Joe Biden Berhasil Geser Kedudukan Trump, ini Dampak yang Akan Terjadi Pada Indonesia, China Hingga Iran Jika Ia Resmi Duduki Gedung Putih

Minggu, 08 November 2020 | 18:15
AFP/ROBERTO SCHMIDT

Calon Presiden Partai Demokrat yang juga mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden

Gridhype.id-Berdasarkan hasil perolehan suara elektoral sementara yang diraih Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS ke-46, pesaing Donald Trump ini berhasil melenggang ke Gedung Putih dengan kemenangan 290 suara elektoral.

Joe Biden berhasil menguasai Pennsylvania (20 suara elektoral) dan Nevada (6 suara elektoral) setelah 3 hari jumlah suara elektoral tak berubah.

Ia kini dipastikan melaju ke Gedung Putih, meninggalkan Donald Trump yang hanya mengumpulkan 214 suara elektoral.

Baca Juga: Video Panas Mirip Gisel Beredar di Sosial Media, Roy Suryo Ungkap Netizen Bisa Perhatikan Hal ini Untuk Cari Tahu Sosok dalam Video Tersebut

3 negara bagian belum menyelesaikan perhitungan, yaitu North Carolina (15), Georgia (16) dan Alaska (3).

Lantas apa arti kemenangan Joe Biden bagi dunia internasional?berikut penjelasannya seperti dilansir Gridhype.iddari Tribunnews.com padaMinggu, (8/11/2020).

China

Xinhua
Xinhua

Mengejutkan, Xi Jinping Beberkan Fakta Jika Negara China Bisa Ambruk Kapan Saja

Sudah menjadi rahasia umum, hubungan Amerika Serikat dengan negara China memanas saat Donald Trump menjadi presiden.

Ini terbukti adanya perang dagang yang melibatkan dua negara besar di dunia ini.

Baca Juga: 7 Tempat Terlarang di Dunia, Jika Masih Nekat Mengunjunginya Nyawa yang Jadi Taruhannya

Koresponden BBC, John Sudworth menyebut, Trump tercatat beberapa kali menjatuhkan sanksi kepada China.

Termasuk juga menuding China sebagai biang kerok atas pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Sehingga dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden akan membawa angin segar kepada China.

Disebutkan negara yang dipimpin oleh Xi Jinping ini akan memperbaiki hubungannya dengan Amerika Serikat.

"China mungkin, tentu saja, mencoba mencari keuntungan dalam kesediaan Joe Biden untuk bekerja sama dalam masalah besar seperti perubahan iklim. Termasuk juga untuk bekerja memperbaiki aliansi dengan Amerika," kata John.

Baca Juga: Joe Biden Unggul dalam Perolehan Suara Sementara, Jika Terpilih Pesain Donald Trump ini Akan Jadi Presiden Tertua dalam Sejarah AS

Iran

(Insider)
(Insider)

Tewasnya Qasem Soleimani

Tidak jauh berbeda dengan China, negara Iran juga memiliki hubungan buruk saat Trump menjadi presiden.

Hal di atas tidak lepas dari kebijakan Trump yang dinilai terus memberikan tekanan terhadap Iran sehingga membuatnya mengalami guncangan ekonomi.

Selain itu, Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, teman dekat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei semakin memperkeruh keadaan.

Masih dilangsir dari BBC, koresponden BBC Persian Service Kasra Naji, menyebut terpilihnya Joe Biden membuat negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat jauh lebih mudah bagi Iran.

"Presiden terpilih Biden, mengatakan dia ingin menggunakan diplomasi dan kembali ke kesepakatan nuklir dengan Iran," tulis Kasra.

Kasra menambahkan, jutaan orang Iran yakin masa depan mereka bergantung pada hasil dan berharap kemenangan Biden yang akan membuat ketegangan kedua negara mereda.

Baca Juga: Hindari Memasak Dua Bahan Makanan ini di Panci Alumunium Karena Bisa Jadi Beracun

Indonesia

pixabay.com
pixabay.com

Bendera Indonesia, sang saka merah putih.

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memandang, terpilihnya Biden sebagai Presiden AS, tetap tidak akan signifikan mengubah kebijakan Amerika Serikat di indonesia.

Menurut Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelora Henwira Halim, sejak Barack Obama menjadi Presiden AS hingga Donald Trump, kebijakan Amerika Serikat terhadap Indonesia AS tidak berubah.

"Tetapi impact (dampaknya, red) pada Indonesia dengan terpilihnya Biden akan membuka lebih banyak ruang untuk negosiasi antara AS dan RRC (China, red). Dimana Indonesia akan memiliki kesempatan Lebih besar untuk berperan penting meredakan ketegangan di kawasan," kata Henwira melalui keterangannya, Minggu (8/11/2020).

Baca Juga: Minum Teh Hijau Hingga Mandi Air Panas, Jadi Salah Satu Rahasia Awet Muda dan Kecantikan Wanita Jepang

Menurut Henwira, ketegangan antara Amerika Serikat dan China akan tetap berlanjut dalam hal unjuk kekuatan pertahanan dan militer.

Amerika Serikat tetap akan menggelontorkan anggaran besar untuk mengimbangi kekuatan militer China.

"AS selalu memandang harus ada perimbangan terhadap perkembangan militer RRC terutama aktivitas mereka di Kawasan Laut China Selatan. Kerjasama pertahanan ini yang harus dimanfaatkan betul Indonesia," katanya.

Henwira mengatakan, Amerika Serikat memandang Indonesia sebagai jangkar ASEAN yang berpotensi sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan negeri tirai bambu di Laut China Selatan.

Indonesia dinilai Amerika Serikat dan juga China merupakan negara ASEAN yang memiliki kredibilitas tinggi sebagai negara yang netral.

"Karena itu, Indonesia bisa berkontribusi meredakan ketegangan antar kedua kekuatan global tersebut, AS dan China. Indonesia harus aktif melakukan pendekatan kepada keduanya untuk mencari cara pendekatan alternatif yang dapat mengurangi ketegangan militer," tandasnya.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulKemenangan Joe Biden Diharapkan Bisa Akhiri Konflik di Laut China Selatan.

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya