Kapten Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh, Ternyata Pernah Menjadi Penerbang TNI-AU

Minggu, 10 Januari 2021 | 10:45
Tribunnews

Ilustrasi - Sriwijaya Air.

GridHype.ID - Belakangan diketahui jika pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kapten Afwan, rupanya pernah menjadi penerbang TNI-AU.

Dalam kariernya di dunia penerbang, Kapten Pilot Afwan, tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.

Kapten Afwan merupakan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV Tahun 1987.

"Capt Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998, beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni dari IDP IV tahun 1987," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Lima Keluarganya Jadi Korban dalam Peristiwa Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ayu Hanya Bisa Pasrah dan Ikhlas

Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.

Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.

Puing-puing Pesawat Sriwijaya Air ditemukan di sekitar peraian Kepulauan Seribu, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2020) petang.

Puing-puing Pesawat Sriwijaya Air itu ditemukan atau tergarung jangkar perahu nelayan sekitar Kepulauan Seribu.

Surachman, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, mengatakan, lokasi puing-puing tersebut ditemukan di sekitar lokasi pesawat jatuh.

"Iya ditemukan puing-puing pecahan Pesawat Sriwijaya Air. Menggunakam jangkar, dibantu nelayan," ujar Surachman dalam wawancara dengan Kompas Tv.

Menurut Surachman, cuaca dan gelombang laut di sekitar lokasi pencairan dalam keadaan tenang.

Baca Juga: Hanya dalam Hitungan Detik Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Turun dari Ketinggian 10.900 ke 5.400 Meter

Menurut Surachman, untuk menjangkau lokasi pencairan tidak terlalu sulit karena sudah diberi tanda oleh kapal nelayan.

"Dia (nelayan) itu hampir kena kejatuhan pesawat," ujar Surachman.

Menurut Surachman, berdasarkan laporan nelayan, saat pesawat jatuh itu terjadi sekitar pukul 14:00 WIB saat terjadi hujan lebat.

"Terjadi ledakan cukup keras dua kali dari dalam laut saat pesawat itu jatuh," ujar Surachman.

Nelayan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, yang pertama kali menemukan pesawat jatuh itu.

Mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintahan setempat begitu mengetahui ada peristiwa tersebut.

Sekitar pukul 16:00 WIB, sejumlah petugas ke lokasi jatuhnya pesawat.

Baca Juga: Pasca Kecelakaan Sriwijaya Air, Kapsul Penyelamat Ini Kembali Jadi Perbincangan Hangat, Disebut-sebut Bisa Selamatkan Para Penumpang

Data Pesawat Sriwijaya

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PKCLC dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Humas Basarnas Yusuf Latief mengatakan informasi tersebut masih dugaan.

"Sementara masih diduga," katanya kepada Tribunnews, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat Sriwijaya Air tersebut diinformasikan tujuan Jakarta-Pontianak.

Pihak Basarnas, kata Yusuf Latief, akan menginformasikan apabila sudah ada informasi valid.

Flightradar24

Sriwijaya Air penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021).

"Akan kami sampaikan setelah 01," ujarnya.

Adapun berdasarkan informasi yang beredar, data pesawat yang hilang kontak tersebut adalah:

Callsign : SJY182

Type : B737-500

Reg: PKCLC

Route : WIII-WIOO

Last contact :

11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft.

Baca Juga: Diduga Serpihan Daging Manusia Ditemukan di Sekitar Titik Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat dengan kode penerbangan SJ182 itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) dengan tujuan Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (PNK).

Di laman flighradar24.com, tertera informasi pesawat tersebut terjadwal berangkat pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 15.15 WIB.

Hingga kini belum ada informasi resmi terkait pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-524 PK-CLC tersebut.

“SJ182 PKCLC, STD 13:25WIB, Stand : D52, Off Block 14:13WIB, Takeoff 14:36WIB. Lost contact, semoga selamat,” begitu informasi yang diterima Wartakotalive, Sabtu (9/1) sekitar pukul 16.50 WIB.

Wartakotalive masih mencoba menghubungi pihak Sriwijaya Air untuk mengonfrmasi kabar ini.

Lokasi Hilang Sriwijaya Air

Pesawat Sriwijaya SJ 182 yang hilang kontak di lepas pantai Jakarta. (Sumber: flightradar.com)Kabar pesawat Sriwijaya Air hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) saat terbang dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Soepadio Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Bibir Kering dan Pecah-pecah? 4 Produk Ini Mampu Mengatasinya

Menurut pantauan situs flightradar, pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40.

Pesawat dengan call sign SJY182 bernomor lambung PK-CLC terbang dari Jakarta menuju Pontianak

Menurut pantauan flighradar.com, pesawat itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.36 WIB.

Beberapa pihak memantau informasi dari Basarnas menyebutkan, mereka mendengar distress signal JATC di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, dimana aparat setempat bergerak untuk memastikan laporan masyarakat tentang benda yang jatuh di laut.

Awalnya pesawat tersebut dijadwalkan terbang dari Jakarta pukul 14.36 WIB dan tiba di Pontianak pukul 15.44 WIB.

Saat ini, status penerbangan di situs FlightRadar34 tertulis 'Unknown'. Tidak ada keterangan soal waktu mendarat.

Beberapa pihak di regulator penerbangan Indonesia sudah memastikan pesawat tersebut hilang kontak dan saat ini masih berkoordinasi untuk menyelidiki kebenaran serta mencari titik lokasi hilangnya pesawat.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TERUNGKAP, Kapten Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh Adalah Mantan Penerbang TNI-AU

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Wartakota

Baca Lainnya