GridHype.ID- Vaksinasi covid-19 diberikan secara bertahap tergantung dari kebijakan pemerintah masing-masing negara.
Seperti di Kanada, mereka mendahulukan pemberian vaksin covid-19 kepada masyarakat yang rentan untuk terinfeksivirus corona.
Namun, hal yang sangat disayangkan ketika sepasang suami istri kaya di Kanadaharus membayar denda setelah terbang dengan pesawat pribadi demi mengakses vaksin, yang seharusnya diberikan untuk masyarakat rentan di daerah terpencil utara Kanada.
Baca Juga: Tak Hanya Nyeri, Inilah Beberapa Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Mungkin Muncul
Melansir Business Insider pada Selasa (26/1/2021), Rodney dan Ekaterina Baker dituduh mengambil suntikan vaksin virus corona di Beaver Creek, Yukon.
Kedua pasangan itu menempuh perjalanan lebih dari 1.000 mil (1.609 km), dari Vancouver ke Beaver Creek, Yukon.
Setidaknya sebagian dari perjalanan itu diduga menggunakan pesawat pribadi, menurut Yukon News.
Rodney Baker adalah CEO Great Canadian Gaming Corporation.
Dengan total kompensasi tahunannya pada 2019 adalah 10,6 juta dollar AS (Rp 148,7 miliar).
Perusahaan mengumumkan pengunduran dirinya pada 25 Januari, empat hari setelah dia dan istrinya didenda.
Dia pertama kali diangkat menjadi Pemimpin perusahaan itu pada 2010, setelah sebelumnya bekerja sebagai penasihat senior disana.
Baca Juga: Terima Vaksin Tahap Kedua, Raffi Ahmad Beberkan Apa yang Dirasakannya
"Atas alasan kebijakan, Great Canadian tidak mengomentari masalah personel," kata juru bicara Great Canadian Gaming Corporation kepada Yukon News.
Pihak perusahaan menambahkan perusahaan tersebut telah mengikuti arahan dan saran kesehatan virus corona.
Outlet tersebut mengatakan bahwa keduanya didenda pada 21 Januari.
Otoritas setempat menyadari mereka melanggar peraturan perjalanan.
Sebab tidak melakukan isolasi selama singgah di Whitehorse, Yukon, sebelum mencapai pusat vaksin di Beaver Creek.
John Streicker, Menteri Layanan Masyarakat Yukon, mengatakan pasangan itu berbohong kepada pejabat di klinik tempat vaksin itu diberikan.
Mereka berpura-pura menjadi pekerja di motel lokal.
Beaver Creek adalah komunitas terpencil yang terdiri dari sekitar 100 orang, termasuk anggota White River First Nation.
Anggota lansia dari komunitas itu termasuk di antara mereka yang akan divaksinasi di sana, menurut The Guardian.
Vaksin Moderna sedang didistribusikan disana.
Baca Juga: Jadi Negara Produsen Vaksin Skala Besar, Intip Perbedaan Vaksin Buatan AS dan China Berikut!
Kemudian pasangan itu berhasil mengamankan dosis mereka.
Mereka didakwa melanggar Undang-Undang Tindakan Darurat Sipil Yukon, lapor outlet tersebut.
Di bawah pembatasan virus corona, orang yang tiba di Yukon harus mengisolasi diri selama 14 hari di Whitehorse dan mengisi formulir pernyataan diri.
Otoritas setempat menemukan pasangan itu di bandara di Whitehouse setelah mendapat informasi.
Tempat di formulir resmi, yang mereka katakan akan digunakan untuk mengisolasi diri kosong.
Yukon News melaporkan mereka masing-masing didenda 1.150 dollar AS (Rp 16 juta).
"Saya benar-benar kesal pada orang-orang ini. Apa yang mereka lakukan secara efektif membuat komunitas kita dan tim isolasi kita dalam risiko," kata Streicker mengatakan kepada CBC News.
"Aku sangat marah pada semuanya."
Angela Demit, kepala White River First Nation, mengatakan dalam sebuah pernyataan sangat prihatin dengan tindakan individu yang menempatkan lansia dan orang-orang yang rentan dalam risiko, dengan secara egois menyela antrean vaksinasi.
Dia mengatakan komunitas itu dipilih sebagai prioritas vaksinasi mengingat lokasinya yang terpencil.
Baca Juga: Gantian dengan Raffi Ahmad, Dokter Tirta Segera Terima Vaksin Tahap 2, Ini Pesannya
Tempat itu juga terdiri dari populasi lansia dan orang berisiko tinggi.
Namun aksesnya terbatas keperawatan kesehatan.
Kepada Vice News, Dr. Brendan Hanley, Kepala Petugas Medis Yukon mengatakan tindakan pasangan itu menimbulkan risiko 'sangat rendah' bagi komunitas.
Meski begitu 'penipuan' mereka, disebut sebagai tindakan yang sangat amat egois.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jutawan Kanada Menipu Jadi Karyawan Motel di Daerah Terpencil, demi Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Duluan.