GridHype.ID - Pekan lalu sebanyak 2 juta warga Amerika Serikat telah disuntik vaksin Covid-19.
Salah satu yang mendapat suntikan itu adalah Dr Anthony Fauci, pakar imunologi asal Amerika Serikat yang menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Seperti kebanyakan orang yang menerima vaksin, Fauci mengatakan satu-satunya efek samping yang dialami adalah lengan terasa sakit.
"Satu-satunya hal yang saya rasakan, mungkin sekitar 6-10 jam setelah vaksin adalah lengan saya terasa sakit selama 24 jam," kata Fauci dilansir BGR, Jumat (1/1/2021).
Selain itu, Fauci tidak mengalami efek samping lain yang mengganggu.
Dari pengalaman banyak orang, efek samping seperti yang dirasakan Dr Fauci tidak jarang terjadi.
Inilah sebabnya ada banyak harapan dari vaksin Pfizer dan Moderna.
Selama uji klinis, tidak ada vaksin Covid-19 yang terbukti mengakibatkan efek samping serius.
Jika relawan melaporkan gejala seperti sakit kepala dan nyeri otot, gejala tersebut biasanya hilang dalam 24 jam.
Memang ada laporan penerima vaksin mengalami reaksi alergi yang parah. Namun indikasi awal menunjukkan bahwa individu tersebut cenderung memiliki riwayat alergi.
Baca Juga: Bikin Gempar, Penghuni Panti Jompo Ini Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Misalnya, Dr. Hossein Sadrzadeh - yang memiliki alergi kerang yang parah - mengatakan kepada The New York Times bahwa tekanan darahnya naik dan dia mengalami syok anafilaksis setelah menerima vaksin.
Sebelum pergi ke UGD, Sadrzadeh menggunakan EpiPen pada dirinya sendiri. Menurut laporan, kondisi Sadrzadeh sekarang baik-baik saja.
Meskipun demikian, CDC masih menyarankan orang dengan alergi yang tidak terlalu parah untuk mendapatkan vaksin.
Mereka yang punya riwayat alergi diminta menunggu selama 15 menit setelah injeksi untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Perlu dicatat bahwa kelangkaan efek samping yang parah bukanlah satu-satunya alasan mengapa vaksin Pfizer dan Moderna pada akhirnya dapat mengalahkan virus Corona.
Sama pentingnya adalah bahwa kedua vaksin itu ditemukan sekitar 95 persen efektif dalam mencegah seseorang terjangkit virus corona, angka yang mengesankan yang membuat banyak peneliti lengah.
Terakhir, perlu dicatat bahwa pengembangan vaksin virus Corona yang efektif hanyalah setengah dari perjuangan.
Pertarungan lain terletak pada meyakinkan mayoritas orang untuk melakukan vaksinasi, sesuatu yang perlu terjadi untuk mencapai herd immunity dan mencegah wabah di masa depan.
Sesuai standar WHO, vaksin Covid-19 akan diberikan dua kali penyuntikan, dengan jarak dosis kedua diberikan setelah tiga minggu dari vaksin pertama.
Vaksin Covid-19 di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setidaknya membutuhkan waktu selama 3,5 tahun untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.
"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar Budi dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga: 1.8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi Sebut Ada 3 Vaksin Lagi yang Sudah Diamankan
Lebih lanjut, pihaknya merinci pembelian vaksin oleh Pemerintah Indonesia berasal dari lima jalur.
Sebanyak empat jalur berasal dari kerja sama bilateral dengan empat produsen yaitu Sinovac dari China, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika dan AstraZeneca dari Swiss-Inggris.
Kemudian, satu jalur lain berasal dari kerja sama multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.
Budi menegaskan, komunikasi terus dilakukan secara intens, mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia.
"Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap.
Jadi ada isu kemanusiaan di sini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita ngak kebagian," ucapnya.
Sesuai dengan standar dari WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 2 Juta Warga Amerika Serikat Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna, Ini Efek Sampingnya