Curahan Hati Ayah Tiga Bersaudara Terduga Kasus Teroris Bom Medan, Serahkan Anak-anaknya Sendiri untuk Diadili Polisi

Sabtu, 16 November 2019 | 10:43
kompas.com

rudi suharto ketiga anaknya tersangkut kasus terorisme

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID-Betapa hancur hati Rudi Suharto (52) mengetahui tindakannya anak-anaknya sendiri.

Ketiga anak yang ia besarkan dengan susah payah terlibat pada sebuah tindakan yang membahayakan nyawa orang lain.

Pada Kamis (14/11/2019) dua anaknya digelandang ke polisi terkait dugaan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019).

Baca Juga: Tak Bisa Sembunyikan Kebahagiaan, Jokowi Sumringah Sambut Kelahiran Cucu Ketiga, Jan Ethes: Cantik!

Raut sedih tak dapat ia tutupi dari wajahnya.

Terlebih salah satu anaknya yang lain melarikan diri karena dugaan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan juga.

Dilansir dari Kompas.com pria yang biasa dipanggil Ucok itu mengungkapkan kesedihan yang menderanya.

Dia mengaku bahwa dirinyalah yang dengan rela membawa dua anaknya, yakni Aris (28), fadli (23), untuk datang ke Kepala Lingkungan (Kepling) Jehadun Bahar (52) pada Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Hal tersebut ia lakukan, sebab sebelumnya pihak Kepling telah mencari informasi mengenai anak-anaknya padanya.

"Saya ajak ke rumah Kepling karena kepling yang cari informasi. Cemana lah kok sampai kek gini kalian," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Tak beberapa lama sekitar 20 menit kemudian, polisi datang dan kemudian membawa keduanya.

Baca Juga: Heboh Pakai Hijab Saat Tunangan, Kesha Ratuliu Punya Alasan Khusus Ubah Penampilannya

Dengan segala kesadarannya ia berusaha menahan keduanya anaknya yakni Aris dan fadli untuk tak kabur.

"Memang tak saya kasih lari mereka.

Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian pasti akan dicari lagi," ujarnya menjelaskan.

Keduanya anaknyapun hanya bisa diam saja melihat tindakan ayahnya itu.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Terekam CCTV, Pakai Jaket Ojol dan Bawa Ransel.

"Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.

Saat ditanya mengenai alasan dirinya mau membawa kedua anaknya ke rumah Kepling terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rudi menyatakan jika dia awalnya memang telah curiga.

Anak keduanya melarikan diri

Semuanya berawal sekitar pukul 15.00 WIB, kala itu ia sedang menonton siaran televisi.

Baca Juga: Punya Jet Pribadi yang Jadi Simbol Kemewahan, Begini 5 Gaya Seleb Indonesia Saat Naiki Jet Pribadinya

Siaran itu menyiarkan mengenai peristiwa pemboman di Mapolrestabes Medan.

Rudi mengaku jika ia familiar dengan wajah pelaku. yang ditayangkan pada siaran itu.

Kendatipun kemampuan penglihatannya kurang baik, bahkan layar televisinya bergoyang-goyang ia masih bisa mengenali wajah pelaku.

Rupanya pelaku pemboman sempat datang ke rumahnya beberapa kali.

'Saya tahu lah orangnya. Kenal di jalan lah saya.

Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhir lah. Dia datangnya siang.

Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajian lah," jelasnya.

Baca Juga: Selvi Ananda Melahirkan Anak Kedua, Jan Ethes Kini Punya Adik Perempuan

Kala itu Andri (25) yang melarikan diri sempat pulang ke rumah.

Rudi menduga kepulangan anaknya itu untuk mengambil nasi lalu ke kolam.

Malam harinya, saat Rudi berada di belakang rumah, dia melihat Andi mengambil baju lalu pergi lagi.

Sejak itu anak keduanya itu tak pernah pulang ke rumah lagi.

Kompas TV

Ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut.

"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang.

Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," ujarnya.

Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, kok kayak gini...

Ia mengaku sedih akan apa yang telah dialaminya ini.

Baca Juga: Selvi Ananda Melahirkan Anak Kedua, Jan Ethes Kini Punya Adik Perempuan

Penangkapan kedua anaknya dan kaburnya satu anaknya merupakan pukulan yang keras baginya.

"Kalau sedih ya sedih lah. Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukum lah.

Saya bilang, kok gini kalian. Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami gak tau katanya," ungkapnya.

Rudi sendiri memiliki lima anak, satu anaknya yang paling besar perempuan.

Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23) masih memiliki satu adik lagi yang masih kecil.

Terkait gubuk yang menjadi lokasi anak-anaknya berkumpul ia hanya menjelaskan jika hanya ada alat-alat kerja, seperti parang dan cangkul.

Setiap harinya, tiga hingga empat kali ia harus berjaga di gubuk itu.

Baca Juga: Kebiasaan Menyimpan Makanan dengan Plastik di Dalam Kulkas Ternyata Bisa Menimbun Penyakit, Coba Ganti dengan Cara ini

Gubuk itu sendiri adalah tempatnya menjaga tambak yang membudidayakan kepiting dan ikan.

Di gubuk itulah ketiga anaknya sering berkumpul.

Saat ditanya apakah gubuk itu menjadi lokasi perakitan bom, Rudi tak tahu menahu.

"Nggak tahu lah.

Nanti kalau ada kan hasil dari polisi itu lah," pungkasnya.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : tribunnews, Kompas

Baca Lainnya