GridHype.ID - Kereta api (KA) menjadi salah satu transportasi yang kerap digunakan publik.
Apalagi jika jarak yang ditempuh cukup jauh, banyak orang yang lebih memilih naik kereta daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, baru-baru ini beredar kabar tak menyenangkan perihal kereta api jarak jauh.
Hal ini menyangkut soal harga makanan dan minuman di atas kereta api jarak jauh.
Pasalnya, harganya makanan dan minuman di atas kereta api jarak jauh itu disebut relatif mahal.
Hal itu dikeluhkan oleh seorang pengguna Twitter @dehallusinate.
Di mana ia mengunggah sebuah foto di Twitter dan menuliskan bahwa harga makanan yang dia beli terbilang mahal.
“Udah hampir setahun gak naek kereta jarak jauh, dan skrg kaget ktika makan suruh bayar 45rb (utk nasi goreng ayam + minum 1 botol fruit tea) #ptkainaikhaji fyi: kereta nya KA kahuripan (ekonomi) @KAI121 seriusan ini cara pricing nya gini skrg? List menu harga mana?” tulis akun tersebut, Senin (2/11/2020), dilansir dari TribunTravel.
Dia melanjutkan, harga makanan seharusnya disesuaikan dengan harga tiket lantaran menurutnya nominal tersebut tidak sebanding dengan harga tiket miliknya yaitu Rp 80.000.
Kendati demikian, unggahan soal menu seharga Rp 45.000 yang terdiri dari nasi goreng, potongan ayam goreng, telur ceplok goreng, dan minuman Fruit Tea menuai pro dan kontra.
Salah satunya datang dari akun @WeningAA yang menyarankan agar penumpang kereta api menanyakan harga terlebih dahulu.
“Aku berkali2 naik kereta, berkali2 pula kuliner di kereta. Harganya rata2 emang segitu. Baiknya nanya dulu harganya sebelum memesan. Biar ga kaget,” tulisnya.
Sudah Ditentukan
Sementara itu, Manager Marketing Communication and Event Organizer PT Reska Multi Usaha, Decil Christianto menuturkan, harga sudah ditentukan tim penjualan.
“Kalau lebih mahal (dari restoran atau tenda pinggir jalan) relatif,” katanya dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Mengambil kasus keluhan pengguna Twitter tersebut, Decil mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan apa yang tertera dalam buku menu dan tidak dilebihkan.
Dia melanjutkan, beberapa harga menu yang ditawarkan kepada para penumpang ada yang tidak ditentukan oleh pihaknya dan tim penjualan.
“Sebetulnya ada beberapa yang saya tahu, kalau makanan di atas kereta api, ada kerja sama dengan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Ada juga produk kami sendiri,” imbuh Decil.
Untuk hidangan yang disediakan oleh UMKM yang bekerja sama dengan kereta api, harga sudah ditentukan UMKM mereka sendiri.
Bagi yang ingin menyantap makanan berat, kisaran harga yang ditawarkan adalah sekitar Rp 35.000 dengan beberapa pilihan yang disediakan adalah nasi goreng dan nasi rames.
Sementara untuk makanan ringan, termasuk ciki-cikian berbungkus besar berada di kisaran harga sekitar Rp 15.000.
“Penumpang bisa bawa makanan dari rumah. Banyak juga pengguna kereta api yang bawa makanan sendiri” ujar Decil.
Jika ingin mengetahui harga menu makanan dan minuman di kereta api lebih rinci, Decil menyarankan agar para penumpang mengunduh aplikasi LokoMart atau mengakses lokomart.id.
Namun, rincian menu yang tersedia baru dapat diakses saat kereta api yang dikendarai sudah berangkat atau sedang dalam perjalanan.
“Dicek setelah naik kereta api. Bisa juga tanya petugas untuk meminta buku menu,” sambung Decil.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Harga Tiketnya hanya Rp 80.000, Penumpang ini Kaget Bayar Makan dan Minum di Kereta Api Rp 45.000
(*)