Gridhype.id-Korea Selatan sudah menjadi salah satu negara wisata yang banyak di datangi wisatawan luar negeri termasuk Indonesia.
Berkat gelombang K-pop dan drama korea yang mendunia, menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu negara wisata yang paling diminati.
Namun tidak dengan Korea Utara, negara yang bersebrangan ini sangan berbanding terbalik dengan Korea Selatan.
Baca Juga: Jadi Negara dengan Seribu Aturan yang Ketat, ini 10 Cara Jenius Untuk Kabur dari Korea Utara
Korea Utara selalu membuat penasaran dunia dengan kesendirian dan kerahasiaannya.
Hal ini membuat masyarakat kerap berimajinasi akan negara tersebut.
Melansir Lonely Planet, Rabu (21/10/2020), kini masyarakat dunia bisa mengintip gambaran sektor pariwisata Korea Utara melalui foto-foto hotel di sana yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Foto-foto tersebut dipamerkan melalui buku foto Hotels of Pyongyang milik penulis James Scullin dan fotografer Nicole Reed.
Baca Juga: Beruntunganya Driver Ojol ini Dapat Orderan dari Sang Diva Hingga Diajak Duet Bareng
Scullin merupakan mantan pemandu wisata. Dia menggunakan koneksinya di sana untuk mendapatkan visa dan izin negara untuk mengunjungi sepuluh hotel yang saat ini melayani wisatawan.
Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengunjungi Ryugyong Hotel, sebuah hotel berbentuk pesawat ruang angkasa yang dikerjakan selama tiga dekade.
“Saya memilih hotel sebagai pusat proyek karena akses ke sana bukan masalah politik seperti kebanyakan hal lainnya. Artinya, proyek ini memungkinkan untuk dilakukan tanpa birokrasi yang berlebihan” kata Scullin, mengutip Lonely Planet.
Hal ini membuat hotel-hotel dari artefak Soviet yang terpelihara dengan baik menjadi unik di Pyongyang.
Pariwisata Korut yang jaya pada era Soviet Menurut situs resmi Hotels of Pyongyang, proyek fotografi tersebut mendokumentasikan hotel-hotel bergaya arsitektur khas Soviet yang interiornya memiliki sentuhan modern.
“Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu di hotel mungkin terdengar mengekang. Namun, bagi saya, desain hotel, fasilitas yang aneh, dan stafnya yang pemalu selalu menjadi kesempatan yang baik untuk berhubungan dengan warga Pyongyang,” ujar Scullin dalam situs resmi proyeknya.
Meski akses-akses dibatasi di Korea Utara, Pyongyang memiliki sejumlah hotel yang telah memfasilitasi para kawan sosialis selama era kejayaan pariwisata blok Soviet pada tahun '70-an dan '80-an.
Baca Juga: Kota Port Morseby, Dijuluki Kota Paling Berbahaya di Dunia Lokasinya Bertetangga dengan Indonesia
Saat ini, kebanyakan pengunjung berasal dari China yang merupakan sekutu terdekat Korea Utara.
Hampir semua hal di Korea Utara dijalankan oleh pemerintahan.
Hal ini membuat bisnis seperti hotel tidak merugi selama periode wisatawan yang rendah.
Hotel-hotel di Pyongyang telah bertahan dari sejumlah kesulitan ekonomi yang melanda Korea Utara.
Bangunan hotel yang unik dan interior kuno Melalui Hotels of Pyongyang, Scullin dan Reed menampilkan struktur dan arsitektur yang unik serta interior hotel kuno yang tidak berubah.
Buku fotografi tersebut juga menampilkan foto-foto para staf hotel yang mengenakan seragam sambil menunjukkan wajah kaku.
Ada juga foto-foto fasilitas hotel, seperti kolam renang, tempat untuk bermain bowling, dan ruang karaoke.
Sejumlah akomodasi yang ditampilkan, termasuk Pothonggang Hotel, Yanggakdo Hotel, Sosun Hotel, dan Rakrang Hotel.
Namun, di dalam hotel, para individu diberi izin untuk merancang ruang makan, lobi, dan ruang karaoke dengan gaya unik.
Scullin menuturkan, estetika yang terpampang di hotel-hotel tersebut terjadi tanpa adanya pengaruh dari mana pun lantaran para individu terkait belum terlalu terpapar oleh seluruh dunia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seperti Apa Bentuk Hotel di Korea Utara?"