20 Negara Sudah Terjangkit Varian Baru Covid-19, Ketua Satgas Covid-19 : Saya Nggak Bisa Bayangkan Virus Inggris B117 Masuk ke Indonesia

Kamis, 31 Desember 2020 | 11:45
Freepik

Ilustrasi virus corona

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 hingga kini masih belum enyah dari permukaan bumi.

Terbaru, kita masih harus mewaspadai bahaya dari varian baruvirus Corona atau varian baru Covid-19.

Terlebih sudah ada 20 negara yangsudah terjangkit varian baru Covid-19.

IDI pun menjelaskan bahaya varian baru Covid-19.

Baca Juga: Makin Ramai, Bisnis Kuliner Saipul Jamil Tetap Menjanjikan Meski di Tengah Pandemi Covid-19

Melansir dari Kompas.com , Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus Corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.

Zubairi mengatakan, penularan varian baru virus Corona B117 ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, menurut dia, varian baru virus Corona ini tidak lebih mematikan.

"Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi Djoerban dalam talkshow BNPB, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: Mantan Menantunya Ditetapkan sebagai Tersangka, Roy Marten: Gading Sudah Pasti Kepikiran

Zubairi menyoroti persentase kasus positif Covid-19 di Indonesia yang meningkat sebanyak 20 persen.

Ia mengatakan, angka tersebut harus menjadi perhatian semua pihak dengan memperketat aturan untuk mencegah penularan virus Corona.

"Saya enggak bisa bayangkan kalau virus Inggris B117 ini masuk ke Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Berbeda dengan Gisella Anastasia, Michael Yukinobu Hanya Dijerat Satu Pasal saja

Zubairi juga mengatakan, varian baru virus Corona B117 ini dipastikan bisa dideteksi melalui alat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Sekarang virusnya ganti baju, tetapi masih bisa dideteksi dengan PCR. Jadi tidak perlu khawatir," ucapnya.

Lebih lanjut, Zuhairi mengatakan, para ahli di berbagai negara meyakini varian baru virus Corona ini tidak akan berpengaruh pada vaksin Covid-19

Baca Juga: Bak Mendapat Firasat, Pria Asal Malaysia Ini Unggah Soal Kematian Seminggu Sebelum Kecelakaan : Usia Makin Lanjut, Kubur Memanggil-manggil

"Para ahli optimis karena tahu bahwa divaksinasi itu kita akan memiliki kekebalan di banyak tempat, kalau ada varian baru maka yang gagal di lapisan ke empat artinya kekebalan lain tetap berjalan," kata Zuhairi.

20 Negara Terjangkit

Sementara itu Amerika Serikat ( AS) melaporkan adanya kasus pertama varian baru virus Corona yang mulanya muncul di Inggris.

Temuan kasus tersebut terjadi di Negara Bagian Colorado, AS, sebgaimana dilansir dari The Independent, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: Dapat Diandalkan dalam Segala Situasi, 4 Zodiak Ini Dikenal Jago Kendalikan Emosi, Kamu Termasuk?

Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan, pejabat kesehatan negara bagian, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengkonfirmasi kasus tersebut pada Selasa.

Menurut pernyataan dari kantor gubernur, dia diisolasi di Elbert County dan tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini.

Pejabat kesehatan masyarakat melakukan wawancara kepada pria tersebut yang untuk selanjutnya dilakukan pelacakan kontak erat.

Baca Juga: Jauh Sebelum Nikah dengan Gading Marten, Gisella Anastasia Digosipkan Naksir Michael Yukinobu De Fretes

"Kami bekerja untuk mencegah penyebaran dan menahan virus Corona di semua tingkatan,” imbuh Polis.

Namun, dilansir dari The Washington Post, para pejabat kesehatan AS mengaku tidak terkejut dengan kemunculan kasus varian baru virus Corona di AS.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tunjangan PNS Tahun 2021 Bakal Meningkat, Sebut Penghasilan Terendah Minimal Rp 9 Juta

Mereka sebenarnya telah memberi isyarat sejak pekan lalu bahwa kemungkinan kasus varian baru virus Corona sebenarnya sudah ada, tetapi tidak terdeteksi.

"Saya tidak terkejut. Saya rasa kita harus mengawasinya dan kita harus menanggapinya dengan serius," kata Anthony S Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Selasa.

Menurut laporan di Inggris, varian baru virus Corona tersebut disebut sangat menular dibandingkan varian sebelumnya.

Baca Juga: Optimis 2021 Bakal Jadi Tahun Baik, Inul Daratista Ungkap Bakal Lakukan Hal Ini untuk Para Karyawan

Kendati demikian, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa varian baru virus Corona tersebut lebih mematikan.

Varian baru virus Corona itu kini juga mengungguli jenis sebelumnya dan sekarang menjadi varian dominan di sebagian besar wilayah Inggris.

Diberitakan sebelumnya, ada 19 negara yang telah melaporkan varian baru virus Corona di negaranya.

Baca Juga: Gisella Anastasia dan Sosok MYD Sebatas Rekan Kerja dan Tak Jalin Hubungan, Polisi Kuak Motif Pembuatan Video

Kini, AS menjadi negara teranyar sekaligus negara ke-20 yang melaporkan kasus varian baru virus Corona.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul BAHAYA Varian Baru Covid-19, 20 Negara Terjangkit, IDI: Nggak Bisa Bayangkan Kalau Masuk Indonesia

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribun Jatim

Baca Lainnya