GridHype.ID - Belum lama ini, Deddy Corbuzier meramaikan jagat maya dengan pernyataannya terkait peraturan protokol kesehatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Deddy Corbuzier Sempat Protes Masalah Pemain Sinetron yang Tak Pakai Masker, Benarkah Merujuk Pada Tayangan di Luar Negeri? Begini Penjelasannya
Deddy Corbuzier mempertanyakan peraturan KPI terkait protokol kesehatan untuk penayangan sinetron di Indonesia.
Pasalnya, sinetron di Indonesia tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jaga jarak dan memakai masker.
Sedangkan, acara bincang-bincang mengharuskan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Maka, tak jarang acara bincang-bincang di Indonesia menggunakan masker dan menjaga jarak dengan bintang tamu.
Melalui video yang diunggah kanal Youtube Trans7 pada Minggu (21/2/2021), Deddy Corbuzier juga mengungkapkan rasa irinya kepada pemain sinetron.
"Kalau dibilang iri, gue iri lah. Muka dia keliatan, muka gue nggak keliatan. Gimana ceritanya," ujarnya.
"Dan kalau itu sharingnya tinggi, ratingnya 1 itu yang harusnya menjadi tuntunan buat masyarakat. Kan KPI gitu, tontonan menjadi sebuah tuntunan," imbuh Deddy.
Menanggapi hal tersebut, Mulyo Hadi Purnomo selaku Wakil Ketua KPI pun memberikan penjelasan melalui Zoom yang disambungkan dengan Deddy Corbuzier dan Ivan Gunawan.
"Pak Doni menyampaikan apresiasi atas dukungan lembaga penyiaran seluruh sektor sih tadi, termasuk di antaranya kan televisi dan radio juga yang sudah menerapkan protokol secara baik mengkampanyekan, mensosialisasikan," ujar Mulyo Hadi Purnomo.
"Yang kedua beliau sampaikan beberapa hal yang sudah positif diterapkan untuk tetap bisa dipertahankan dan yang kurang kemudian bisa diperbaiki. Kedepan kita bisa memberikan prinsipnya, sebetulnya di sini kan bukan semacam, kalau di mas Deddy kan, apakah kami ini belum terlalu ketat untuk menerapkan protokol kesehatan seolah kami ragu terhadap itu. Tidak, kami tidak ragu terhadap penerapan protokol kesehatan, standar kesehatan," sambungnya.
Mulyo juga mengatakan bahwa penggunaan masker dan menjaga jarak yang dilakukan publik figur diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
"Yang sebetulnya kami ingin tuju dari apa yang kebijakan yang dilakukan oleh KPI itu kan mengedukasi masyarakat untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak lalu kemudian menjaga kebersihan. Karena saya tahu mas Deddy itu influencer, followers-nya sangat besar. Kalau mas Deddy pakai masker maka orang-orang yang ada di rumah akan meniru mas Deddy, meniru mas Ivan Gunawan, itu sih sebenarnya tujuan yang lebih utama bukan persoalan kami khawatir," jelasnya.
Deddy Corbuzier pun tampak geram mendengar penjelasan Mulyo Hadi Purnomo.
"Sama halnya dengan yang di sinetron, tidak pakai masker maka orang-orang di rumah tidak akan pakai masker," ujar Deddy.
Ivan Gunawan pun meminta tanggapan terkait cluster penyebaran covid-19 yang bisa disebabkan dari kerumunan pemain sinetron di lokasi syuting.
"Nah, kalau tanggapan bapak seperti apa, pak? Kalau kita lihat sinetron kan di sinetron kejadian nyata ya pak, sedangkan yang saya tahu pak banyak sekali rekan-rekan sinetron yang terpapar covid bertanya kepada saya kemana dokternya. Berarti menurut saya sebenarnya sinetron membangun cluster penyebaran covid loh pak. Gimana menurut tanggapan bapak? Ketegasan dari KPI seperti apa?" tanya Ivan.
Mulyo pun menjelaskan bahwa KPI merujuk pada tayangan sinetron di luar negeri.
"Jadi, memang salah satu yang kekurangan di dalam keputusan KPI ini yang dipublish tanggal 25 November itu, salah satunya memang tidak mengatur sinetron dan pada waktu itu memang kami merujuk pada beberapa tayangan sinetron yang ada di luar negeri," jelasnya.
Menurutnya, penggunaan masker di sinetron tetap disesuaikan dengan adegan yang dilakukan.
"Dan yang kedua juga kami masih mau memikirkan bagaimana kemudian dalam pengaturannya itu. Kalau kepentingannya kan kita melihat bahwa sinetron mungkin seperti yang terjadi di rumah, itu kita tidak pakai masker seperti itu. Seperti surat yang kita kirimkan pada 27 Januari 2021 agar sinetron yang masih proses produksi, yang sedang diproduksi itu yang menyesuaikan dalam pengadegannya, menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Jadi, kalau kehidupan realita sehari-hari memang tidak pakai masker karena itu di rumah ya, seperti itulah," terang Mulyo.
"Kalau jamannya majapahit tidak pakai masker, ya seperti itulah gitu. Tetapi tetap standar kesehatan yang diberlakukan di dalam produksi itu tetap bisa diberlakukan," pungkasnya.
(*)