GridHype.ID - Akhir tahun 2020, Pilkada serentak akan diadakan.
Pemerintah tetap akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak meski di tengah pandemi Covid-19.
Padahal banyak pihak yang menginginkan pilkada 2020 diundur demi kurangi persebaran wabah covid-19.
Di saat bersamaan,Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menjawab tudingan yang dilayangkan padanya.
Tudingan tersebut terjadi setelah Fahri Hamzah mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Dalam tayangan acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (23/9/2020), Fahri Hamzah mengatakan bahwa semuanya pasti akan berubah.
Diketahui, Fahri Hamzah mendapat nyinyiran lantaran selama ini dikenal kerap mengkritik Jokowi, tiba-tiba sekarang mendukung Gibran.
Fahri lantas memberikan penjelasannya mengapa ia berubah sikap untuk mendukung putra Jokowi di Pilkada Solo.
Hal tersebut bermula ketika Karni Ilyas mempertanyakan sikapnya.
"Dulu Anda diagung-agungkan para netizen tetapi sekarang Anda mendapatkan kritikan. Pertanyaannya ini Anda yang berubah atau netizen yang berubah?" ujar Karni Ilyas.
"Iya semua orang bisa berubah, tak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri," tegas Fahri Hamzah.
Mantan wakil ketua DPR RI ini menyatakan, posisi dirinya saat ini berbeda karena telah memiliki partai politik dan mempunyai struktur 100 persen di Partai Gelora.
"Mereka punya dinamika yang gak bisa saya kendalikan sepenuhnya karena itu dinamika rakyat."
"Yang sebenarnya fair terjadi di semua tingkatan. Rakyat memilih siapa yang mau dipilih, terkadang mereka juga memilih kotak kosong," beber Fahri Hamzah.
Fahri menjelaskan, mendukung Gibran Rakabuming merupakan salah satu dinamika rakyat.
"Saya kira kita semua berubah. Partai Gelora membangun kolaborasi di tingkat bawah, di Sumbawa saya membangun kolaborasi kader partai yang mengusung Nur Salam," ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah saat ini mengkhawatirkan krisis legitimasi kekuasaan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kalau kita punya legitimasi kita masih bisa menghadapi krisis ekonomi dan sebagainya. Tetapi sekali kita kehilangan legitimasi itu berbahaya. Krisis ini bisa sebabkan legitimasi di pemerintah pusat," imbuh Fahri Hamzah.
Fahri menilai, saat ini Jokowi harus mengumumkan kondisi yang dihadapi merupakan masalah spesial karena tak pernah dihadapi sebelumnya.
"Karena itu protokolnya gak cuma covid-19, tetapi juga secara umum. Ini yang saya gak lihat karena tak ada sesuatu yang solid," ujar Fahri Hamzah.
Baca Juga: 22 Tahun Tak Terekspos, Rupanya Aktor Laga Holywood ini Miliki Anak Angkat Asal Salatiga-Jawa Tengah
Sebelumnya melalui akun Twitter resminya, Fahri Hamzah membela Gibran di Pilkada Solo usai mengkritisinya habis-habisan.
Politisi yang pernah menjadi aktivis 1998 ini masih menyinggung kritikannya terhadap Gibran di masa lampau.
Namun, ia pun menyetujui ucapan Gibran soal 'Pilkada bukan dinasti politik'.
"Saya pernah kritik Gibran, kalau maju pilkada bisa berakibat ke arah reputasi bapaknya. Sekarang terbukti rame kan."
"Tapi, tetaplah itu tidak mengubah makna teoritis terminologi dinasti yang terkait dengan pewarisan dengan darah. Pilkada bukan pewarisan darah. Pilkada bukan dinasti," terang Fahri Hamzah pada Jumat 18 September 2020.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Fahri Hamzah Jawab Hujatan karena Dukung Gibran di Pilkada Solo: Kita Semua Berubah
(*)