Ogah Angkat Kaki dan Terima Kompensasi dari Pemerintah, Begini Penampakan Rumah yang Diapit Jalan Layang

Senin, 10 Agustus 2020 | 08:45
(WEIBO via DAILY MAIL)

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.

GridHype.ID - Sebuah rumah adalah hunian yang nyaman dan aman untuk penghuninya.

Tapi bagaimana jika rumah yang didirikan berada tepat di tegah sebuah jalan layang.

Keberadaan rumah di China ini sempat viral.

Pasalnya, rumah tersebut diapit jalan layang atau flyover.

Baca Juga: Kantongi Rp23 Miliar Tiap Bulan dari YouTube, Tanggapan Atta Halilintar Bikin Melongo

Bahkan sang pemilik rumah menolak menjualnya ke pemerintah selama 10 tahun.

Bangunan itu adalah salah satu dari banyak contoh "rumah paku" di China atau "dingzihu" dalam bahasa Mandarin, di mana pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.

Video yang dirilis media lokal menunjukkan rumah itu diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge, yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 4 Resmi Dibuka, Begini Syarat Pendaftaran yang Perlu Kalian Siapkan!

Weibo via Daily Mail
Weibo via Daily Mail

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.

Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun tv Guangdong.

Pemilik rumah yang dikenal dengan nama belakang Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.

Ia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.

Baca Juga: Dunia Kalang Kabut Percepat Penemuan Penawar Virus Corona, WHO Justru Beri Peringatan pada Negara-negara Kaya

"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.

Orang dalam mengatakan ke stasiun tv tadi, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah, tetapi dia hanya dijanjikan dua.

Kemudian dalam wawancara lain yang direkam oleh Pear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, dan itulah alasannya dia tak mau pindah.

Baca Juga: Hanya Bermodal Gambar, Kamu Bisa Bongkar Kepribadianmu Soal Asmara, Ada yang Hobi Caper hingga Tak Ingin Berkomitmen

Rumah di tengah jalan layang ini langsung viral di media sosial China, Weibo. Foto-foto dan videonya banyak beredar di sana.

Pada Kamis (6/8/2020) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada 2010, guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dari Guangzhou Daily.

Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana. Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.

Baca Juga: Picu Efek Buruk bagi Tubuh! Jangan Lagi Konsumsi Minuman dan Makanan Ini Usai Menyantap Udang

Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.

Pihak berwenang juga mengklaim telah menawari Nyonya Liang banyak pilihan apartemen serta skema kompensasi tunai, tetapi dia menolak semuanya.

Mereka menambahkan, para insinyur sudah menghitung faktor keselamatan sebelum membangun jalan layang itu.

Sementara itu pemerintah berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Nyonya Liang.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Kisah Rumah di Tengah Jalan Layang, Pemilik "Ngeyel" Tak Mau Digusur

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber KOMPAS.com