GridHype.ID - Tahun baru Imlek biasanya menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga.
Pada perayaan Imlek, biasanya seluruh anggota keluarga akan berkumpul dan menyantap sajian yang sediakan.
Kue keranjang hingga jeruk mandarin biasanya akan tersaji di meja makan saat Imlek.
Namun, tahukah kamu kalau selama perayaan Imlek, ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi oleh etnis Tionghoa?
Melansir Grid.ID, Aji Chen Bromokusomo dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia atau juga peneliti budaya dan kuliner Tionghoa menjelaskannya.
“Saat Imlek, ada makanan yang tidak boleh ada," ujarnya.
"Seperti bubur, dan makanan yang berkulit tajam, misalnya salak,” kata Aji seperti yang dilansir GridHype.ID dari Grid.ID.
Menurut Aji, kulit makanan yang tajam memiliki analogi seperti tantangan yang mempersulit kehidupan.
Sejalan dengan Aji, Kompas.com juga mengungkap bahwa makanan berkuit tajam tidak boleh dikonsumsi saat Imlek.
Beberapa diantaranya yakni:
Baca Juga: Tips Cantik, 3 Makanan Ini Rupanya Baik Buat Menjaga Kesehatan Kulitmu
1. Salak
Salak menjadi salah satu makanan yang pantang dikonsumsi saat Imlek.
Pasalnya, salak memiliki kulit yang tajam.
Kulit makanan yang tajam dapat bermakna seperti tantangan yang bisa mempersulit kehidupan di masa yang akan datang.
2. Bubur
Bubur menjadi makanan kedua yang pantang dikonsumsi saat Imlek.
Pasalnya, bubur dianggap sebagai makanan yang memiliki pengharapan buruk.
Selain itu, bubur juga dinilai seperti makanan orang yang kesulitan secara ekonomi.
3. Lobster
Makanan selanjutnya yang tidak boleh dikonsumsi saat Imlek adalah lobster.
Sama seperti salak, lobster dinilai memiliki kulit yang tajam.
Selain itu, lobster memiliki gerakan berenang mundur yang dipercaya bisa membuat kehidupan seseorang mengalami kemunduran.(*)