Bertetangga dengan Indonesia, Negara Golden Triangle ini Justru Masuk Kategori Negara Miskin, 4 Alasan ini yang Jadi Penyebab Utamanya

Rabu, 02 September 2020 | 16:15
Bandwagon

Pemandangan konser tuk-tuk di Kota Bangkok, Thailand

Gridhype.id- Indonesia berhasil meningkatkan statusnya menjadi negara berpedapatan menengah atas(upper middle income county) dari World Bank beberapa waktu lalu.

Berbanding terbalik dengan prestasi Indonesia, negeritetangga ini justru masuk kategori negara miskin.

Negara itu adalah Thailand yang dulu sempat berjaya namun kini harus menghadapi masalah kemiskinan.

Mengutip dari msn.com dangoodreturns.in, Thailand mungkin bukan negara yang paling sulit di dunia, tetapi PDB per kapitanya sekitar 6.000 dolar AS yang angkanya jauh di bawah rata-rata global.

Baca Juga: Nasib Pilu Pangeran Thailand yang Tumbuh dengan Kurang Kasih Sayang Sang Ibu Karena Diusir, Sedangkan Ayahnya Lebih Suka Berpesta dengan 20 Selirnya

Banyakkemiskinan yang parah terutama di bagian timur laut dan bagian dalam negeri itu.

Kembali di abad 16 dan 17, kerajaan Ayutthaya adalah pusat perdagangan internasional dan lebih kaya daripada kebanyakan negara di Eropa.

Intisari Online
Intisari Online

Ayutthaya

Baca Juga: Depresi Lantaran Kekasihnya Meninggal Dunia, Artis Cantik dan Terkenal ini Jadi Gelandangan Hingga Ditemukan Tewas

Daerah di bawah pemerintahannya merupakan sebagian besar modern Thailand saat ini.

Ibukota kerajaanbahkan merupakan saingan bagi Paris.

Namun ekonominya terpukul keras ketika perdagangan menurun pada awal abad ke-18 karena persaingan antara berbagai ahli waris, melemahkan monarki, yang kemudian diserang oleh tentara Burma pada tahun 1765.

Ayutthaya segera menyerah dan digantikan oleh Kerajaan Thonburi yang kurang kuat.

Intisari Online
Intisari Online

Kesenjangan di Thailand

Wisarut Supannafai dari Quora mengatakan bahwa Thailand miskin karena empat alasan utama:

Baca Juga: Ini Dia Rahasia Wanita Thailand Bisa Miliki Kulit Putih Anti Kusam, Hanya Gunakan 5 Bahan Alami yang Ada di Dapur Berikut ini

1. Korupsi

Seperti yang Anda ketahui, Thailand terkenal karena korupsi, tidak semua politisi, birokrat pemerintah dan orang-orang pada umumnya.

Mereka merusak "kekuatan dan uang" di mana sistem perbankan berusaha untuk membangun stabilitas nasional.

Sebelumnya, tidak ada sistem yang melacak alokasi uang yang hampir semua pembayaran listrik sedang dalam pengembangan.

Pemerintah memberlakukan beberapa aturan hukum untuk menghukum mereka yang melanggar dan menyebabkan kerusakan pada stabilitas keuangan.

Seperti yang Anda ketahui, media sosial dilengkapi dengan alat yang penting bagi siapa saja yang dapat mengaksesnya.

Setiap sektor pemerintah perlu memposting dan melaporkan dokumen resmi untuk memastikan bahwa setiap orang dapat melihat bagaimana uang mengalir.

Baca Juga: Dapat Wangsit dari Mimpi, Kuli Bangunan ini Kaya Mendadak Usai Dapat Lotre Rp5 Miliar dari Pemerintah Setempat

2. Sumber Daya Manusia Salah Urus

Seperti yang Anda ketahui, pemerintah sebelumnya tidak beradaptasi dengan perubahan masyarakat di mana ekonomi beragam dan tidak stabil.

Banyak yang memilih untuk pensiun secara dini.

Beberapa dapat terus bekerja tanpa tujuan.

Orang-orang tidak terlatih untuk menangani beban kerja dan berbagai perubahan keadaan.

Mereka tidak suka memperbaiki diri.

Mereka suka memuliakan bos untuk mendapatkan promosi.

Intisari Online
Intisari Online

Potret Thailand

Baca Juga: Membujang Hingga Usia 70 Tahun, Kakek ini Rela Bayar Mahar Rp9,3 Miliar Demi Nikahi Gadis 20 Tahun Untuk yang Pertama Kali

3. Infrastruktur Dasar

Thailand kekurangan pembangunan infrastruktur dasar yang baik.

Banyak proyek yang rusak dan tidak selesai pada waktunya.

Sekarang, banyak jalan dan bangunan dibangun, dan semua bentuk transportasi telah direnovasi.

Banyak peralatan listrik digunakan untuk memonitor aliran manusia dan modal.

GIZ (Kerjasama Teknis Jerman) misalnya memberikan dukungan teknis dan keuangan untuk memetakan semua moda transportasi umum di Thailand dan wilayah lain di negara ini.

Selain itu, USAID, UNEP, UNDP, dan FAO memberikan dukungan dalam pengembangan di setiap aspek terutama kebijakan dan perencanaan.

Baca Juga: Berawal dari Kasus Pembunuhan Kekasihnya Sendiri, Polisi Justru Temukan Ratusan Tulang Manusia di Kolam Milik Pria ini, Terungkap Fakta Mengerikan Dibaliknya

4. Pendidikan Dasar yang Buruk

Seperti yang Anda ketahui, pendidikan adalah sumber utama untuk mobilitas sosial.

Orang yang diajar cenderung memotivasi diri sendiri dan menolak stres dan ketegangan.

Di Thailand, hampir semua guru tidak terlatih untuk mengajar mata pelajaran tertentu sehingga tidak tahu bagaimana menerapkan pengetahuan yang ada ke dalam konteks yang benar.

Ada beberapa kesenjangan antara "guru, siswa dan masyarakat".

Rendall Koh dari Quora yang bekerja di perusahaan Jepangjuga ikut memberikan komentarnya.

Rendall mengatakan Thailand tidak benar-benar miskin tetapi distribusi kekayaan memanglah tidak seimbang.

"Inflasi juga merupakan masalah."

"Keadaan semakin mahal tetapi gaji menjadi stagnan."

"Anda juga akan melihat sekelompok orang yang berpendidikan sangat rendah yang mungkin tidak dapat memperoleh pekerjaan sama sekali," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judulNegara Tetangga Indonesia Ini Kini Masuk dalam Daftar Negara Miskin, Kok Bisa?

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya