29.000 Karton Es Krim Ditarik Karena Terkontaminasi Covid-19, Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Makanan?

Minggu, 31 Januari 2021 | 19:15
pixabay.com

Es krim yang perlahan mencair karena adanya pengaruh suhu.

Gridhype.id- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor.

Tercatat pada Sabtu (30/1/2021) kemarin angka kasus positif harian melonjak hinga 14.518 kasus baru dalam sehari.

Sehingga angka kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.066.313 per Sabtu (30/1) kemarin.

Baca Juga: Seorang Peneliti Asal Australia Duga Covid-19 Bisa Menular Lewat Kentut, ini Penjelasannya

Satu tahun lebih telah berlalu sejak virus Covid-19 ditemukan pertama kali di Wuhan, China pada akhir 2019 silam.

Para ilmuwan juga berpacu dengan waktu untuk mempelajari jenis virus baru yang mematikan ini, sehingga dapat menemukan formula yang tepat sebagai obat.

Mulai dari gejala hingga cara peneluran virus Covid-19 guna menekan laju pertumbuhan Virus yang lebih besar lagi.

Baru-baru ini di China, es krim disebutkan ndapat menjadi media penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Nggak Perlu Pakai Aplikasi, Begini Cara Mudah Menyadap WhatsApp Pasangan Cuma Modal Browser

Hal ini menegakibatkan sebanyak 29.000 karton es krim ditarik kembali di China karena diduga kotak es krim tersebut terkontaminasi Covid-19.

Unsplash

WHO Disebut Lamban Dalam Tangani Virus Covid-19, Hingga Sebuah Penyelidikan Internasional Juga Simpulan Pandemi Ini Pure Kesalahan China, Kenapa?

Kejadian tersebut lantas membuat publik bertanya-tanyam apakah Covid-19 dapat menular melalui makanan?

Menurut Sanjeev Jain seorang ahli alergi bersertifikat dan ahli imunologi di Columbia Allergy menyebutkan, hingga kini cara penyebaran Covid-19 paling umum masih disebabkan oleh batuk dan kontak langsung.

“Kontak langsung orang ke orang adalah bentuk paling umum dari penularan SARS-CoV-2," kata Sanjeev Jain, dikutip dari Verywell Health, Minggu (31/1/2021).

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun yang ke-45, Maia Estianty Dapat Hadiah Jam Tangan Seharga Apartemen dari Irwan Mussry

Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menegaskan jika idak ada bukti kuat antara makanan dan Covid-19.

Hal ini dikarenakan virus Covid-19 merupakan virus yang 'diselimuti' dan mengandung selubung tambahan yang biasanya diturunkan dan diubah dari membran inang, sehingga akan mati jika berada di luar tubuh.

"SARS-CoV-2 sangat tidak stabil di luar inangnya dan akan cepat mati di makanan," tutur Martin Wiedmann, PhD, profesor di Cornell University, New York dikutip Verywell Health, Minggu (31/1/2021).

Baca Juga: Hewan Pertama yang Kamu Lihat Akan Ungkap Bakat Terpendam yang Kamu Miliki

Hal ini menjadi alasan mengapa laporan tentang makanan yang terkonttaminasi datang dari Asia biasanya hanya melaporkan adanya materi genetik dan bukan virus hidup.

"Jumlah sampel positif dalam laporan ini sangat rendah. Sama sekali tidak ada alasan untuk khawatir tentang penularan SARS-CoV-2 melalui makanan," tandas Wiedmann.

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : RRI.co.id, covid-19.co.id

Baca Lainnya