Dapat Julukan Desa 'Janda Harimau', Ternyata Ada Kisah Ngeri di Balik Kematian Para Lelaki di Daerah Tersebut

Sabtu, 27 Februari 2021 | 07:30
Kolase Pixabay

Dijuluki Desa Janda Harimau, Daerah Ini Dihuni 3.000 Wanita Tanpa Pasangan Gegara Para Suami Alami Kematian yang Sama, Ini Penyebabnya!

GridHype.ID - Desa di India ini memiliki cerita sedih di balik keunikan yang dimiliki.

Pasalnya desa ini dihuni kurang lebih 3.000 orang janda.

Usut punya usut ada kisah sedih dibalik hal tersebut.

Baca Juga: Longsoran Gletser Himalaya Sebabkan Banjir di India, Benarkah karena Ledakan Perangkat Nuklir?

Melansir dari Kompas.com, istri-istri tersebut ditinggal mati oleh suaminya yang dimangsa harimau.

Para “janda harimau” itu tinggal di South 24 Parganas, West Bengal, India, sebagaimana dilansir dari The Irish Sun, Rabu (23/2/2021).

Mereka mengaku, para suami mereka dianiaya sampai mati oleh harimau ketika berkelana ke dalam hutan untuk menangkap ikan, kepiting, serta mengumpulkan madu.

Presiden Forum Dakshinbanga Matsyajibi, Pradip Chatterjee, mengatakan kepada Vice News bahwa ada sekitar 3.000 wanita yang menjadi janda di desa tersebut.

Chatterjee berujar, para suami di desa tersebut tewas karena dibunuh oleh harimau. Serangan harimau sering dilaporkan terjadi.

Bahkan pada April 2020, penduduk desa melaporkan setidaknya ada 60 serangan harimau di daerah itu.

Baca Juga: Mirip Pembunuhan Paksa, Berikut Fakta Tradisi Thalaikoothal di India yang Bunuh Para Orangtua Sebagai Tanda Kasih Sayang

Serangan harimau semakin meningkat ketika para pria berbondong-bondong pulang kampung ke daerah tersebut setelah merantau ke kota-kota besar.

Chatterjee mengatakan, para pria melepaskan pekerjaan mereka sebagai buruh di kota dan pulang kampung ke daerah itu agar bisa bekerja di dalam hutan.

Mereka tergiur karena bekerja di hutan dapat menghasilkan hingga 700 rupee (Rp 136.000) dalam sehari dibandingkan pendapatan sebagai pekerjaan buruh yang hanya 200 rupee (Rp 39.000).

Mereka kemudian memasuki area terlarang, menempatkan diri mereka dalam bahaya diserang oleh harimau bengal yang terancam punah.

Dan bakau di hutan merupakan habitat penting bagi harimau.

Dari 60.000 pekerja di hutan, Chatterjee mengatakan bahwa hanya seperempat dari mereka yang memiliki izin untuk bekerja.

Oleh karena itu, orang-orang yang tidak memiliki izin bekerja dianggap sebagai pekerja ilegal dan keluarga korban takut melapor jika ada serangan harimau yang mematikan.

Baca Juga: Pemain 'Jodha Akbar' Ravi Bathai Ngaku Nikahi Sang Istri Gegara Hamil Duluan, Yulida Handayani Bongkar Fakta Sebenarnya

"Mereka tidak meminta kompensasi karena takut akan tindakan hukum.

Mereka bahkan takut melaporkan kematian,” ujar Chatterjee.

Direktur Lapangan Suaka Harimau Sundarban Tapas Das mengatakan hanya mendapat laporan sebanyak 21 kematian resmi akibat penyerangan harimau.

Dari 21 laporan tersebut, hanya empat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi.

Pemerintah India hanya memberikan kompensasi jika kematian terjadi di luar zona larangan masuk.

Salah satu janda, Haridasi Mandal menceritakan bahwa suaminya, Haren (46), dibunuh oleh harimau pada 2014.

Dia mengatakan, putra tertuanya kini juga mulai bekerja di daerah yang sama.

Oleh karena itu, Haridasi sekarang hidup dengan rasa takut akan kehilangan anggota keluarga lain yang pergi ke hutan.

Baca Juga: Pria ini Terkejut Saat Temukan Terowongan Misterius di Rumah Kuno yang baru Disewanya, Fakta Mengerikan pun Terungkap

Janda lain, Sulata Mandal (35) bertutur bahwa suaminya, Sujit, tewas saat memancing pada April 2020.

"Anak-anak saya membuatku berjanji untuk tidak pernah pergi ke hutan lagi. Tetapi penghasilan saya sekarang sangat sedikit dengan melakukan pekerjaan serabutan ini,” turut Sulata.

"Kecuali saya tidak menemukan pilihan lain untuk menghasilkan cukup uang untuk menjalankan rumah, saya harus kembali ke hutan," imbuh Sulata.

Menurut pemerintah India, sekitar 40 hingga 50 orang tewas akibat serangan harimau setiap tahunnya.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : kompas, Tribun Bali

Baca Lainnya