Tambang Minyak yang Melimpah Dulu Buat Negara ini Jadi Kaya Raya, Kini Nyaris Bangkrut Lantaran Terlalu Baik Pada Rakyatnya

Jumat, 11 September 2020 | 09:30
Freepik

Venezuela

Gridhype.id– Kekayaan alam sebuah negara dengan negara yang lain tentunya berbeda-beda.

Ada beberapa negara yang beruntung karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah, sehingga membuat negara tersebut menempati posisi negara terkaya di belahan dunia.

Namun tak sedikit juga dari negara yang dulunya makmur dan kaya akan melimpahnya sumber daya alam, kini justru harus berjuang melawan kebangkrutan.

Baca Juga: Potret Miris Kondisi Rumah Sakit Jiwa, Kumuh dan Tak Layak Pakai Namun Masih Digunakan Untuk Perawatan Pasien

Salah satunya adalah Venezuela, dahulu venezuela dikenal sebagai negara yang kaya akan tambang minyaknya.

Sebelum terancam bangkrut, Venezuela juga sangat royal dan terlalu baik pada rakyatnya.

Krisis ekonomi yang melanda Venezuela sebenarnya mulai dirasakan sejak kematian mantan presiden Hugo Chavez pada tahun 2013.

Namun tahun ini, Venezuela berada di ambang kehancurannya karena tingkat inflasi yang sangat tinggi dan semua rakyatnya kesulitan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Uang kertas bolivar (mata uang Venezuela) nyaris tak ada nilainya dan merupakan salah satu mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia.

Baca Juga: Ritual Pemakaman ini Dinilai Paling Mengerikan di Dunia, Bukan Dikubur Atau Dikremasi Melainkan Jenazah Akan Dimakan Oleh Kelompok Suku ini

Padahal dulu negara ini terkenal sangat kaya raya.

Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.

Tapi kekayaan itu yang kemudian menjadi awal dari kehancuran Venezuela.

Seperti negara penghasil minyak lainnya, 95% pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak.

Ini artinya uang masuk ke negara ini sangat bergantung pada harga minyak dunia.

Saat harga minyak dunia sedang tingi, pemasukan negara sangat besar dan begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Jeremy Teti Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Sang Presenter Dikabarkan Idap Penyakit ini Hingga Sudah Jalani 5 Kali Radiasi

Venezuela juga mengalami kesenjangan sosial yang sangat besar dengan semua orang kaya sebagai pemilik bisnis di negara itu.

Mengakibatkan warga miskin makin miskin.

Sejak Hugo Chavez berkuasa di tahun 1999, Chavez langsung menerapkan kebijakan untuk menyetarakan ekonomi rakyat.

Sebagian besar keuntungan negara dari penjualan minyak dialokasikan untuk program sosial gratis bagi rakyat, termasuk subsidi dan usaha-usaha mengentaskan kemiskinan.

Chavez juga berani memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat dan bergabung dengan China dan Rusia.

Kedua negara inilah yang akhirnya meminjamkan dana miliaran dollar pada Venezuela.

Chavez juga mendeklarasikan lahan pertanian sebagai milik negara tapi malah mengabaikannya karena merasa kondisi ekonomi Venezuela yang baik-baik saja.

Akibatnya, Venezuela murni hanya bergantung pada penjualan minyak ke luar negeri.

Dana terus dikucurkan untuk rakyat tanpa disadari Chavez bahwa ini adalah bunuh diri perlahan.

Baca Juga: Jadi Artis Paling Sulit Diundang Manggung, Manajer Bongkar Habis Syarat 'RIbet' yang Harus Dipatuhi Jika Ingin Undang NOAH

Hingga kematiannya pada 2013, Chavez dijuluki sebagai pahlawan bagi orang miskin Venezuela.

Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.

Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.

Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.

Maduro mengambil keputusan salah.

Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.

Baca Juga: PSBB Jakarta: Waketum Gerindra Sebut Jika Anies Baswedan Layak Dinonaktifkan dari Jabatannya Karena Melanggar Hal ini

Reuters
Reuters

Perbandingan uang Venezuela untuk membeli barang kebutuhan

Nilai tukar bolivar melorot tajam.

Inflasi tak terkendali dan tingkat harga barang naik hingga 1000%.

Keadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.

Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.

Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi.

Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,“Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya”

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya