GridHype.ID - Indonesia baru saja kedatangan 1,8 juta dosis vaksin Sinovac pada Kamis (31/1/2021).
Sehingga total vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini berjumlah 3 juta dosis vaksin Sinovac.
Kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia ini juga disertai dengan strategi vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah.
Pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 secara bertahap kepada masyarakat.
Hal ini diungkapkan olehMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menkes menyatakan pemerintah akan melakukan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat secara bertahap, termasuk kelompok masyarakat usia lanjut (lansia), tetapi masih belum pasti.
Pemberian vaksin kepada lansia adalah tahap ketiga dari strategi yang direcanakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Untuk data yang telah dihimpun Kemenkes, masyarakat lansia di atas 60 tahun di Indonesia yang akan diberikan vaksin berjumlah sekitar 21,5 juta orang.
Namun, dari pihak kemenkes sendiri, hingga Selasa (29/12/2020), belum memastikan secara pasti terkait pemberian vaksinasi Covid-19 untuk lansia ini.
Baca Juga: Pablo Benua Bebas dari Rutan Cipinang Usai Dapat Asimilasi, Sang Istri Rey Utami Drop Minta Bertemu
Apa alasannya?
Budi mengatakan bahwa sebenarnya pemberian vaksin tahap ketiga untuk lansia ini juga belum selesai dan belum ada data konkret yang mencukupi.
Budi menambahkan, diperlukan waktu untuk memastikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku untuk usia di atas 60 tahun.
Baca Juga: Maklum Pengantin Baru, Sule Gelisah Tak Dapati Nathalie Holscher di Rumah : Aku Nyari-nyari Tahu
Sebab, vaksin Sinovac yang diuji klinis yang dilakukan di Turki dan Brasil diberikan juga ke kelompok usia di atas 60 tahun.
Sementara, uji klinis tahap 3 vaksin tersebut yang dilakukan di Bandung diberikan pada masyarakat dengan rentang usia 18-59 tahun.
Dengan catatan masyarakat penerima Covid-19 pada usia ini, kecuali orang dengan penyakit komorbid, wanita hamil, dan pasien yang pernah terinfeksi Covid-19.
“Itu sebabnya hasil diskusi kita dengan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), secara scientific memang disarankan menggunakan vaksin Sinovac sesuai dengan yang diuji klinis tiga-kan di Bandung,” kata Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12/2020).
Oleh karena itu, Budi menyampaikan bahwa pihaknya sudah berbicara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengkordinasikan hal ini.
Sehingga, nanti BPOM akan melengkapi data sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin.
“Sesudah ada konfirmasi dari BPOM bahwa vaksin ini bisa digunakan di lansia, masuk (vaksinasi) ke lansia,” ujarnya.
Selain itu, Budi menegaskan bahwa vaksinasi akan dimulai sesudah ada persetujuan atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.
Meskipun, data hasil uji dikabarkan baru akan diterima pada Januari 2021 mendatang, dikatakan bahwa BPOM sendiri saat ini sudah melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta berkomunikasi dengan otoritas di Turki, Brasil, dan China.
Begitupun, untuk data uji fase 3 di Bandung, PT Bio Farma baru akan memberikan hasilnya sekitar minggu pertama atau kedua bulan Januari 2021.
"Saya percaya BPOM bisa mengambil keputusan yang independen dan berdasarkan kepada kaidah ilmiah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Lansia Belum Pasti, Menkes Ungkap Alasannya: Sesudah Ada Konfirmasi
(*)