Jadi Youtuber dengan Penghasilan Terbesar, Bocah 9 Tahun Ini Bisa Meraup Ratusan Miliar!

Rabu, 23 Desember 2020 | 19:45
Ryan's World/Youtube

Ryan Kaji, Youtuber anak terkaya tahun 2019 versi majalah Forbes

GridHype.ID - Seorang anak berusia 9 tahun dinobatkan sebagai YouTuber dengan penghasilan terbesar tahun 2020.

Bocah bernama Ryan Kaji ini mengisi kanal YouTubenya dengan melakukan unboxing dan review mainan serta game.

Bukan yang pertama kali, predikat ini telah ia dapat ketiga kalinya.

Baca Juga: Erick Thohir Unggah Potret Lawas Teman Tongkrongan Bersama Sandiaga Uno dan Muhammad Lutfi yang Kini Jadi Rekan Kerja di Kabinet Indonesia Maju

Dilansir dari Kompas.com Ryan berasal dari Texas, Amerika Serikat.

Dari kanal YouTubenya Ryan's World ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 29,5 juta dolar AS (Rp412 miliar).

Angka tersebut dihitung sejak 1 Juni 2019 hingga 1 Juni 2020.

Sebagian besar penghasilannya didapat dari kerjasama lisensi untuk lebih dari 5.000 produk yang muncul di video miliknya, dari mulai pakaian, dekorasi kamar tidur, action figure, hingga walkie talkie.

Tak hanya itu, Ryan juga menandatangani tawaran untuk membuat serial tv sendiri di Nickelodeon.

Mengenai jumlah kesepakatannya sendiri mereka masih merahasiakan.

Disebut jika Ryan adalah child influencer pertama yang membuat video perdananya pada Maret 2015.

Baca Juga: Selalu Bikin Kesal Orang Sekitar, 5 Zodiak Ini Dinilai Jadi Teman Terburuk, Scorpio Selalu Iri dengan Kesuksesan Orang Lain

Kini bocah ini sudah memiliki 9 saluran YouTube.

Salurannya yang paling populer adalah Ryan's World dengan jumlah subscriber hingga 41,7 juta dengan jumlah penayangan 12,2 miliar.

Dari kesemua video, kontennya yang paling terkenal adalah video berjudul "Huge Eggs Surprise Toys Challenge", ditonton lebih dari 2 miliar kali.

Rekor itu menjadikan video masuk ke daftar 60 video yang paling banyak ditonton di YouTube.

Meski kini mendulang kesuksesan, apa yang Ryan raih sekarang bukanlah hal yang mudah.

Ryan dan keluarganya sendiri kini tengah menghadapi penyelidikan dari Komisi Perdagangan Federal AS terkait iklan di videonya.

Baca Juga: WHO Bandingkan 10 Penawar Covid-19, Sebut Sinovac Jadi Vaksin Paling Lemah, Juru Bicara BPOM Angkat Bicara

Masalah itu muncul sebab hampir 9 persen Ryan dianggap menargetkan anak-anak prasekolah untuk rekomendasi konten berbayar.

Padahal, kelompok ini masih terlalu awam untuk membedakan antara iklan dan ulasan.

"Iklan tersebut sering kali menggambarkan makanan yang tidak sehat," kata badan pengawas konsumen, Truth In Advertising.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : The Guardian, Kompas

Baca Lainnya