Seperti Masuk Angin, Ternyata Gejala Ispa dan 5 Penyakit Berbahaya Ini

Rabu, 16 Agustus 2023 | 14:06
freepik.com

Sering dilakukan, inilah 5 kebiasaan sepele penyebab masuk angin.

GridHype.ID - Orang Indonesia umumnya sangat familiar dengan masuk angin.

Perasaan engga enak badan selalu dikaitkan dengan masuk angin.

Padahal, penyakit masuk angin enggak dikenal dalam dunia kedokteran modern, lho.

Istilah masuk angin hanya sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa enggak enak badan tanpa penyebab yang jelas.

Biasanya, orang-orang yang mengaku menderita masuk angin akan mengelukan sejumlah kondisi, seperti nyeri otot atau badan pegal-pegal, sakit kepala, perut kembung, hingga batuk pilek.

Tapi sebetulnya ada lho, sejumlah gangguan kesehatan yang lebih serius dan sering pula dianggap sebagai masuk angin, lalu akhirnya enggak ditangani secara tepat hingga rentan menimbulkan komplikasi berbahaya.

Gejala Penyakit Berbahaya

Kalau merasakan gejala mirip masuk angin, jangan disepelekan agar terhindar dari 5 penyakit berikut:

Serangan Jantung

Melansir buku 'Menaklukkan Pembunuh No. 1 (2010)' karya Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P. (K), FIHA, orang bisa keliru menduga gejala serangan jantung sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.

Serangan jantung selama ini memang dikenal memiliki keluhan yang khas, yakni sakit di dada sebelah kiri, tapi justru di situlah letak persoalannya.

Selain kemampuan awam yang terbatas dalam menganalisis ciri khas penyakit jantung, variasi intensitas rasa sakit itu sendiri juga dapat mengecoh.

Sebagian penderita serangan jantung memang menyampaikan keluhan khas serangan jantung, yaitu nyeri dada kiri seperti terimpit benda berat serta bisa menjalar ke lengan dan punggung.

Tapi pada kenyatannya, keluhan yang dialami sebagian penderita lain enggak begitu khas, seperti rasa enggak enak di ulu hati yang disertai dengan keringat dingin atau rasa tercekik di leher.

Serangan jantung atau dalam terminologi medis dikenal sebagai infark miokard akut (IMA) adalah penyakit akibat peradangan yang bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.

Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).

Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa lesu, pusing, enggak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, serta mual dan muntah.

Semua gejala tersebut kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk sehingga penanganannya pun keliru, misalnya dengan hanya mengakses pengobatan sederhana seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.

Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK).

Baca Juga: Ternyata Begini Tips Memilih Telur Segar yang Baik dan Benar Menurut Pakar, Yuk Disimak

Maag

Penyakit maag juga merupakan salah satu penyakit yang kerap dianggap sebagai penyakit masuk angin biasa.

Padahal, sakit maag bisa berkembang menjadi gastritis kronis jika enggak ditangani dengan tepat.

Melansir Healthline, ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.

Untuk memastikan kondisi yang terjadi saat mengeluh masuk angin, sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter.

Kenali juga beberapa gejala maag seperti nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada, mual saat atau setelah makan, perut kembung dan terasa penuh, mudah kenyang, dan sering sendawa.

Selain itu, gejala seperti ontoleransi terhadap makanan berlemak, nafsu makan menurun karena perut terasa sakit, naiknya asam lambung, dan penurunan berat badan pun perlu diwaspadai.

Rematik dan Gangguan Organ Dalam

Sakit punggung adalah kondisi yang sering dikeluhkan seseorang ketika mengaku mengalami masuk angin.

Sakit punggung tersebut diyakini terjadi karena saraf pada punggung tertekan oleh angin atau gas yang berkumpul dalam tubuh.

Faktanya, sakit punggung bagian kiri maupun kanan dapat pula disebabkan oleh kondisi medis, seperti rematik hingga adanya gangguan organ dalam (ginjal, pankreas, usus besar, atau rahim).

Untuk memastikan penyebab sakit punggung yang terjadi, kita bisa mengidentifikasi gejala lain yang muncul seperti nyeri di bagian sendi pergelangan tangan, pinggang, dan kaki.

Semetara itu, penderita batu ginjal cenderung mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping sampai ke pangkal paha.

Selain itu, kita tentu bisa juga segera mendatangi dokter untuk memastikan penyebab kondisi medis yang dianggap sebagai masuk angin.

Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati.

Gejala-gejala tersebut, khususnya mual dan perut kembung, juga sering dikatakan sebagai masuk angin.

Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.

Baca Juga: Tips Kesehatan, Leher Sering Tegan dan Bahu Pegal? Hati-hati Bisa Jadi Kamu Alami Gejala Penyakit Mengerikan Ini

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk.

Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.

Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Tapi, apabila enggak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia dan sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.

DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.

Padahal, kalau enggak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.

Baca Juga: Tips Kesehatan yang Jangan Disepelakan, Inilah 7 Gejala Diabetes yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Sering Merasa Lapar

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber cewek banget.id