diketahui, Obama sempat tinggal di Jakarta, tepatnya di Menteng Dalam, pada 1967 hingga 1971 bersama ibunya Ann Dunham mengikuti ayah tirinya, Lolo Oetoro.

Selama empat tahun di Indonesia, dia bersekolah di SD Katolik Santo Fransiskus Asisi dan SD Negeri Menteng 01 sebelum kembali ke Honolulu, Hawaii.

Ayah dari Malia dan Sasha itu kemudian membeberkan bagaimana percampuran Hawaii dan Indonesia itu bisa membantunya selama delapan tahun di Gedung Putih.

Obama menjelaskan, dia tidak menjadi tinggi hati ketika melihat wajahnya bersebaran di poster atau mengisi halaman depan majalah bergengsi.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : kompas, Kontan.co.id

Baca Lainnya